Saturday, June 30, 2018

BENUA AMERIKA


Karakteristik Benua Amerika - Amerika adalah sebuah benua di dunia yang merujuk kepada wilayah daratan di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Benua ini umumnya dibagi menjadi Amerika Utara dan Amerika Selatan. Istilah ini juga merujuk kepada wilayah Karibia, pulau-pulau sekitar Laut Karibia, dan Greenland (namun bukan Islandia).

Letak, Luas, dan Batas Benua Amerika
Letak geografis Benua Amerika yaitu berada pada 7O12’LU – 83O07’LU dan 52O37’BB (daratan utama) – 172O27’BT (titik terjauh kepulauan Aleutia); Titik tertinggi : Gunung McKinley (6.198 m); dan titik terendah : Badwater, Lembah Maut, Kalifornia (86 m di bawah paras laut).

Batas-batas Benua Amerika adalah sebagai berikut.
a) Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Selat Bering.
b) Sebelah timur berbatasan dengan Samudera Atlantik
c) Sebelah utara berbatasan dengan Laut Arktik (Laut Es Utara)
d) Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Samudra Atlantik (perbatasan kedua samudera tersebut berada di sebelah selatan Amerika Selatan) Luas Benua Amerika seluruhnya lebih kurang 42.188.569 km2. Benua Amerika terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Serikat (Amerika Latin).

Masing-masing wilayah terdiri atas beberapa negara.
a) Benua Amerika Utara
Benua Amerika Utara adalah benua di belahan bumi utara. Di utara berbatasan dengan
Lautan Arktik, di sebelah timur dengan Samudra Atlantik Utara, di sebelah selatan dengan Laut Karibia, dan di sebelah barat dengan Samudra Pasifik Utara. Benua ini meliputi wilayah sebesar 24.500.000 km² atau sekitar 4,8% dari permukaan bumi. Benua Amerika Utara, merupakan sebuah satuan regional dan terdiri dari negaranegara: Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. Kadangkala Amerika Utara, dianggap merupakan benua tersendiri, terpisah dari Amerika Selatan. Perbatasan antara Amerika Utara dan Amerika Selatan terletak di Panama.
b) Benua Amerika Selatan
Amerika Selatan adalah sebuah benua yang berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik yang tersambung dengan Amerika Utara melalui Tanah Genting Panama. Benua ini dilintasi oleh garis khatulistiwa, dan sebagian besar dataran benua tersebut berada di belahan bumi selatan. Bagian barat Benua Amerika Selatan terdiri dari barisan Pegunungan Andes dari utara hingga ke selatan, sedangkan bagian timur benua merupakan dataran rendah, sebagian besar merupakan basin Sungai Amazon, dengan hutan tropis yang lebat. Luas area Amerika Selatan berada pada peringkat keempat setelah Asia, Afrika, dan Amerika Utara sedangkan populasinya terdapat pada peringkat kelima setelah Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Utara.

1. Keadaan Alam Benua Amerika
b) Bentang Alam
(1) Kawasan Amerika Utara
(a) Kondisi geologis
Struktur geologis Amerika Utara terdiri atas batu-batuan prekambrium pada perisai Kanada dan perisai Laurent. Sebagian besar perisai itu terdiri atas batubatuan metamorf yang membujur ke selatan dan ke barat di bawah prairie atau padang rumput yang luas.
(b) Pegunungan
Di daerah Kanada dan dataran rendah pedalaman Amerika Serikat terdapat dua zona pegunungan besar, yaitu Pegunungan Apalachia di sebelah timur dan Pegunungan Cordillera di bagian barat. Di kompleks utama Pegunungan Rocky Mountain terdapat lembah kering yang disebut Great Basin. Di kawasan ini banyak ditemukan danau-danau garam, misalnya Danau Garam Besar (The Great Salt Lake). Di sini pula terletak ngarai yang terkenal dengan nama Grand Canyon. Dataran pantai sepanjang Amerika Serikat membujur dari Pantai Meksiko sampai dengan Long Island Utara.
(2) Kawasan Amerika Selatan
(a) Gurun
Gurun Pasir Pasifik adalah gurun yang terdapat mulai dari Chili Utara sampai di pantai selatan Teluk Guayaquil melintasi Peru.
(b) Dataran Rendah
Dataran ini sebetulnya merupakan suatu daerah basin (cekungan raksasa) yang terdapat antara Pegunungan Andes sebelah barat dengan dataran tinggi Guyana,
(c) Dataran Tinggi
Ada tiga dataran tinggi di Amerika Selatan, di sebelah timur Pegunungan Andes, yaitu Dataran Tinggi Patagonia, Dataran Tinggi Guyana, dan Dataran Tinggi Brazilia
(d) Pegunungan Andes
Pegunungan Andes terdiri dari 2 rangkaian utama, yaitu: Rangkaian Barat (Cordillera Occidental) dan Rangkaian Timur (Cordillera Oriental).

2.  Iklim
Benua Amerika membentang dari Kutub Utara sampai ke Kutub Selatan, sehingga semua jenis iklim terdapat di benua ini. Bentang alamnya mulai dari dataran rendah sampai pegunungan-pegunungan yang tinggi. Iklim di benua ini dapat dikelompokkan sebagai berikut.
(1) Iklim tropis basah, terdapat di kawasan Benua Amerika Tengah dan sebagian besar Amerika Selatan bagian utara.
(2) Iklim dingin, terdapat pada wilayah bagian paling utara (daerah kutub).
(3) Iklim kering atau iklim gurun
(a) Daerah yang terkering di Amerika Selatan adalah Chili bagian utara yang terletak di Gurun Atacama dan Peru.
(b) Di Tanah Tinggi Brazil terdapat sabana yang disebut campos
(c) Di daerah-daerah yang letaknya di tengah dan di bagian selatan Argentina terdapat stepa yang disebut pampas.
(d) Di daerah Sungai Orinoco terdapat sabana yang disebut ilonos.
(4) Iklim subtropis, ciri-cirinya pada musim panas dan kering derajat panas tinggi, dan pada musim dingin derajat panasnya tidak terlampaui rendah.
(5) Iklim stepa, terdapat di sebelah timur Pegunungan Batu (Rocky Mountains) sampai ke Kanada di Amerika Utara, serta Dataran Tinggi Brazilia di Amerika Selatan.
(6) Iklim Benua (Iklim Darat)
Iklim ini terdapat di Amerika Serikat bagian timur sampai perbatasan dengan Kanada. Curah hujan di wilayah ini rendah.

3. Flora dan Fauna
Flora di kawasan Amerika Utara didominasi oleh padang rumput hijau (prairi) yang kini telah dimanfaatkan untuk lahan pertanian yang subur. Selain itu, terdapat pula tumbuhan khas daerah tundra berupa hutan konifera (berdaun jarum) dan tumbuhan semusim lainnya. Di wilayah Amerika Tengah mulai terdapat variasi tanaman, di daerah Karibia terdapat hutan tropis yang diselingi padang rumput dan pohon pinus tropis, sedangkan di daerah kering hanya dijumpai semak dan pohon yang dapat meranggas.
Wilayah Amerika Selatan didominasi oleh hutan hujan tropis yang lebat, bahkan kawasan Lembah Sungai Amazone merupakan kawasan hutan hujan tropis terlebat di dunia. Hal ini tentu saja menyediakan habitat untuk berbagai variasi fauna yang hidup di dalamnya. Fauna endemik di daerah ini adalah ikan piranha dan burung macau di hutan Amazone. Adapun hewan khas Amerika Utara adalah bison, beruang kutub, penguin, dan ikan salmon.

4. Kependudukan Benua Amerika
Jumlah penduduk Benua Amerika pada tahun 2003 adalah 873 juta jiwa. Kepadatan penduduknya 74 jiwa/km2.
Penduduk Amerika terdiri atas 3 golongan berdasarkan pada sifat aslinya.
a) Penduduk Asli, yaitu bangsa Eskimo dan Indian yang termasuk rumpun bangsa Mongol.
b) Penduduk pendatang (imigran), terdiri dari 4 golongan besar, yaitu orang-orang Mongol (kulit kuning). Orang-orang Negro (kulit hitam), orang-orang kulit putih, dan orangorang Mesir. Mereka datang bermigrasi ke benua ini dengan berbagai alasan dan tujuan.
Agama Benua Amerika
Agama yang berkembang di Benua Amerika adalah sebagai berikut.
a) Agama Katholik, banyak dianut penduduk Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
b) Agama Kristen Protestan, banyak dianut penduduk Amerika Utara.
c) Agama Islam, banyak dianut penduduk keturunan Arab, Melayu, dan Negro.
d) Agama Yahudi, banyak dianut penduduk Amerika keturunan Yahudi.
e) Agama Hindu, banyak dianut penduduk Amerika keturunan India, Nepal, dan Sri Lanka.
f) Agama Buddha, Tao, Kong Hu Chu, dan Shinto banyak dianut oleh warga keturunan China, Jepang, Korea, dan Indo-Cina.
g) Agama Kristen Anglikan, banyak dianut warga keturunan Inggris.

Bahasa Benua Amerika
Bahasa yang digunakan penduduk Amerika adalah bahasa Portugal (di Brasil), bahasa Belanda (di Suriname), bahasa Spanyol (di Argentina, Chili, Kolombia, Kosta Rica, Kuba, Dominika, Ekuador, El Savador, Venezuela, Peru, Panama, Nikaragua, dan Meksiko), serta bahasa Inggris (di Amerika Serikat, Bahama, Barbados, Kanada, Guyana, Saint Lucia, St. Crhisthoper, dan Jamaika)
Perekonomian Benua Amerika
Amerika Utara adalah kawasan di Benua Amerika yang sudah maju, mereka adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Kawasan Amerika Utara adalah kawasan penghasil berbagai jenis industri (mobil, mesin, besi-baja, kapal, alat-alat listrik, industri militer, dan bahan kimia). Selain bahan tambang, Amerika Selatan juga memberikan hasil pertanian tropis, tebu merupakan tanaman utama, diikuti oleh kapas, nila, coklat, dan kopi. Dewasa ini kopi merupakan penyangga utama ekonomi Brazil, dan Kanada. Gandum dan daging sapi dari Argentina serta minyak dari Venezuela

5. Pembagian Zona Wilayah
a.    Benua Amerika Bagian Utara
Amerika Utara adalah benua di belahan bumi utara. Di utara berbatasan dengan Lautan Arktik, di sebelah timur dengan Samudra Atlantik Utara, di sebelah selatan dengan Laut Karibia, dan di sebelah barat dengan Samudra Pasifik Utara. Benua ini meliputi wilayah sebesar 24.500.000 km² atau sekitar 4,8% dari permukaan bumi.
b.     Benua Amerika Bagian Tengah
Amerika Tengah adalah kawasan di Amerika Utara bagian selatan, mencakupi wilayah di sebelah selatan Teluk Meksiko hingga perbatasan antara Panama dan Kolombia. Berdasarkan definisi lazim, kawasan ini meliputi negara-negara di antara Meksiko dan Kolombia: Belize
 El Salvador, Guatemala, ·Honduras, Kosta Rika, Nikaragua,  Panama
Menurut pengertian geografis, Amerika Tengah juga dapat digolongkan sebagai sebuah tanah genting besar, meliputi beberapa negara bagian Meksiko yang terletak di sebelah timur Tanah Genting Tehuantepec.
c.    Benua Amerika Bagian Selatan

Amerika Selatan adalah sebuah benua yang berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik yang tersambung dengan Amerika Utaramelalui Tanah Genting Panama. Benua ini dilintasi oleh garis khatulistiwa, dan sebagian besar dataran benua tersebut berada di belahan bumi selatan. Bagian barat benua Amerika Selatan terdiri dari barisan pegunungan Andes dari utara hingga ke selatan, sedangkan bagian timur benua merupakan dataran rendah sebagian besar merupakan basin sungai Amazon, dengan hutan tropis yang lebat. Diduga Amerika Selatan didiami pertama kali oleh manusia yang bermigrasi dari Asia melalui Tanah Genting Bering (sekarang merupakan Selat Bering) menuju Amerika Utara dan ke selatan menuju Amerika Selatan. Dugaan lain tentang hal migrasi tersebut ke Amerika Selatan adalah dari bagian selatan Samudera Pasifik melalui kepulauan di Oceania. Luas area Amerika Selatan berada pada peringkat keempat setelah Asia, Afrika dan Amerika Utara sedangkan populasinya terdapat pada peringkat kelima setelah Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Utara.

Pemanfaatan Media Gambar Dalam Proses Belajar Mengajar


Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.
Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat diproyeksikan, dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri, karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien. Beberapa ahli memberikan rambu yang perlu diperhatikan berkaitan dengan media gambar yaitu:
1.    Prinsip-prinsip pemakaian media gambar.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan antara lain:
a.     Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat peserta didik kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan peserta didik membandingkan kelompok hewan bertulang belakang dengan tidak, maka gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang mencolok.
b.    Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektivan pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang ril sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu pemahaman para peserta didik dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama dikemudian hari.
c.     Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara berlebihan, akan mengakibatkan para peserta didik merasa dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan memperagakan konsep-konsep pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya, lingkungannya, dan lain-lain berturut-turut secara lengkap.
d.    Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para peserta didik mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri membedakan satu sama lain. Guru bisa saja tidak bisa mudah dipahami oleh para peserta didik yang bertempat tinggal di lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket  terdengar asing bagi peserta didik-peserta didik yang hidup si kampung. Melalui gambar itulah mereka akan memperoleh kejelasan tentang istilah Verbal
e.     Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para peserta didik akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal ini sangat diperlukan bagi para peserta didik dalam membaca gambar-gambar itu.
f.     Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para peserta didik. Pemakaian instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.


