A.
CIRI-CIRI
LAPISAN ATMOSFER
Atmosfer merupakan lapisan udara yang
menyelubungi bumi. Atmosfer terdiri dari berbagai macam gas. Ketebalan atmosfer
mencapai 10.000 km dari permukaan laut. Makin tinggi lapisan udara makin tipis.
Dalam keadaan kering susunan udara terdiri dari nitrogen = 78,08%, oksigen
(21%), CO2 =0,03%
Gas yang terkandung pada atmosfer sangat
berpengaruh terhadap kehidupan di bumi seperti :
1. Nitrogen
(N2) dalam atmosfer sukar bersenyawa dengan unsur lain. Dalam jumlah
kecil nitrogen merupakan bakteri tanah yang bermanfaat bagi tumbuh-tumbuhan.
2. Oksigen
(O2) sifatnya aktif bersenyawa dengan unsur lain dalam proses
oksidasi. Manfaat oksigen pada makhluk hidup yaitu untuk mengubah makanan
menjadi energi.
3. Karbondioksida
(CO2), manfaatnya adalah :
a. Mengabsorpsi
panas pancaran matahari.
b. Mengubah
zat hara menjadi karbohidrat dalam proses fotosintesis.
a.
Lapisan
Troposfer
·
Merupakan lapisan atmosfer paling bawah.
·
Memiliki ketebalan/ketinggian yang berada untuk
setiap lintang + 8-16 km di daerah khatulistiwa/equator.
·
Tempat terjadinya peristiwa-peristiwa curah,
seperti awan, hujan, angin.
·
Suhu semakin ke atas semakin turun.
·
Setiap naik 100 meter, terjadi penurunan suhu
0,60C untuk gradian adiabatis basah sampai ketinggian 100 meter dan
setiap turun 100 meter, terjadi kenaikan suhu sebesar 10C. namun,
pada ketinggian di atas 100 meter, setiap naik 100 meter, suhu akan turun
sebesar 0,60C.
·
Dengan kaidah di atas, perubahan suhu rata-rata
dapat diukur dengan rumus
|
b.
Lapisan
Stroposfer
·
Ketinggian sekitar 15-55 km.
·
Bagian paling atas lapisan ini merupakan
konsentrasi ozon (O3) yang sering disebut lapisan stratopauze.
Lapisan ini berguna untuk melindungi lapisan troposfer dan permukaan bumi dari
radiasi ultraviolet matahari.
·
Semakin tinggi tempat, suhu semakin rendah.
c.
Lapisan
Mesosfer
·
Ketinggian 55-85 km
·
Suhu turun secara tajam sampai 1000C
·
Banyak meteor terbakar dan terurai
·
Di antara lapisan mesosfer dan termosfer
terdapat lapisan antara yang disebut mesospanze.
·
Semakin tinggi tempat, suhu semakin rendah.
·
Suhu paling rendah pada lapisan ini adalah -1000C
d.
Lapisan
Terosfer (Ionosfer)
·
Ketingggian di atas 85 km.
·
Pada lapisan ini terjadi proses ionisasi yang
terjadi pada suhu dan ketinggian tertentu.
·
Ion-ion ini berperan dalam perambatan atau
refleksi gelombang radio.
·
Lapisan tertinggi pada lapisan ini yang meluas
sampai 200-400 km disebut termosfer.
·
Semakin tinggi tempat, suhu semakin tinggi.
B.
ISTILAH-ISTILAH
YANG BERKAITAN DENGAN CUACA DAN IKLIM
1. Klimatologi ialah ilmu yang mempelajari
tentang iklim.
2. Meteorologi ialah ilmu yang mempelajari
tentang cuaca.
3. Isoterm ialah garis khayal di permukaan
bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai temperature (suhu) sama.
4. Isobar ialah garis khayal di permukaan
bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama.
5. Isohyet ialah garis khayal di permukaan
bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tingkat curah hujan sama.
6. Termograf ialah alat pengukur suhu udara.
7. Higrograf ialah alat pengukur kelembaban udara.
8. Barograf ialah alat pengukur tekanan udara.
9. Fluviograf ialah alat pengukur curah hujan.
10. Anemometer ialah alat untuk mengukur
kecepatan angin.
11. Psyhrometer alat pengukur kelembaban
udara.
12. Win vane ialah alat pengukur arah angin.
1.
Unsur-unsur
Cuaca dan Iklim
1. Cuaca
adalah rata-rata keadaan udara pada suatu saat di suatu tempat. Ilmu yang
mempelajari cuaca dinamakan meteorologi.
2. Iklim
adalah keadaan rata-rata cuaca pada tempat yang luas dan dalam waktu yang lama
(10 - 30 tahun). Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.
2.
Unsur-unsur
Pembentuk Cuaca dan Iklim
a.
Suhu
Udara (Temperatur)
Indonesia terletak di daerah lintang rendah, sehingga mempunyai suhu
rata-rata tahunan tinggi. Pada umumnya suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh
banyak-sedikitnya panas matahari. Faktor yang mempengaruhi banyak-sedikitnya
panas yang diterima bumi antara lain:
2. Sudut
datang matahari
3. Lamanya
penyinaran
4. Awan
5. Keadaan
tanah
6. Angin
dan arus laut
7. Relief
bumi
Pemanasan uadara di dapat melalui dua proses, yaitu (1) pemanasan secara
langsung melalui proses absorpsi, refleksi, dan difusi dan (2) pemanasan secara
tidak langsung melalui proses konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi.
1) Pemanasan
secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai
berikut :
a. Proses
absorpsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gamma,
sinar-X, dan ultraviolet. Unsur-unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut
adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen dan debu.
b. Proses
refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke
angkasa oleh butir-butir air (H2O) awan dan partikel-partikel lain
di atmosfer.
c. Proses
Difusi
Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna
biru.
2) Pemanasan
Tidak Langsung
Pemanasan tidak langsung terjadi dengan cara-cara berikut :
a. Konduksi
adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian
lapisan udara tersebut memberikan panas pada laipsan udara di atasnya.
b. Konveksi
adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
c. Adveksi
adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horisontal (mendatar)
d. Turbulensi
adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar
ke atas.
b. Tekanan
Udara
1)
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh
udara (karena beratnya) kepada setiap luas 1 cm2 bidang datar di
permukaan bumi sampai batas atmosfer.
2)
Sebaran tekanan udara dapat dibedakan menjadi
(1) sebaran vertikal, yaitu bahwa semakin dekat ke permukaan bumi, udara lebih
rapat dan berat. Karena itu semakin tinggi dari permukaan bumi, tekanan udara
semakin rendah. (2) sebaran horizontal, yang di dalam peta ditunjukkan dengan
garis isobar, yatu garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara
yang sama pada waktu yang sama.
3)
Sebaran tekanan udara dipengaruhi oleh
faktor-faktor (1) lintang bumi yang menunjukkan zona/mintakat suhu udara,
sehingga terbentuk mintakat tekanan udara di sekitar khatulistiwa yang bertekanan
rendah (doldrum), lintang kutub dingin (cold
polu latitude) yang bertekanan tinggi, lintang tengah 600-700
merupakan lingkaran tekanan rendah (sublar), dan lintang 250-350
merupakan mintakat bertekanan tinggi.
c. Kelembaban
Udara
kelembaban udara adalah kandungan uap
air yang terdapat dalam 1 m3 massa udara. Alat pengukurnya disebut
hygrometer. Ada dua macam kelembaban, yaitu (1) kelembaban absolut, yakni
kandungan uap air yang terdapat dalam 1 m3 massa udara dan (2)
kelembaban relatif, yakni bilangan yang menunjukkan udara dengan jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung massa udara tersebut pada suhu yang sama.
Kelembaban relatif dinyatakan dalam prosentase.


![]() |
![]() |
||
KN = jumlah uap air yang ada
x 100 %
jumlah uap air jenuh
d. Angin
1)
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah
bertekanan maksimum menuju daerah bertekanan minimum. Angin diberi nama
berdasarkan arah dari mana angin itu datang bertiup.
2)
Hukum Buys Ballot
Angin bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum ke daerah bertekanan
udara minimum di belahan bumi utara angin dibelokkan ke kanan dan di belahan
bumi selatan, angin dibelokkan ke kiri. Penyimpangan ini disebabkan oleh perputaran
bumi pada porosnya (rotasi bumi) yang disebut gaya coriolois. Gerakan udara,
ada 3 (tiga), yaitu (1) konveksi adalah perpindahan udara secara vertikal, (2)
adveksi, adalah gerakan udara secara horizontal dan (3) turbulensi, adalah
gerakan udara yang tidak teratur.
Jenis angin di Indonesia
a) Angin
Pasat
Angin yang berhembus terus-menerus dari maksimum subtropik utara dan
selatan menuju khatulistiwa dan berbias menurut hukum Buys Ballot.
b) Angin
Muson
Angin yang berganti arah setiap enam bulan sekali.
c) Angin
Lokal
a. Angin
darat, bertiup malam hari.
b. Angin
laut, bertiup siang hari.
Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan oleh adanya perbedaan
sifat antara lain air laut dengan daratan dalam menerima panas, dimana daratan
lebih cepat menerima panas dan cepat pula menguapkan panas, tetapi sebaliknya
sifat air laut lambat menerima panas dan lambat pula menguapkan panas yang
diterima sehingga pada malam hari suhu udara di pemukaan air laut masih tetap
hangat. Hal ini disebabkan dengan sifat air, jadi hangatnya suhu pada malam
hari di permukaan laut bukan disebabkan oleh adanya penguapan karena pada malam
hari tidak ada matahari.
c. Angin
gunung, bertiup malam hari.
d. Angin
lembah bertiup siang hari.
e. Angin
fohn, angin yang tidak mengandung uap air, sehingga panas dan kering, contoh:
- Angin
gending di Probolinggo dan Pasuruan
- Angin
Bohorok di Deli Serdang
- Angin
Brubu di Sulawesi Selatan
- Angin
Kumbang di Cirebon
- Angin
Wambrau di Pulau Biak dan Papua
e. Curah Hujan
Indonesia mempunyai tingkat curah hujan yang tinggi.
a. Faktor
yang mempengaruhi curah hujan di Indonesia
1. Terletak di daerah tropis
2. Banyak terdapat pegunungan tinggi
3. Terletak di antara dua Samudera
4. Dihembus angin muson barat
b. Jenis-jenis
hujan
1. Hujan
Zenithal (Hujan Konveksi)
Hujan yang disebabkan karena uap air naik secara vertical. Hal ini disebabkan
karena adanya pemanasan matahari dalam jumlah besar sehingga udara renggang
kemudian uap air naik biasanya terjadinya di daerah tropis (equator).
2. Hujan
Orografis (Hujan Gunung)
Hujan yang terjadi di lereng gunung.
3. Hujan
Frontal (Hujan Depresi)
Hujan yang terjadi pada bidang front, yang mana massa udaranya panas naik
ke atas massa udara dingin.
Hujan frontal sering terjadi di daerah lintang sedang.
4. Hujan
Siklonal
Hujan yang terjadi karena udara panas naik dan disertai angin siklon.
Hujan siklonal terjadi di daerah sedang.
5. Hujan
Musim
Hujan yang terjadi karena angin muson yang lembab naik ke darat atau
pegunungan.
f. Awan
Awan berdasarkan ketinggiannya dapat dikelompokkan
menjadi beberapa macam.
1. Awan
rendah (pada ketinggian sekitar 2.000 m di atas permukaan laut). Awan ini
terbagi menjadi beberapa macam sebagai berikut :
a. Awan
stratocumulus adalah awan yang
bergumpal-gumpal.
b. Awan
cumulonimbus adalah awan tebal dan
berwarna kelabu kehitam-hitaman dan menimbulkan hujan lebat disertai petir dan
badai.
c. Awan
Stratus adalah awan yang bentuknya
berlapis-lapis seperti kabut yang tipis.
2. Awan
menengah (pada ketinggian antara 2000 m sampai 76.000 m). Awan tersebut terbagi lagi menjadi beberapa macam
sebagai berikut.
a. Awan
altocumulus adalah awan yang berwarna
putih dan tampak seperti gumpalan kapas.
b. Awan
altostratus adalah awan yang
berlapis-lapis seperti pita dan berwarna kelabu.
3. Awan
tinggi (pada ketinggian lebih dari 6.000 m)
a. awan
cirrus adalah awan yang berwarna
putih tipis dan mengkilat karena banyak mengandung Kristal es.
b. Awan
cirrocumulus adalah awan yang
berbentuk gumpalan-gumpalan kesil dan tampak seperti sisik ikan.
c. Awan
cirrostratus adalah awan yang
berwarna putih tipis dan tampak seperti bulu-bulu ayam yang sangat halus.
g.
Penggolongan Iklim
a)
Iklim
Menurut Garis Lintang
1. Iklim
tropis = 00-23½ 0 LU/LS
2. Iklim
subtropis = 23½ 0 LU/LS - 350 LU/LS
3. Iklim
sedang = 350 LU/LS - 66½ 0 LU/LS
4. Iklim
dingin (kutub) = 66½ 0 LU/LS - 900 LU/LS
b)
Iklim
Koppen
1. Iklim
A yaitu iklim hujan tropis
Ciri-cirinya:
- Suhu
rata-rata bulan di atas 180C
- Hujan
tahunan tinggi
Terbagi atas:
(a) Iklim
Af, yaitu iklim hujan hutan tropis
Vegetasinya yaitu hutan hujan tropis (hutan heterogen)
(b) Iklim
Am, yaitu iklim muson
Vegetasinya yaitu hutan musim (hutan homogeny)
(c) Iklim
Aw, yaitu iklim sabana.
Vegetasinya yaitu kayu cendana dan stepa
2. Iklim
B yaitu iklim kering
Ciri-cirinya:
- tidak ada surplus air
- tidak dijumpai sungai permanen
Terbagi atas:
(a) Iklim Bs yaitu iklim stepa
(b) Iklim Bw yaitu iklim gurun
3. Iklim
C yaitu iklim hujan sedang
Ciri-cirinya:
- bulan terdingin suhu rata-rata di bawah 100C tetapi di atas
(-30C)
- sekurang-kurangnya satu bulan suhu rata-rata di atas 100C
Terbagi atas:
(a) Iklim Cw yaitu iklim hujan sedang (musim dingin yang
kering)
(b) Iklim Cf yaitu iklim hujan sedang, basah sepanjang tahun
(c) Iklim Cs yaitu iklim hujan sedang, panas yang kering.
4. Iklim
D yaitu iklim hujan bersalju dingin
Ciri-cirinya:
- suhu rata-rata pada bulan terdingin di bawah -30C
- suhu rata-rata bulan terpanas di atas 100C
Terbagi atas:
(a) Iklim Df yaitu iklim hujan bersalju, basah sepanjang
tahun.
(b) Iklim Dw yaitu iklim hujan bersalju, musim kering dingin.
5. Iklim
E yaitu iklim kutub (es)
Ciri-cirinya:
- suhu rata-rata pada bulan terpanas di atas (100C)
Terbagi atas:
(a) Iklim ET yaitu iklim tundra (lumut)
(b) Iklim EF yaitu iklim es abadi
(c) Iklim EH yaitu iklim daerah tinggi (lebih dari 300 m).
Penyebaran tipe iklim Koppen
(a) Iklim
Af yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Irian
Jaya.
(b) Iklim
Am yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Tenggara,
Kepulauan Arum, Kepulauan Kai dan Irian Jaya bagian selatan.
(c) Iklim
Aw yaitu Jawa Tengah bagian Timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara.
(d) Iklim
Cf yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.
(e) Iklim
Cw yaitu di pegunungan-pegunungan Jawa Timur dan Irian Jaya.
(f) Iklim
D yaitu di pegunungan salju Irian Jaya.
(g) Iklim
E yaitu di Irian Jaya dan puncak-puncak gunung tinggi.
c)
Iklim
Menurut Junghun
Junghun membagi daerah pegunungan di Jawa menjadi 4 daerah :
1. Zona
panas yaitu 0-650 m
Jenis vegetasi : Jagung, padi, kelapa dan tebu
2. Zona
sedang yaitu 650-1.500 m
Jenis vegetasi : sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, kina, teh, tebu,
tembakau, cokelat.
3. Zona
sejuk yaitu 1.500-2.500 m
Jenis vegetasi : pinus dan cemara
4. Zona
dingin yaitu lebih dari 2.500 m
Jenis vegetasi : lumut
Klasifikasi iklim menurut Junghuhn didasarkan ketinggian, tempat dan
vegetasi.
d)
Klasifikasi
Menurut Schmidt-Ferguson
Pada tahun 1951 Schmidt-Ferguson mengadakan pembagian iklim di Indonesia
berdasarkan sifat basah dan keringnya bulan (curah hujan). Dalam pembagian
iklim digunakan simbul huruf A-H.
Untuk menentukan perbandingan bulan kering dan bulan basah digunakan
rumus:
Q = jumlah rata-rata bulan kering x 100 %
jumlah rata-rata bulan basah
Keterangan :
1. Bulan
kering yaitu bulan yang rata-rata curah hujannya kurang dari 60 mm.
2. Bulan
lembab yaitu bulan yang rata-rata curah hujannya antara 60-100 mm.
3. Bulan
basah yaitu bulan yang rata-rata curah hujannya lebih dari 100 mm
Tabel pembagian Iklim Schmidt-Ferguson
Simbol
|
Indeks
|
Q
(%)
|
A
B
C
D
E
F
G
H
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
0 – 14,3
14,33-33,33
33,33-60
60-100
100-167,5
167,5-300
300-700
>700
|
Ciri-ciri kedelapan iklim:
- Iklim
A = sangat basah vegetasinya
hutan hujan tropis
- Iklim
B = basah vegetasinya hutan
hujan tropis
- Iklim
C = agak basah,
vegetasinya hutan rimba
- Iklim
D = sedang, vegetasinya hutan
musim
- Iklim
E = agak kering, vegetasinya
sabana
- Iklim
F = kering, vegetasinya sabana
- Iklim
G = sangat kering, vegetasinya
padang ilalang
- Iklim
H = ekstrim kering, vegetasinya
padang ilalang
e)
Iklim
Fisis
Iklim fisis ialah iklim suatu daerah yang dipengaruhi oleh:
a. Permukaan
Bumi
b. Angin
panas dan dingin
c. Arus
panas dan dingin
d. Relief
bumi
No comments:
Post a Comment