Fungsi Menulis
Fungsi utama menulis
adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Penulis dan pembaca dapat
berkomunikasi melalui tulisan. Oleh karena itu, pada prinsipnya hasil (tulisan)
yang paling utama ialah dapat menyampaikan pesan penulis kepada pembaca,
sehingga pembaca memahami maksud penulis yang dituangkan dalam tulisannya.
Pada prinsipnya fungsi
utama menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis
sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan siswa berpikir juga dapat
menolong kita berpikir secara kritis. Selain itu, memudahkan pula untuk
merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap, atau
persepsi kita memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi
pengalaman. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita”.
(D’Angelo dalam Tarigan, 2008:22)
Menurut Tarigan (2008:26) fungsi menulis berdasarkan
kegunaannya adalah melukiskan, memberi petunjuk, memberi tahu dan mengingat.
a.
Melukiskan
: Dalam hal ini, penulis menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu baik
menggambarkan wujud benda atau mendeskripsikan keadaan sehingga pembaca dapat
membayangkan secara jelas apa yang digambarkan atau yang dideskripsikan
penulisnya. Pembaca seolah-olah melihat sendiri atau mengalami sendiri. Fungsi
ini terdapat dalam karangan lukisan.
b.
Memberi
petunjuk : Dalam tulisan ini, penulis memberikan petunjuk tentang cara
melaksanakan sesuatu. Fungsi seperti ini
terdapat dalam resep, pedoman, dan lain-lain.
c.
Memerintahkan
: Penulis dalam karangan ini memberi perintah, permintaan anjuran, nasihat,
agar pembaca memenuhi keinginan penulis. Sebaliknya penulis juga melarang,
meminta, maupun menganjurkan untuk tidak berbuat sesuatu dengan memberi alasan,
mengapa hal itu harus dilaksanakan atau dilarang. Tulisan ini terdapat pada
tulisan berbentuk undang-undang atau peraturan.
d.
Mengingat
: Penulis karangan mencatat peristiwa, keadaan, keterangan dengan tujuan
mengingat atau hal-hal penting itu tidak terlupakan. Tulisan seperti ini
biasanya diperlukan untuk penulis itu sendiri atau bisa saja keperluan orang
lain, misalnya penulis piagam.
e.
Berkorespondensi
: Dalam karangan ini, penulis melakukan surat menyurat dengan orang lain. Ia
memberitahukan, menanyakan, memerintahkan atau meminta sesuatu kepada orang
yang dituju dan mengharapkan orang itu memenuhi kepada orang yang dituju dan
mengharapkan orang itu memenuhi apa yang dikemukakannya. Fungsi tersebut
terdapat pada karangan surat.
Dinyatakan pula Erdina,
dkk (2001:5) bahwa “Fungsi menulis yaitu penulis berusaha membuat suatu
karangan dengan jalan menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu hal
kepada pembaca”.
Fungsi menulis dalam
kegiatan berbahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi secara tertulis
dan tidak langsung. Fungsi lain kegiatan menulis atau mengarang adalah sebagai
berikut.
a.
Fungsi
Penataan : Tulisan merupakan proses penataan terhadap gagasan, pikiran,
pendapat, dan imajinasi. Oleh karena itu, tulisan dapat menggambarkan proses
penataan gagasan, pikiran, pendapat, dan imajinasi dari seorang penulis.
b.
Fungsi
Pengawetan : Mengarang dapat berfungsi untuk mengawetkan pengutaraan sesuatu
wujud dokumen tertulis. Dokumen tersebut sangat berharga, misalnya karena dapat
mengungkapkan kehidupan zaman dahulu.
c.
Fungsi
Penciptaan : Dengan menulis, kita menciptakan sesuatu yaitu mewujudkan sesuatu
hal yang baru. Karangan sastra menunjukkan fungsi yang demikian.
d.
Fungsi
Penyampaian : Gagasan, pikiran, imajinasi yang sudah ditata dan diawetkan dalam
wujud tertulis sehingga dapat dibaca dan disampaikan kepada orang lain.
Berdasarkan uraian di
atas, dapat dijelaskan pada dasarnya menulis berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan seseorang melalui tulisan untuk melukiskan, memberi petunjuk, dan
memberitahu.
4. Aspek-aspek Menulis
Menurut Gie (2002:4)
ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam menulis yaitu :
a.
Gagasan,
berupa pendapat pengalaman atau pengetahuan yang ada dalam pikiran
masing-masing.
b.
Tuturan,
ialah bentuk pengungkapkan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca.
c.
Tatanan,
ialah tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengintai berbagai asas,
aturan dan teknik sampai merencanakan rangka dan langkah.
Wahana, ialah sarana pengantar gagasan berupa
bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata, gramatika, dan retorika
No comments:
Post a Comment