2.        Memilih gambar yang baik dalam pengajaran
Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:
a.     Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu dikatakan asli.
b.    Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar.
c.     Bentuk item. Hendaknya si pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tetap tentang obyek-obyek dalam gambar.
d.    Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan. Peserta didik akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.
e.     Fotografi. Peserta didik dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran.
f.     Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai
Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar.

3. Menggunakan gambar dalam kelas
Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu yang tidak lama. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan masalah yang luas.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar yang sama, dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi peserta didik, meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan peserta didik.

4. Mengajar peserta didik membaca gambar
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar peserta didik membaca gambar:
a.     Warna. Peserta didik sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya pada mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui nama warna, barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka memiliki kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan guru terhadap para peserta didik.
b.    Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor ayam dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia dengan gereja, dan sebagainya.
c.     Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara puncak gunung dan latar belakangnya.
d.    Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang di parkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat sebuah simbol-simbol gerakan.
e.     Temperatur. Bermaksud anak memperoleh kesan apakah di dalam gambar temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang menunjukkan musim salju dan gambar orang-orang yang berada dalam keadaan membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah dan keadaan panas.



Kajian Materi Pembelajaran IPA


Untuk menanggapi kemajuan era global dan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum sains termasuk IPA terus disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk terus menyelaraskan dengan perkembangan jaman maka kita dituntut untuk terus memajukan ilmu pengetahuan tersebut.
Sehubungan dengan hal itu, sains memegang peran yang cukup signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya teknologi karena di dalamnya dipelajari berbagai sumber, asal, pemberdayaan serta pemanfaatan teknologi baik yang berasal dari alam maupun rekayasa manusia.
1. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun. Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.
2. Fungsi IPA di Sekolah Dasar
Dalam kehidupan sehari-hari IPA berfungsi sebagai media untuk menguasai konsep dan manfaat IPA serta memberikan bekal pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:
  1. Untuk menekankan pemahaman tentang pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Untuk membangun imaginasi dan rasa ingin tahu siswa dan agar bisa bersikap positif menanggapi kemajuan sains dan teknologi.
  3. Untuk meningkatkan kompetensi siswa untuk menyelidiki alam sekitarnya, memecahkan masalah dan membuat kesimpulan.
  4. Ikut serta dalam memelihara dan menjaga lingkungan alam.

4. Ruang Lingkup
Di tingkat sekolah dasar (SD), Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi dua aspek diantaranya:
  1. Pemahaman konsep dan penerapannya dalam kehidupan.
  2. Penyelidikan atau penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas, dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah sebagai kerja ilmiah.
  3. Pemahaman konsep dan penerapannya.
Pendek kata, untuk mencapai kesuksesan dalam pembelajaran IPA guru, siswa, alat peraga adalah faktor penting yang sangat mendukung keberhasilan. Selain itu penggunaan strategi pembelajaran yang relevan atau sesuai dengan materi pembelajaran juga merupakan faktor penunjang untuk bisa memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru

Prestasi Belajar


1. Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap pengetahuan.
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri.
Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Purwanto memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” (Purwanto, 1998:28).
8
Selanjutnya Winkel mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut Nasution prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga criteria tersebut” (Nasution, 2006:17).
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara garis besar terdiri dari:
a.     Faktor Internal, yang meliputi:
1)   Faktor fisiologis atau keadaan jasmani baik yang bersifat bawaan sejak lahir maupun yang diperoleh sejak lahir, misalnya kondisi umum tubuh. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, siswa yang kondisi badannya sehat akan berlainan belajarnya dengan siswa yang kurang sehat atau mengalami kekurangan inderanya.
2)   Faktor psikologis atau kemampuan jiwa baik yang bersifat bawaan sejak lahir maupun yang diperoleh, misalnya kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kebiasaan, penyesuaian diri dan kemampuan kognitif. Kondisi psikologis adalah hal yang tak boleh diabaikan misal minat dan tingkat kecerdasan dari siswa atau yang disebut intelenque quotient disingkat IQ.
b.      Faktor eksternal peserta didik
Faktor eksternal peserta didik adalah berasal dari luar lingkungan dan non sosial. Lingkungan sosial peserta didik yang dapat mempengaruhi semangat belajar peserta didik yang dapat mempengaruhi semangat belajar peserta didik adalah letak rumah, sekolah, alat belajar dan waktu yang dimiliki peserta didik.
c.       Faktor keluarga
Implementasi belajar yang tak kalah penting dan harus diperhatikan adalah faktor keluarga. Berbagai kajian empiris membuktikan bahwa peranan keluarga dan orang tua berkaitan dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar anak. Peranan orang tua adalah memberikan dasar pendidikan yang sangat berkaitan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, sikap dan watak serta keterampilan dasar seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar mematuhi peraturan dan penanaman kebiasaan yang baik dan disiplin.
d.      Faktor pendekatan belajar
Faktor pendekatan belajar dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam belajar. Peserta didik dapat mengaplikasikan pendekatan yang mendalam (deep) akan lebih berhasil daripada yang mengutamakan pendekatan dalam permukaannya saja (Syah, 2002:60).
Selain keempat faktor di atas mengungkapkan bahwa keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh proses komunikasi yang dilakukan oleh guru. Proses komunikasi yang akan terjadi selama belajar adalah:
  1. Komunikasi searah, yaitu komunikasi yang hanya terjadi dari pendidik ke peserta didik
  2. Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik atau sebaliknya, dalam hal ini kegiatan peserta didik sudah nampak

Komunikasi banyak arah/multi arah, yaitu komunikasi berlangsung antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan pendidik dan antara peserta didik (Surya, 2002:27).

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV SEKOLAH DASAR



Sekolah memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dalam mempersiapkan warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program pendidikan yang memberikan berbagai kemampuan sebagai seorang warga negara melalui berbagai mata pelajaran termasuk salah satunya Pendidikan Kewarganegaraan.
Kemampuan dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar yang dicantumkan dalam Standar Nasional merupakan bahan minimal yang harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, daerah, sekolah, atau guru dapat mengembangkan, menggabungkan, atau menyesuaikan bahan yang disajikan dengan situasi dan kondisi setempat. Realitanya hasil belajar siswa dalam materi Pendidikan Kewarganegaraan belum menunjukkan hasil yang diinginkan.
Secara tidak disadari, karena rutinitas tugasnya mengakibatkan guru tidak begitu menghiraukan/ peduli apakah peserta didiknya telah atau belum memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Sejauh mana peserta didik telah mengerti (understanding) dan tidak hanya sekedar tahu (knowing), tentang konsep Pendidikan Kewarganegaraan yang sudah disampaikan dalam proses pembelajaran?. Rutinitas yang dilakukan para guru tersebut meliputi penggunaan metode pembelajaran yang cenderung monoton yaitu kapur dan tutur (chlak-and-talk), kurangnya pelaksanaan evaluasi selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, serta kecenderungan penggunaan soal-soal bentuk pilihan ganda murni pada waktu ulangan harian maupun ulangan sumatif tiap akhir semester.
Sebelum penelitian dilakukan guru memang belum mengoptimalkan pendekatan kontekstual. Guru baru sebatas memanfaatkan metode ceramah serta penugasan (PR) kepada siswa. Kalaupun ada penugasan, siswa hanya diberi pekerjaan rumah yang dinilai secara individual oleh guru tanpa didiskusikan di kelas. Secara operasional, guru menjelaskan materi kepada siswa kemudian memberikan contoh-contoh di papan tulis. Setelah selesai menerangkan materi, guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn, guru perlu melakukan tindakan kelas yakni dengan memperbaiki proses pembelajaran dengan memodifikasi pola pembelajaran yang selama ini hanya monoton pembelajaran kelas dengan ceramah menjadi pembelajaran mandiri atas dasar inisiatif siswa.
Dalam proses belajar, media merupakan salah satu komponen yang sangat menunjang untuk memudahkan siswa belajar. Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran adalah pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat, untuk itu maka penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan demi tercapainya tujuan pembelajaran dengan hasil yang optimal. Menurut Sudono (2000:44) mengatakan agar tujuan pembelajaran tercapai dan terciptanya proses belajar mengajar yang tidak membosankan, guru dapat menggunakan media pembelajaran secara tepat. Penggunaan media yang sesuai dengan kebutuhan anak, dapat memotivasi anak untuk belajar, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.
Dari uraian di atas muncul kerangka pemikiran bahwa rendahnya nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dikarenakan siswa kurang memahami konsep pelajaran yang selama ini hanya diajarkan guru melalui metode ceramah. Salah satu cara untuk mengatasi  hal tersebut adalah pelaksanaan kegiatan tindak lanjut berupa pengajaran dengan pendekatan kontekstual yang disertai dengan penggunaan media gambar. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mudah memahami dan menerima materi yang disampaikan guru secara tidak langsung memberi penekanan agar siswa memperhatikan penjelasan guru dan pada akhirnya siswa akan lebih memahami konsep hakekat materi yang dipelajarinya. Dengan demikian adanya pemahaman konsep tersebut maka akan dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dan akhirnya akan dapat mengatasi rendahnya hasil belajar siswa.

Media Pembelajaran
Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang pengertian media. Menurut AECT yang dikutip oleh Rohani (2004 : 2) “media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media menurut Djamarah (2002 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.
Menurut Association for Education and Communication Technology (AECT) media diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi (AECT, 1986).
Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik dan meningkatkan penampilan (performance) mereka dalam melakukan keterampilan-keterampilan tertentu sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran (Suroso, 1995).
Karakteristik media berbeda sesuai dengan tujuan atau maksud pengelompokkannya. Salah satunya media grafis, media grafis termasuk salah satu media visual. Media gambar merupakan media pembelajaran yang termasuk kedalam media visual yang memiliki ukuran panjang serta lebar. Media visual (Sanjaya, 2000:157) media yang dapat dilihat saja, tidak mengandung unsure suara. Yang termasuk media ini adalah film slide, foto, transpransi, lkisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetal seperti media grafis dan lain sebagainya.

Pemanfaatan Media Gambar Dalam Proses Belajar Mengajar
Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.
Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat diproyeksikan, dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri, karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien. Beberapa ahli memberikan rambu yang perlu diperhatikan berkaitan dengan media gambar yaitu:
1.    Prinsip-prinsip pemakaian media gambar.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan antara lain:
a.     Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat peserta didik kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan peserta didik membandingkan kelompok hewan bertulang belakang dengan tidak, maka gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang mencolok.
b.    Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektivan pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang ril sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu pemahaman para peserta didik dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama dikemudian hari.
c.     Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara berlebihan, akan mengakibatkan para peserta didik merasa dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan memperagakan konsep-konsep pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya, lingkungannya, dan lain-lain berturut-turut secara lengkap.
d.    Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para peserta didik mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri membedakan satu sama lain. Guru bisa saja tidak bisa mudah dipahami oleh para peserta didik yang bertempat tinggal di lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket  terdengar asing bagi peserta didik-peserta didik yang hidup si kampung. Melalui gambar itulah mereka akan memperoleh kejelasan tentang istilah Verbal
e.     Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para peserta didik akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal ini sangat diperlukan bagi para peserta didik dalam membaca gambar-gambar itu.
f.     Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para peserta didik. Pemakaian instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.
2.        Memilih gambar yang baik dalam pengajaran
Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:
a.     Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu dikatakan asli.
b.    Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar.
c.     Bentuk item. Hendaknya si pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tetap tentang obyek-obyek dalam gambar.
d.    Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan. Peserta didik akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.
e.     Fotografi. Peserta didik dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran.
f.     Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai
Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar.


3. Menggunakan gambar dalam kelas
Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu yang tidak lama. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan masalah yang luas.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar yang sama, dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi peserta didik, meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan peserta didik.
4. Mengajar peserta didik membaca gambar
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar peserta didik membaca gambar:
a.     Warna. Peserta didik sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya pada mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui nama warna, barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka memiliki kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan guru terhadap para peserta didik.
b.    Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor ayam dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia dengan gereja, dan sebagainya.
c.     Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara puncak gunung dan latar belakangnya.
d.    Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang di parkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat sebuah simbol-simbol gerakan.
e.     Temperatur. Bermaksud anak memperoleh kesan apakah di dalam gambar temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang menunjukkan musim salju dan gambar orang-orang yang berada dalam keadaan membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah dan keadaan panas.
Beberapa kelebihan yang lain dari media gambar adalah :
a.     Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata.
b.    Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air terjun Niagara atau Danau Toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
c.     Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
d.    Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
e.     Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang khusus.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut gambar atau foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
a.     Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indra mata.
b.    Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

c.     Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate