Thursday, October 29, 2020

Metode Bercerita dengan Gambar

 

Metode Bercerita dengan Gambar

Metode bercerita dengan gambar merupakan salah satu cara yang paling mendasar untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan membina hubungan interaksi dengan peserta didik. Pada usia anak-anak, kemampuan bahasa kata (bahasa lisan) belum cukup dikuasainya, dan bahasa tulisan pun masih dalam proses, tetapi anak sudah mempunyai kemampuan bahasa rupa (bahasa gambar). Melalui seluruh kemampuan yang dimilikinya, yaitu perpaduan antara bahasa kata dan bahasa gambar, peserta didik jadi mengerti apa yang dikatakan orang lain kepadanya.

Hal ini disebabkan, oleh peserta didik apa yang dikatakan orang lain diimajinasikannya dengan apa yang diinginkan orang tersebut. Depdiknas (2001: 18) mengungkapkan bahwa metode bercerita dengan gambar merupakan “bentuk bercerita dengan alat peraga tak langsung yang menggunakan gambar-gambar sebagai alat peraga dapat berupa gambar lepas, gambar dalam buku atau gambar seri yang terdiri dari 2 sampai 6 gambar yang melukiskan gambar ceritanya”.

Pada usia 4-6 tahun, anak-anak mulai dapat menikmati sebuah cerita pada saat ia mengerti tentang peristiwa yang terjadi di sekitarnya dan mampu mengingat beberapa berita yang diterimanya. Hal ini menurut Depdiknas (2005: 5) ditandai oleh berbagai kemampuan sebagai berikut:

a.         Mampu menggunakan kata ganti saya dan berkomunikasi.

b.        Memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan, kata tanya, dan kata sambung.

c.         Menunjukkan pengertian dan pemahaman tentang sesuatu.

d.        Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan tindakan dengan menggunakan kalimat sederhana.

e.         Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.

Bercerita bagi peserta didik usia dini bertujuan agar peserta didik mampu mendengarkan dengan berkonsentrasi dan mengekspresikan perasaannya terhadap apa yang diceritakan. Adapun tujuan diberikannya metode bercerita menurut Depdiknas (Depdiknas, 2001: 19) yaitu :

a.         Melatih daya tangkap anak.

b.        Melatih daya pikir anak.

c.         Melatih daya konsentrasi anak.

d.        Membantu perkembangan fantasi atau imajinasi anak.

e.         Menciptakan suasana menyenangkan dan akrab di dalam kelas.


No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate