Thursday, December 17, 2020

Belajar


Belajar adalah terjadinya perubahan pada diri orang belajar karena pengalaman (Darsono, dkk, 2000:4). Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Darsono, dkk, 2000:24). Ada beberapa definisi belajar menurut beberapa pakar psikologi pendidikan dalam Rosyid (2006:9) diantaranya Gagne (1977), belajar merupakan perubahan kecakapan yang berlangsung dalam periode tertentu yang bukan berasal dari proses pertumbuhan (fisik). Morgan, at.al (1986), belajar merupakan perubahan relatif permanen karena hasil praktek atau pengalaman. Slavein (1994), belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman (experience).

Menurut Slameto dalam Bahri (2002:13), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Skinner (1985) dalam Syah (2000:89), belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Habermas (Rene, 1996), belajar baru terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial sebab keduanya tidak dapat dipisahkan (Hatimah, dkk : 18). Wittaker dalam Soemanto (1999:104), belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup manusia adalah hasil dari belajar. Belajar adalah suatu proses bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perubahan untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan pengertian di muka, belajar adalah kegiatan/proses manusia untuk berubah menjadi lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu. Kegiatan belajar terjadi terus menerus atau belajar sepanjang hayat. Memahami keadaan lingkungan itu juga merupakan kegiatan belajar. Lingkungan belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan alam dan lingkungan sosial. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi.

Pembelajaran Humanistik


Jiwa manusia, termasuk peserta didik terdiri atas berbagai potensi psikologis, baik dalam domain kognitif maupun dalam domain afektif dan konatif (psikomotorik). Teori belajar humanisme memandang kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif, dan konatif.

Peserta didik pun memiliki dorongan untuk menjadi dirinya sendiri, karena di dalam dirinya terdapat kemampuan untuk mengerti dirinya sendiri, menentukan hidupnya sendiri, dan menangani sendiri masalah yang dihadapinya. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar humanisme bahwa motivasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik. Itulah sebabnya dalam proses pembelajaran hendaknya diciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara aktif mengaktualisasi dirinya.

Kemampuan sosial dan personal siswa dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan adalah membangun dan mengorganisasikan kembali pengalaman yang mampu memberikan makna terhadap kehidupan siswa dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi di masa yang akan datang.

Pembelajaran humanistik ini adalah pembelajaran yang memanusiakan manusia. Pembelajaran yang bertujuan untuk mengaktualisasi diri si pembelajar. Guru harus menyadari bahwa siswa adalah makhluk yang berbakat dan berkembang. Pengajaran beralih ke arah penyelenggaraan sekolah progresif, sekolah kerja, sekolah pembangunan, dan sekolah yang menggunakan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).

Materi disesuaikan dengan pengetahuan dasar yang dimiliki siswa. Guru hendaknya mengenal, menyelami kehidupan jiwa siswa dan menyadari bahwa ia mengajarkan sesuatu kepada manusia-manusia yang berharga dan berkembang. Proses belajar ditujukan untuk memanusiakan manusia itu sendiri, maksudnya adalah mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Hal ini sesuai dengan pandangan pembelajaran humanistik progresif.

Karakteristik wirausaha

 

Karakteristik wirausaha dapat diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, serta sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Karakteristik wirausaha pada umumnya terlihat pada waktu ia berkomunikasi dalam rangka mengumpulkan informasi saat menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya.

 

Berikut ini adalah macam-macam karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha:

1. Berbudi pekerti luhur.

2. Kerja keras dan disiplin.

3. Mandiri dan realistis.

4. Berpikir positif dan bertanggung jawab.

5. Dapat mengendalikan emosi.

6. Berani menanggung resiko.

7. Tidak ingkar janji.

8. Berusaha mencari jalan keluar setiap permasalahan.

9. Belajar dari pengalaman.

 

 

 

 

 

 

Agar lebih jelas, berikut dikemukakan beberapa karakteristik seorang wirausaha menurut pendapat Bygrave yang dikenal dengna istilah 10D.

a. Dream (Mimpi)

Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.

b. Decisivenes (Ketegasan)

Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.

c. Doers (Bertindak)

Wirausahawan tidak suka menunda pekerjaan dan selalu menindaklanjuti keputusan yang telah dibuat, selalu mempunyai kecepatan dan tenaga ekstra dalam bertindak di bandingkan yang lain.

Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.

d. Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)

Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.

e. Dedication (Pengabdian)

Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinddi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah.

f. Devotion (Kecintaan/ Kesetiaan)

Bisnis akan menyita banyak waktu, pikiran, tenaga, energy, focus, dan semangat seorang wirausaha sehingga ia harus mencintai pekerjaanya dan pandai membagi waktu.

g. Detail (Terperinci)

Untuk mencapai kesuksesan, seseorang wirausaha harus berpikir detail (terperinci) karena ketika menjalankan usaha, aspek keuangan dan perencanaan strategi memerlukan pemikiran secara detail.

h. Destiny (Nasib)

Wirausaha wan membutuhkan keberuntungan dan ia harus mulai beusaha untuk memprediksi kapan keberuntungan itu datang menghampirinya.

i. Dollars (Materi/ Uang)

Seorang wirausaha tidak mengutamakan pencapaian kekayaan. Motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.

j. Distribute (Menyalurkan/ Mendistribusikan)

Wirausaha yang baik selalu berorientasi untuk member dan mendefinisikan kesuksesannya filosofinya, kepemilikannya, ilmunya, uang yang dimilikinya untuk kesejahteraan para karyawan, dan tentunya mendistribusikan kemempuan, ide, saran, dan inspirasi kreatifinya untuk membantu mengembangkan bisnis agar pelanggannya senantiasa setia dan selalu membeli barang dan jasa.

