Friday, September 27, 2019

Metode Demonstrasi


a. Pengertian Metode Demonstrasi
            Menurut Gunarti (2008: 9.3) metode demonstrasi adalah strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan yang diikuti dengan meniru pekerjaan yang didemonstrasikan.
Sedangkan Djamarah (2010: 90) mengatakan metode demonstrasi adalah
 Cara penyajian pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk perhatian dengan baik dan sempurna.

Demonstrasi adalah salah satu cara yang memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak agar lebih menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik. Melalui kegiatan demonstrasi anak diajak untuk menggunakan mata, tangan dan pendengaran secara terpadu sehingga dengan pemanfaatan ketiga indera tersebut dapat menambah penguasaan materi pelajaran yang diberikan. Penggunaan ketiga indera tersebut akan saling melengkapi pemahaman anak tentang segala hal yang ditunjukkan, dikerjakan dan dijelaskan dalam kegiatan demonstrasi tersebut.  
Moeslichatoen (2004: 108) mengatakan metode demonstrasi adalah suatu materi pelajaran yang tidak cukup hanya menjelaskan melalui lisan, terutama dalam mengajarkan penguasaan keterampilan anak yang lebih mudah mempelajarinya dengan cara menirukan seperti apa yang dilakukan oleh gurunya.
Usman (2002: 45) mengungkapkan metode demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tertentu suatu proses atau cara melakukan sesuatu.
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan kepada anak satu benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang sering dengan penjelasan lisan. “Kata lain dari metode demonstrasi adalah memberikan variasi dalam cara-cara guru mengajar dengan menunjukkan bahan yang diajarkan secara nyata baik dalam bentuk benda asli maupun tiruan sehingga anak dapat mengamati dengan jelas dan pelajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan” (Yamin, 2012: 100).
Sadiman (2000:84) menerangkan bahwa “metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.”
Berdasarkan beberapa teori tentang metode demonstrasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi penuh dari pelaku atau siswa mengenai proses terjadinya sesuatu atau situasi tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dalam prosesnya akan disertai dengan penjelasan secara lisan.
Teknik penyajian pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Untuk itu guru harus menguasai teknik penyajian untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada anak di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh anak dengan baik. Salah satu teknik penyajian pelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah teknik penyajian pelajaran eksperimen atau disebut juga dengan metode demonstrasi.
            Secara rinci dapat peneliti jelaskan bahwa dalam proses belajar mengajar dengan metode demonstrasi, anak diberi pengalaman untuk mengalami sendiri tentang suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan tentang suatu objek keadaan, dengan demikian anak dituntut untuk mengalami sendiri, mencari suatu kebenaran, mencari suatu data baru yang diperlukannya, mengolah sendiri, membuktikan suatu dalil atau hukum dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
b. Tujuan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran
Tujuan metode demonstrasi adalah agar anak lebih mudah memahami tujuan pembelajaran dan anak dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Metode demonstrasi mengajak anak untuk dapat lebih mudah memahami sebab akibat terjadinya sesuatu, melalui ilustrasi yang akan disampaikan anak dapat membandingkan pengalaman mereka sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran dan dapat diketahui letak persamaan dan perbedaannya.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar anak mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Dengan demonstrasi anak menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Djamarah (2002: 60) mengemukakan bahwa
Tujuan sebuah demonstrasi untuk menguji suatu masalah dan kemudian menarik kesimpulan. Dengan menggunakan metode demonstrasi anak dapat: (1) ikut aktif mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan belajar untuk dirinya. (2) belajar menguji dan tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan, berlatih berpikir ilmiah dan (3) mengenal berbagai alat untuk melakukan demonstrasi dan memiliki keterampulan menggunakan alat-alat tersebut”. Dari paparan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi bertujuan untuk memberikan stimulasi kepada anak, agar anak aktif dalam kegiatan pembelajarna yang dilakukan, sehingga membuat anak paham atas kegiatan yang dilakukan tersebut.

Metode demonstrasi sama dengan metode-metode lainnya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses penerapannya. Roestiyah (1992: 76) menyebutkan bahwa keuntungan menggunakan metode demonstrasi adalah: (1) Membentuk siswa untuk memahami dengan jelas suatu proses dengan penuh perhatian, (2) Memudahkan berbagai jenis penjelasan sebagai penggunaan bahasa dapat lebih terbatas, (3) Menghindari verbalisme, (4) Memberi keterampilan tertentu.
Adapun kekurangan-kekurangan metode demonstrasi adalah:
(1)        Demonstrasi menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang didemonstrasikan tersebut tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa karena alat tersebut terlalu kecil atau penjelasan dari guru kurang jelas sehingga sulit dipahami,
(2)        Demonstrasi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktifitas dimana siswa sendiri dapat ikut serta dan menjadikan pengalaman yang berharga,
(3)        Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas,
(4)        Kadang-kadang bila sesuatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian didemonstrasikan siswa melihat suatu proses berlainan dengan proses jika benda-benda dalam situasi sebenarnya (Amanah: 2011: 10-11).

Tidak hanya guru yang dapat melakukan demonstrasi, anak juga dapat melakukannya sendiri dengan pengawasan dan arahan dari guru. Percobaan yang mudah dan tidak memerlukan keterampilan yang tinggi dan khusus. Seperti contohnya mendemonstrasikan cara membuat teh manis. Apabila percobaan tersebut memerlukan pengamatan data atau pengukuran-pengukuran, maka dapat dilakukan secara bergantian antar anak. Guru yang menuliskan hasil pengamatan di papan tulis dan anak beserta kelompoknya mengambil satu kesimpulan dari pengamatan tersebut.
Menurut Nadirah (2013) langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi:
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu
(1)      Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir,
(2)      Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan,
(3)      Lakukan uji coba demonstrasi.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan, sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya:
(a)      Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan,
(b)      Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa,
(c)      Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
2) Langkah pelaksanaan demonstrasi yaitu :
(a)      Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi,
(b)      Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan,
(c)      Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa,
(d)     Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memilikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3) Langkah mengakhiri demonstrasi, apa bila demonstrasi selesai dilakukan proses pembelajaran perlu dilakukan. Proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya (http://dhyrahcahayacinta.wordpress.com/2013/06/04/ metode-demonstrasi/)


No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate