Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat
menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk dan ukuran,
uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu
disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang
dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan
tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori
tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air
dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup
(khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis
mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis
yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini
menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun
akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat
kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung
pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi,
setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang
subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran yang
ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka
akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi
menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak,
aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah
tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan
menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas
daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan
peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang
lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain
gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh
Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan
gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa
bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan
kekuatan 5,9 skala richter.
BANJIR
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik.
Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat
juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala
alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya
hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di
lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah
manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah
yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali
aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya
lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya
tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir
merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di
beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda
banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur
pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo
mpati wilayah seluas 540.000 km² yang
diapit oleh Samudra Pasifik dan Laut Karibia di sisi barat
dan timur.
Aktivitas geologi seperti letusan
gunung dan gempa bumi di kawasan ini relatif tinggi.
Pada 1931 dan 1972, kejadian-kejadian gempa bumi
memorak-porandakan Managua, ibu kota Nikaragua. Tanah subur bekas
aliran lava mendorong aktivitas pertanian di daerah
pegunungan. Kawasan ini terletak di Lempeng Karibia.
Amerika Tengah merupakan kawasan tersempit di
Benua Amerika, terutama di Terusan Panama dan Terusan
Nikaragua, sebuah terusan yang rencananya akan dibangun.
C. Benua Amerika Bagian Selatan
Amerika Selatan adalah sebuah benua yang
berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik yang
tersambung dengan Amerika Utaramelalui Tanah Genting Panama. Benua
ini dilintasi oleh garis khatulistiwa, dan sebagian besar dataran benua
tersebut berada di belahan bumi selatan. Bagian barat benua Amerika Selatan
terdiri dari barisan pegunungan Andes dari utara hingga ke selatan,
sedangkan bagian timur benua merupakan dataran rendah sebagian besar merupakan
basin sungai Amazon, dengan hutan tropis yang lebat. Diduga Amerika
Selatan didiami pertama kali oleh manusia yang bermigrasi dari Asia melalui
Tanah Genting Bering (sekarang merupakan Selat Bering) menuju Amerika
Utara dan ke selatan menuju Amerika Selatan. Dugaan lain tentang hal migrasi
tersebut ke Amerika Selatan adalah dari bagian selatan Samudera Pasifik melalui
kepulauan di Oceania. Luas area Amerika Selatan berada pada peringkat
keempat setelah Asia, Afrika dan Amerika
Utara sedangkan populasinya terdapat pada peringkat kelima setelah Asia,
Afrika, Eropa dan Amerika Utara.
No comments:
Post a Comment