 

Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti kewirausahaan, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

1. Drs. Joko Untoro

 

Menurut Drs. Joko Untoro, pengertian kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

2. Eddy Soeryanto Soegoto

 

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, pengertian kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.

3. Ahmad Sanusi

 

Menurut Ahmad Sanusi, definisi kewirausahaan  adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

4. Soeharto Prawiro

 

Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.

Perkembangan Kewirausahaan

 


 

a.      Kewirausahaan sebelum abad pertengahan

Pada masa ini, wirausaha adalah contractor, yaitu pemborong/orang yang melakukan kesepakatan kerja atas sejumlah pekerjaan yang ditentukan sebelumnya dengan kompensasinya, yaitu sejumlah uang dengan segala risiko yang ditanggung oleh penerima kontrak. Oleh sebab itu, wirausaha di masa ini disebut risk taker (pengambil risiko) atas sebuah kesepakatan.

Karakteristik kewirausahaan pada masa ini mengandung tiga hal pokok, yaitu sebagai berikut.

1)      Bersifat kesepakatan kerja dengan uang sebagai kompensasinya.

2)      Ada unsur risk taker (pengambilan risiko) karena situasi dan kondisi juga belum diketahui sebelumnya. Pada saat itu, tempat, keadaan, cara menuju ke suatu tempat, dan transportasi bersifat baru dan belum diketahui oleh pengambil risiko.

3)      Hasilnya dijual ke pihak yang menyepakati kontrak. Jadi ada unsur untung bila hasilnya besar dan rugi bila hasilnya tidak sesuai serta ada unsur spekulasi di dalamnya.

 

 

b.      Kewirausahaan pada abad pertengahan (sebelum abad 17)

Abad pertengahan merupakan era agro (pertanian massal). Pada masa ini, wirausaha adalah orang yang mampu mengendalikan, mengatur, dan mengoptimalkan sumber daya dalam sebuah proyek yang dikuasai untuk mendapatkan suatu imbalan tertentu dalam konsep produksi. Sebelum abad pertengahan belum ada konsep produksi sedangkan pada abad pertengahan sudah ada konsep produksi. Inilah yang membedakan kewirausahaan pada abad pertengahan dengan masa sebelumnya.

c.       Kewirausahaan pada abad/era industri

James Watt telah merubah era pertanian ke era industri dengan ditemukannya mesin uap di Inggris. Wirausaha (entrepreneur) lain, yaitu Alexander Graham Bell, selain karyanya dalam teknologi komunikasi (telepon), ia juga menyumbangkan kemajuan penting dalam teknologi penerbangan dan hidrofoil. Kewirausahaan semakin berkembang setelah ditemukannya pesawat terbang oleh Wright bersaudara. Dalam era industri, wirausaha adalah orang yang berani mengambil risiko (risk taker) dan walaupun tidak punya modal uang (capital) tetap berani melakukan kesepakatan untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu dengan memberdayakan semua sumber dayanya, bekerja sama dengan para pemilik modal. Hal inilah yang membedakan kewirausahaan pada era industri dengan abad pertengahan, yaitu pada aspek startegi dalam penyediaan modal. Pada masa ini, kewirausahaan disebut juga join venture capital di mana salah satu pihak sebagai intelectual capital (penyumbang ide/gagasan/pikiran) dan pihak lainnya sebagai equity capital (penyandang dana).

 

 

d.      Kewirausahaan pada abad 19 dan 20

Pada masa ini, wirausaha adalah orang yang mempunyai pengalaman, keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah usaha, baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk tujuan pribadi, yaitu kemakmuran. Pada abad 20 terdapat unsur kemampuan dan keberanian menanggung semua risiko baik modal, waktu, dan nama baik yang tidak ada di era sebelumnya. Di era industri bersifat modal gabungan (venture capital) tetapi di abad 20 belum tentu demikian. Kewirausahaan dapat dilakukan sendiri/individu atau bersifat kerja sama (partnership.

 

 

 

e.      Kewirausahaan pada abad 21

Pada abad 21, kewirausahaan sudah lebih dari sekedar mengorganisasi, karena dapat terdiri dari pencipta (creator), pemodal (invetor), dan pelaku inovasi (inovator). Pada masa ini, kreativitas wirausaha menjadi tulang punggung sebuah bisnis.

           

Dengan demikian, dapat diuraikan dengan rinci bahwa kewirausahaan merupakan ilmu yang menggabungkan sumber daya yang dimiliki seperti pengalaman hidup, latar belakang pendidikan, jaringan pertemanan (network), informasi yang diterima, kejadian-kejadian setiap hari, dan dana baik itu berupa uang atau aset untuk dikelola dengan segala risiko yang diperhitungkan dengan matang oleh manajer risiko (risk manager), yang digunakan sebagai modal dalam berkreasi dan berinovasi serta menciptakan perubahan dan produk yang dapat berguna bagi dirinya dan masa depannya.

 

Wednesday, December 16, 2020

BERMAIN LOMPAT TALI

 

BERMAIN LOMPAT TALI

 

Pada suatu hari ada anak bernama Nia dan dua temannya bernama mei-mei dan Santi. Mereka sedang bermain lompat tali di dekat lapangan. Mereka sangat asik bermain di dekat lapangan. Mereka sangat asik bermain dan bergiliran… Nah sekarang giliranmu Nia Mei-mei berkata,.. Ok aku jalan ya.

Pada saat dia bermain nia terpeleset dan jatuh!! Mei-mei dan Santi menolong nia untuk diobati di rumah. Nia menangis karena kesakitan. Sesampai di rumah Mei-mei dan santi mengobati nia. Tunggu di sini ya kita mencari ibumu dulu ya. Ya terima kasih ya dan mereka mencari ibu nia…

 

Sesampainya mereka menemukan ibu nia dan menjelaskan semua. Sesampainya di rumah mei-mei dan Santi berpamitan kepada nia dan ibunya dan nia berterima kasih kepada mei-mei dan Santi.

CARA PEMBUATAN TAHU


Karena tahu sudah termasuk makanan pokok, maka orang makin penasaran dan ingin paham bagaimana cara membuat tahu yang benar. Keinginan ini makin menjadi-jadi saat berita TV beberapa tahun lalu membongkar resep ajaib untuk membuat tahu super awet: tahu  berformalin. Ibu-ibu jadi parno, jangan-jangan tahu yang saya konsumsi mengandung zat berbahaya ini. Padahal makanan murah tersebut adalah pengganti protein hewani terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi sebab anggaran rumah tangga makin naik di jaman ini. Maklum pemerintah kita banyak hutang dan mencabut subsidi.

Dan memang benar, disadari atau tidak, sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan

makanan andalan untuk perbaikan gizi. Tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena

mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi, berkisar antara 85%-98%. Meski kandungan gizi dalam tahu harus diakui masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan.Namun, kembali lagi ke problem diatas, dengan harga yang lebih murah, ibu rumah tangga mana yang tidak tergoda.

Anda pun tidak perlu pusing harus memakai resep olahan tahu model apa

Tahu bukanlah jenis bahan pangan yang susah untuk di olah. Anda bisa mendapatkan resep berkualitas dengan gampang di internet. Misalnya saja, anda dapat membuat olahan pepes tahu. Bahan yang diperlukan hanya bumbu dapur seadanya. Proses pengolahan pepes tahu persis dengan mengolah pepes ikan. Bedanya hanya si ikan diganti dengan tahu.

Ingin yang modern, anda bisa memasaknya menjadi sup tahu miso. Anda cukup menambahkan kaldu dashi dengan tauco  dan bayam. Dan kalau anda bosen dengan olahan tahu dalam mobil pick up itu, bisa juga membuatnya lebih berkelas dengan mencontek resep dari Itali. Yup, pizza tahu. Memang membuat pizza tahu akan menyulitkan bagi ibu rumah tangga yang baru belajar memasak. Solusi lainya, anda bisa menjadikanya rolade sosis tahu atau nugget tahu ayam.

Namun anda harus waspada, jangan sampai si kecil hanya memakan rolade atau sosisnya saja. Katakan dengan bijak pada anak-anak yang belum tahu dunia itu, tahu lebih menyehatkan, jauh lebih bergizi dari sosis atau nugget yang di jadikan santapan wajib pemain bola indonesia. Sekarang jamanya bukan jaman sosis. Kalau ingin kuat dan tidak loyo seperti Ronaldo, makanlah tahu. Tahu yang anda buat sendiri juga memberi nilai tambah, terjamin kehigienisanya. Plus, tentu bebas boraks dan sejenisnya.

Lalu bagaimana proses pembuatan tahu?

Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein. Sudah paham pelajaran SMA kan, protein akan menggumpal bila bereaksi dengan asam sejenis cuka. Nah, penggumpalan protein oleh asam cuka ini terjadi secara cepat dan serentak di seluruh bagian cairan sari kedelai. Hal tersebut membuat sebagian besar air yang semula tercampur dalam sari kedelai akan terperangkap didalamnya.

Proses untuk menggeluarkan air yang terperangkap tersebut dapat dilakukan dengan memberikan tekanan. Semakin besar tekanan yang diberikan, semakin banyak air dapat dikeluarkan dari gumpalan protein.Gumpalan protein itulah yang masyarakat kenal sebagai tahu. Adapun air yang tersisa, bisa dibuat minuman sari kedelai yang sehat dengan mencampurkan gula dan aneka perasa. Jadi proses membuat tahu bukan sekedar menghasilkan makanan edar yang dijajakan dalam mobil pick up, yang digoreng dan di jual dengan harga 500an. Minuman berkualitas susu kedelai juga bisa dinikmati jika anda membuat tahu sendiri di rumah.

Ribet? Tidak. Asal anda tahu langkah yang benar dalam proses membuat tahu semua jadi mudah. Satu-satunya hal yang perlu anda singkirkan adalah kekawatiran jika tahu yang anda buat akan berantakan. Lalu bagaimana langkah-langkah yang harus di lakukan dalam proses pembuatan tahu. Mari simak.

Langkah-langkah membuat tahu

Langkah paling awal dalam membuat tahu adalah mempersiapkan bahan-bahanya. Perhatikan kapasitas produksi anda. Jika ingin dikonsumsi sendiri, dengan kedelai dibawah 3 kg, tidak terlalu butuh mesin tahu.

Bahan-bahan

  • Kacang kedelai
  • Air
  • Asam Cuka yang digunakan sebagai pengental

Peralatan

  • Ember besar
  • Tampah/ nyiru
  • Kain saring/kain blancu
  • Kain pengaduk
  • Cetakan
  • Rak bamboo
  • Tungku
  • Mesin penggiling jika dirasa kapasitasnya besar

 

Yang harus anda lakukan :

  • Kedelai yang tersedia dicuci hingga bersih direndam dalam air selama
  • 2 sampai 3 jam. Kadang ada yang merendam hingga 7 jam. Dalam proses perendaman ini kedelai akan mengembang. Bersihkan kembali kedelai dengan cara dicuci
  • berkali-kali.
  • Giling kedelai hingga halus, bila tidak punya mesin penggiling cukup pakai blender saja.
  • Anda bisa melakukan proses penguap/an jika memang dirasa perlu. Sebentar saja, sekitar 10 menit sudah cukup. Alternatif lain anda bisa memasaknya hingga muncul gelembung-gelembung kecil.
  • Saring bubur kedelai dengan kain. Untuk mempermudah proses terpisahnya
  • sari kedelai dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus
  • diaduk-aduk. Disini akan terlihat ampas tahu akan tetap bertahan dalam
  • kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak yang
  • sudah disiapkan dibawahnya. Jika anda ingin membuat susu kedelai, proses sudah selesai sampai disini. Untuk tahu, lakukan lagi step berikut.
  • Sari tahu yang ada dalam bak bisa ditambahkan cuka sambil terus diaduk.
  • Kemudian tempatkan tahu pada cetakan dengan lama penyimpanan dalam cetakan ± 15 menit.
Tahu yang sudah tercetak tersebut bisa direbus kurang lebih 1 jam untuk mengurangi kelembekan tahu sekaligus untuk menjadikan tahu lebih tahan lama.

Berpikir Benar, Berpikir Positif


Pikiran positif adalah pikiran yang dapat membangun dan memperkuat kepribadian atau karakter. Ini juga berarti bahwa kita bisa menjadi pribadi yang lebih matang, lebih berani menghadapi tantangan, dan melakukan hal-hal yang hebat. Pikiran positif tak akan membuat kita berhenti karena keterbatasan atau kelemahan kita, namun pikiran positif justru akan membuat kita mencari kekuatan kita hari demi hari.

Pascal pernah mengutarakan kalimat-kalimat bijak, yang kira-kira bunyinya seperti ini:

"Pikiran positif datang dari kepercayaan, pikiran negatif datang dari keragu-raguan; rasa takut yang benar adalah rasa takut yang digabungkan dengan harapan, karena itu lahir dari kepercayaan, serta kita berharap pada Tuhan yang kita yakini; sementara rasa takut yang salah digabungkan dengan keputusasaan, karena kita takut pada Tuhan; beberapa orang takut kehilangan-Nya, sementara yang lain takut mencarinya."

Jadi, kita tak perlu ragu-ragu akan kemampuan kita. Kita harus percaya pada kemampuan kita. Harga diri yang kita miliki seharusnya bisa membuat kita kuat dan terus bersikap positif. Kita juga seharusnya tak pantas untuk menjadikan ‘membuat alasan’ sebagai kebiasaan kita. Sikap seperti ini tak akan bisa membuat kita menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Sikap seperti inilah yang akan membunuh ambisi, melemahkan kemauan, dan membahayakan diri kita sendiri.

Orang-orang yang terus menerus dikelilingi oleh ketakutan tak tahu betapa banyaknya pikiran-pikiran negatif yang mempengaruhi mereka tiap harinya. Mereka membatasi diri mereka sendiri dengan sugesti bahwa keterbatasan mereka menghalangi mereka untuk sukses, dan mereka juga percaya bahwa diri mereka tidak berharga. Mereka tidak berpikir bagaimana caranya agar sukses, tapi mereka justru berpikir bagaimana mereka bisa gagal.

Pernahkan Anda mendengar tentang Washington Irving? Irving adalah seorang sastrawan Amerika yang terkenal dengan karyanya yang berjudul “The Legend of Sleepy Hollow”. Suatu ketika, Washington Irving pernah diminta untuk memimpin suatu cara makan malam untuk kedatangan Charles Dickens, namun dia merasa bimbang dan yakin bahwa dirinya tak akan berhasil. Irving ditunjuk sebagai seorang pemimpin perjamuan, dan akhirnya dia menerima tugas tersebut.

Tapi, Irving terus menerus mengatakan bahwa dia takut jika dia akan gagal. Saat malam perjamuan tiba, Irving membuat pembukaan yang bagus, tapi tiba-tiba dia berhenti dan menutup pembicaraannya. Ketika dia duduk, dia berbisik pada teman di sebelahnya, "Sudah saya bilang, saya pasti gagal… dan itu baru saja terjadi!"

Cara berpikir Irving tersebut adalah alasan mengapa ia gagal. Seandainya ia berpikir bahwa dia pasti bisa, bukan pasti gagal, maka saya yakin kejadiannya tidak akan seperti itu. Dalam membangun kebiasaan berpikir positif — dengan hanya melihat yang terbaik dalam diri Anda dan orang lain, percaya bahwa Anda mampu melakukan hal-hal besar — perlu ditekankan bahwa pikiran kita memang suatu hal yang akan menentukan keberhasilan kita. Apa yang Anda lakukan kemarin menentukan diri Anda hari ini, dan apa yang Anda lakukan hari ini akan menentukan jadi apa Anda besok.

Coba tanyakan pertanyaan berikut: Apakah Anda mendapat manfaat dari berpikir negatif? Apakah Anda ingin memikirkan sesuatu yang akan menghambat diri Anda untuk melakukan hal-hal hebat? Apakah Anda menginginkan pikiran negatif yang pasti akan membawa ketidakpuasan, kesedihan, dan kegagalan?

Jika Anda seperti saya, pasti jawaban Anda untuk semua pertanyaan tersebut adalah ‘tidak’. Namun jika Anda tidak waspada, pikiran semacam itu akan menyelundup masuk ke dalam kepala Anda. Cara yang terbaik untuk mencegahnya adalah dengan terus mengisi pikiran Anda dengan pikiran positif, dengan berpikir bahwa Anda adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang hebat, yang punya kemungkinan tak terbatas, yang terus tumbuh baik secara mental maupun spiritual, serta terus berjalan menuju keberhasilan.

Memang sulit untuk terus berpikir positif ketika keadaan kita berlawanan dengan mimpi-mimpi kita. Namun, ketika kita membiasakan diri untuk terus berpikir positif, maka kebiasaan tersebut akan menjadi suatu daya tarik bagi kita. Pikiran baik kita lama kelamaan akan menjadi pikiran besar, sehingga kita akan bisa melakukan hal-hal yang kelihatannya mustahil.

Dalam buku digitalnya yang berjudul ”Guaranteed Success Thinking”, Jim Ewards mencontohkan bahwa kebiasaan berpikir kita bisa diibaratkan dengan bagaimana kita merawat sebuah taman. Benih tanaman adalah pikiran kita, dan bagaimana tukang kebun bekerja diibaratkan sebagai tindakan kita.

Kita, sebagai tukang kebun, harus selalu merawat benih yang ditanam dengan baik. Kita harus membersihkan taman dari kotoran, dan menyingkirkan rerumputan liar yang tumbuh. Kasus ini sama seperti pikiran, yaitu kita harus menyingkirkan hal-hal negatif yang ada dalam kepala kita. Jika kita bisa terus menjaganya, maka suatu saat nanti kita pasti akan mendapat hasil yang kita inginkan, yaitu bunga atau buah yang manis hasil dari kerja keras kita.

Oleh karena itu, Anda tak boleh meremehkan pikiran yang ada dalam kepala Anda sejak Anda bangun tidur. Pikiran positif ketika Anda mengawali hari akan dapat mengubah rasa takut menjadi keberanian. Pikiran tersebut dapat menggerakkan Anda untuk berbuat hal-hal besar.

Berpikir positif sangatlah penting diterapkan dalam hidup, karena pikiran tersebut dapat mempengaruhi Anda untuk melakukan hal-hal yang tepat. Ada banyak orang yang salah mengambil profesi atau bisnis karena mereka tidak berpikir dengan matang dan positif. Mereka tidak bisa membuat pilihan yang tepat bagi hidup mereka.

Sidney Smith pernah berkata:

"Jika kita mengibaratkan profesi dalam hidup sebagai lubang di sebuah meja, ada yang bundar, kotak, dan bujur sangkar; dan manusia sebagai potongan kayu yang bentuknya sesuai lubang tersebut, maka pada umumnya kita menemukan bahwa orang-orang yang berbentuk segitiga masuk ke dalam lubang yang kotak, yang bujur sangkar masuk ke lubang segitiga, sementara yang kotak memaksa diri untuk masuk ke lubang yang bundar."

 

Fokus Pada Kelebihan

Orang yang berpikir positif akan mempunyai alasan untuk merasa bangga pada diri mereka sendiri, dan mereka akan bisa menjalani hidup dengan lebih bersemangat. Tak ada kekurangan, keterbatasan, kebimbangan, atau rasa takut; karena mereka menjadikannya sebagai kekuatan. Mereka telah terbiasa untuk bersikap selektif dalam berpikir, yaitu menerima pikiran positif dan membuang pikiran negatif.

Seperti yang telah saya utarakan tadi, pikiran positif juga dapat membangun karakter. Sebaliknya, pikiran yang negatif akan membawa kehancuran; yang tidak menghasilkan apapun kecuali rasa takut, keputusasaan, dan kegagalan yang sangat menyakitkan. Jika Anda berpikir positif, maka Anda adalah orang optimis yang tidak akan fokus pada keburukan diri sendiri atau pun orang lain.

Bagaimana seseorang bisa menghilangkan pikiran negatif dalam hidupnya? Melakukan afirmasi seperti "Saya tidak takut," "Saya bukan orang lemah," atau "Saya bukan orang gagal." saja tidak cukup. Mengapa? Karena fokus pada hal positif akan lebih konstruktif. Maka, Anda perlu menghindari penggunaan kata-kata negatif seperti “takut”, “lemah”, dan “gagal”.

Katakan saja "Saya percaya diri," "Saya kuat," "Saya sukses," dan seterusnya. Lakukan afirmasi seperti ini dengan penuh semangat dan keyakinan.

 Namun Anda harus ingat, bahwa afirmasi harus diikuti dengan perbuatan nyata. Seseorang bisa saja terus duduk di belakang meja dan terus menekankan bahwa dia adalah orang sukses, tapi jika dia tak melakukan apaapa, pada akhirnya sukses tak akan dapat diraih. Ketika Anda berkata "saya berani," maka Anda harus mendemonstrasikannya dalam kehidupan nyata. Meyakini dan mempercayai apa yang Anda afirmasikan itu tidaklah cukup, melainkan Anda juga harus mempraktikkannya.

Cara lain adalah dengan memfokuskan diri pada potensi Anda. Mulailah dengan membuat penilaian yang jujur tentang kemampuan diri Anda sendiri. Namun, Anda harus fokus pada hal-hal yang bisa Anda lakukan. Jangan fokus pada hal negatif, yaitu kelemahan Anda. Sekali lagi, fokuslah pada apa yang bisa Anda lakukan, fokuslah pada potensi Anda.

Saya tidak bermaksud agar Anda mengabaikan kelemahan Anda, lho….

Saya beri contoh; Misalnya saja Anda ingin sekali menjadi pemain basket, tapi Anda terlalu pendek. Jika Anda fokus pada kelemahan Anda, yaitu terlalu  pendek, maka Anda tidak akan mencoba bermain basket. Tapi jika Anda fokus pada kemampuan Anda, maka Anda akan berusaha. Misalnya saja, Anda bisa fokus pada kemampuan Anda yang bisa berlari dengan cepat, atau stamina Anda bagus.

Jadi, bisakah Anda melihat perbedaannya? Jika Anda hanya memikirkan kelemahan, berarti Anda membiarkan kelemahan tersebut menentukan hasil yang akan Anda dapatkan. Sebaliknya, jika Anda memikirkan kekuatan atau kelebihan, maka diri Anda sendiri lah yang menentukan hasil yang akan Anda dapatkan.

Akhir kata, teruslah berpikir positif, karena "keberanian sejati timbul dari kesabaran yang terus-menerus". Marilah kita mengarahkan pikiran kita pada hal-hal besar dan inspiratif. Mari kita mencari inspirasi, sehingga pikiran besar dari orang lain bisa menjadi milik kita, sehingga kita bisa hidup dengan potensi kita yang sebesar-besarnya.

BERMAIN PETAK UMPET

 


 

Saat itu, aku, Rachell, Hana dan Tiara janjian untuk bermain ke rumah Hana. Kami akan membuat slime. Karena rumahku dan rumah Tiara berdekatan, kami berangkat berdua menaiki mobilku. Sedangkan, rumah Rachell dan Hana juga berdekatan.

Sesampainya di rumah Hana, kami pun langsung membuat slime. Setelah membuat slime, kami mengobrol ngobrol dan bersendau gurau. Mama Hana sedang pergi beli makan.

Setelah selesai makan,

“Ke rumah Rachell aja yuk!” ajak Hana.

Dengan berjalan kaki, kami sampai di rumah Rachell. Di jalan tadi, kami sempat membeli pop ice lho.

“Gimana kalau kita nonton film?” usul Rachell.

Kami pun menonton film di laptop Rachell.

Setelah menonton film, kami memutuskan untuk bermain petak umpet. Saat itu, yang jadi adalah Hana. Hana menghitung. Aku bersembunyi di bawah meja makan, Tiara di gudang, sedangkan Rachell di dalam mobil.

Setelah selesai menghitung, Hana melihat ke arah mobil. Ia melihat ada Rachell dan aku berdiri di sebelahnya. “Rachell santi jadiii!!!” teriak Hana. Tiara mendengar teriakan itu. Tapi aku tidak. Pikir Tiara, mungkin karena Hana sayang pada Rachell dan aku. Rachell pun melompat turun dari mobil. Aku dalam pandangan Hana juga turun dan ikut berlari lalu menghilang dalam sekejap.

Setelah permainan, Hana menceritakan semuanya tentang tadi.

“Lho, aku aja di bawah meja makan kok” kataku aneh.

“Iya, aku denger Hana manggil Rachell dan santi” tambah Tiara.

Kami pun ketakutan. Lantas, siapa itu? Kok aku ada 2 ya?

Bentuk-bentuk pemanasan Statis dan Dinamis

 

Bentuk-bentuk dari pemanasan sebenarnya sangatlah banyak. Hal itu dikarenakan pemanasan biasanya disesuaikan dengan olahraga atau aktivitas fisik yang akan dilakukan. Namun dari berbagai macam bentuk pemanasan, dapat digolongkan menjadi pemanasan statis, dinamis, statis dinamis.

1. Pemanasan Statis

Pemanasan statis yaitu pemanasan dengan bentuk peregangan yang dilakukan mulai dari bagian tubuh atas menuju kebawah ( dari kepala sampai kaki ) atau sebaliknya. Pemanasan berbentuk statis ini bertujuan untuk menyiapkan otot untuk melakukan kerja yang lebih berat agar tidak terjadi kram atau cedera otot yang lainnya. Pemanasan statis ini harus dilakukan dengan benar agar otot benar-benar terulur sempurna dan untuk menghindari cedera yang disebabkan karena penguluran otot yang tidak sesuai dengan anatomi tubuh yang semestinya.

2. Pemanasan Dinamis

Pemanasan dinamis yaitu pemanasan yang dilakukan dengan menggunakan gerakan yang saling berkesinambungan atau saling berkaitan. Contoh gerakan pemanasan dinamis yaitu gerakan menengokkan kepala keatas dan kebawah, gerakan menekuk pendek-pendek panjang-panjang pada tangan atau gerakang kombinasi ( bongkok jongkok bongkok tegak). Pemanasan bentuk ini dimaksudkan untuk melemaskan otot-otot yang kaku.

3. Pemanasan Statis Dinamis

Pemanasan ini yaitu penggabungan antara pemanasan statis dan pemanasan dinamis. Pemanasan bentuk ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya cedera karena otot tidak hanya diulur, namun juga akan dilemaskan. Sistematika pelaksanaan pemanasan ini biasanya dilakukan pemanasan statis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan denga pemanasan dinamis

Soal Bahasa Sunda Kelas 4

 

A.     Tandaan ku cakra (X) dina aksaraa, b, atawa c dihareupeun jawaban anu bener!

 


1.       Teu kenging ..... upami guru nuju nerangkeun.

a.       Cicing

b.      Jempe

c.       Ngobrol

2.       Mun hayang tereh ngartos dina diajar, urang kedah ...

a.       Merhatikeun

b.      Cicing

c.       Ngobrol

3.       Pami bade ngawitan atanapi rengse diajar urang kedah .... heula.

a.       Jajan

b.      Ngacung

c.       Ngadu’a

4.       Upami di kelas bade tumaros ka guru kedah ... heula.

a.       Ngacung

b.      Jempe

c.       Cicing

5.       Ka sakola teu menang mawa ...

a.       Buku

b.      Cocoan

c.       Patlot

6.       Dodod kawentar ti daerah ...

a.       Sumedang

b.      Garut

c.       Cililin

7.       Yudi .... ka sakola.

a.       Angkat

b.      Mios

c.       Indit

8.       Kalimah nu ngagunakeun tanda titikkalawan bener nyaeta ....

a.       Dini. Calikna sareng Sita.

b.       Dina calikna. Sareng Sita.

c.       Dini calikna sareng Sita.

9.       Mani murilit patuangan, margi tadi di rorormpok teu ... heula.

a.       Tuang

b.      Nyatu

c.       Neda

10.   Abdi .... ti sakola.

a.       Mulih

b.      Wangsul

c.       Datang

 


B.      Pigawe soal soal dihandap ieu!

Lengkepan kalimah – kalimah dihandap ieu ku kecap anu aya dihandapeunana!

 

11.  Bu Yessy nuju .............................................................. di kelas                            a. Kecap

12.  Di Subang mah wajit teh dijieuna tina .....................................                           b. Ngawulang

13.  Peuyeum dijieuna tina ....................................                                                     c. Cirebon

14.  Tahu gejrot mangrupa kadaharan has .........................................                       d.  Sampeu

15.  Kadaharan anu amis di jerona disebut .........................................                       e. Ganas

16.  Sumedang Katelah ku kadaharan ................................................                        f. Misro

17.  Kacang kedele sok dipake bahan nyieun .....................................                        g. Tahu

18.  Susi nuju .......................................... sareng sayur banyem                                 h. Maca

19.  Cecep nuju .......................................... buku.                                                       i. Di mana

20.  ................................ Bumina Gracia Putrika teh?                                                            J. Emam

 

 

Biografi RA Kartini


Raden Ajeng Kartini adalah perempuan keturunan bangsawan yang lahir pada 21 April 1879. Sebagai seorang yang dilahirkan di keluarga bangasawan Kartini tentu berkesempatan untuk mengecap pendidikan. Pastinya seluruh rakyat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan pahlawan yang satu ini. Kartini berhasil menamatkan pendidikannya di bangku sekolah dasar. Karakter yang haus akan ilmu pengetahuan membuatnya ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.

Akan tetapi, pada waktu itu pendidikan bagi kaum wanita masih sangat dibatasi. Hal ini berlaku juga bagi Kartini meskipun dirinya adalah seorang putri bangsawan. Sang Ayah pun tidak memberikan izin kepada dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kartini pun sedih karena bagaimanapun juga ia tidak bisa mengubah keputusan Ayahnya.

Kartini adalah seorang wanita Jawa yang memiliki pandangan maju pada zamannya walaupun dirinya sendiri terbelenggu oleh adat istiadat. Hingga kini Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita. Ini dapat dilihat dari berbagai surat korespondensi dengan teman-temannya di Belanda yang dibukukan oleh Abendanon.

Pada 17 September 1904, Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun setelah melahirkan anak pertama sekaligus tunggal. Meskipun telah tutup usia, Kartini tetap menginspirasi wanita Indonesia dari berbagai generasi melalui tulisannya. Tulisan tersebut terkumpul dalam buku berjudul “Door Duistemis Tot Licht” atau Habis Gelap Terbitlah Terang.

Kartini resmi ditetapkan sebagai salah satu pahlawan Nasional melalui Keppres No. 108 Tahun 1964. Selain itu, sebagai penghormatan terhadap jasa-jasanya tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Bahkan W.R. Supratman membuat lagu khusus untuk mengenang jasa-jasanya yang diberi judul “Ibu Kita Kartini”. Sekarang, lagu tersebut tentunya tidak aneh lagi terngiang ditelinga rakyat Indonesia.

Biografi Dewi Sartika


Dewi Sartika merupakan putri dari pasangan priyayi Sunda yaitu Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara. Walaupun bertentangan dengan adat yang berlaku di masyarakat, kedua orang tuanya tetap menginginkan putrinya tersebut berpendidikan. Oleh karena itu, pasangan suami istri tersebut menyekolahkan Dewi Sartika di Sakola Belanda.

Pasca wafatnya sang Ayah, dirinya diasuh oleh sang paman yang juga merupakan priyayi karena menjabat sebagai patih Cicalengka. Dari sang paman inilah dirinya mendapatkan pengetahuan tentang kebudayaan tanah leluhurnya yaitu Sunda. Sementara itu, pengetahuan tentang kebudayaan barat ia terima dari seorang nyonya asisten residen Belanda.

Sejak kecil, Dewi Sartika memang sudah tertarik dengan kegiatan pendidikan. Sambil bermain bersama anak-anak pembantu kepatihan, Ia juga mengajarkan mereka berbagai pelajaran seperti membaca, menulis hingga bahasa Belanda. Beberapa benda seperti papan bilik kandang kereta, arang dan pecahan genting digunakannya sebagai media pembelajaran.

Pada waktu itu, Dewi Sartika baru berusia 10 tahun dan tindakan yang dilakukannya sudah menghebohkan masyarakat Cicalengka. Hal ini dikarenakan pada waktu itu beberapa anak-anak Cicalengka sudah mampu membaca, menulis, dan berbahasa Belanda. Setelah beranjak remaja, Dewi Sartika kembali lagi ke rumah Ibunya di Bandung.

Usia yang beranjak dewasa membuat Dewi Sartika optimis untuk menggapai cita-citanya. Cita-citanya tersebut juga mendapat dukungan dari pamannya yang menjabat sebagai bupati Martanagara. Meski mendapat dukungan dari paman, bukan berarti membuat dirinya mudah dalam mewujudkan cita-cita. Hal ini dikarenakan adat istiadat waktu itu sangat mengekang kaum wanita.

Akhirnya pada tahun 1902 Dewi Sartika mampu meyakinkan pamannya untuk mendirikan sekolah di belakang rumahnya di Bandung. Dirinya mengajar beberapa anggota keluarga perempuan dengan materi merendam, memasak, menulis, dan menjahit. Pada Januari 1904 setelah berkonsultasi dengan bupati Martanagara Dewi Sartika akhirnya mendirikan Sakola Istri pertama se-Hindia Belanda.

Dalam melaksanakan pembelajaran, dirinya dibantu oleh Nyi Poerwa dan Nyi Oewid. Pada waktu itu, murid di Sakola Istri terdiri dari 20 orang. Pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas sehingga dipindahkan ke Jalan Ciguriang Kebon Cau. Lokasi ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungannya sendiri serta sumbangan dana dari Bupati.

Angkatan pertama Sakola Istri lulus pada tahun 1909. Pada tahun-tahun berikutnya, Sakola Istri mula banyak bermunculan di wilayah Pasundan dengan membawa semangat dan cita-cita Dewi Sartika. Kemudian, pada tahun 1912 sudah ada 9 Sakola Istri se-kabupaten Pasundan. Memasuki usia yang kesepuluh, sekolah ini berganti nama menjadi Sakola Keutamaan Istri.

Seluruh wilayah Pasundan telah memiliki Sakola Keutamaan Istri di setiap daerahnya pada tahun 1920. Tidak hanya di Pasundan, semangat Dewi Sartika juga menyeberang hingga Pulau Sumatera di mana Encik Rama Saleh juga mendirikan Sakola Keutamaan Istri di Bukit Tinggi. Sejak tahun 1929 atau tepat pada 25 tahun berdirinya sekolah ini Dewi Sartika kembali mengganti namanya.

Dewi Sartika mengganti nama sekolah ini menjadi “Sakola Raden Dewi”. Atas jasanya di bidang pendidikan, maka Pemerintah Hindia Belanda menganugerahi dirinya Bintang Jasa. Pada 11 September 1947, Dewi Sartika meninggal dunia. Ia dimakamkan di desa Rahayu, Cineam, Tasikmalaya. Tiga tahun kemudian, jasadnya dipindahkan ke kompleks pemakaman Bupati Bandung.

Sebagai generasi muda, kita tentu tidak boleh melupakan jasa Dewi Sartika dalam memperjuangkan pendidikan begitu saja. Tidak hanya sekedar mengenang, semoga kita juga dapat meneladani dan terispirasi untuk melakukan hal yang sama dengan Dewi Sartika. Harapannya tentu saja agar wajah pendidikan Indonesia khususnya bagi kaum wanita lebih cerah.

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate