Friday, April 10, 2020

Ilmu Pendidikan Sebagai Teori


1.      Pentingnya Teori Pendidikan
Teori pendidikan (dalam hal ini pedagogik) perlu di pelajari secara akademik (secara ilmiah di perguruan tinggi), khususnya di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), yang mempersiapkan lulusannya untuk menjadi pendidik baik disekolah maupun diluar sekolah.
Ilmu pendidikan sebagai teori perlu dipelajari karena akan memberi beberapa manfaat:
a.       Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana yang akan di capai.
b.      Untuk menghindari atau sekurang-kurangnya mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktik, karena dengan memahami teori pendidikan, seseorang akan mengetahui mana yang boleh dan yang tidak boleh di lakukan, walau teori tersebut bukan suatu resep yang jitu.
c.       Dapat di jadikan sebagai tolak ukur, sampai di mana seseorang telah berhasil melaksanakan tugas dalam pendidikan.
Prof. Sikun Pribadi (1984) menemukakan tiga golongan kesalahan dalam melaksanakan pendidikan yaitu:
a.       Kesalahan-kesalahan teknis, artinya kesalahan yang di sebabkan oleh kekeurangan keterampilan atau kesalahan dalam cara menerapkan pengertian atau prinsip-prinsip tertentu.
b.      Kesalahn-kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian prilaku pendidik sendiri.
c.       Kesalahan-kesalahan yang sifatnya konseptual, artinya karena pendidikan kurang mendalami masalah-masalah yang sifatnya teoritis maka perbuatan mendidiknya mempunyai akibat-akibat yang tak dapat di benarkan.
2.      Pendidikan Dalam Ruang Lingkup Mikro Dan Makro
Pendidikan yang dilakukan secara nasional dengan segala perangkat aturannya seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,  pendidikan mencakup pendidikan sekolah dan luar sekolah, berlangsung seumur hidup, hal tersebut melakukan tinjauan pendidikan secara makro (besar).
Di samping kita mengkaji pendidikan dalam skala luas, kita bisa mempelajari pendidikan dalam skala kecil, misalnya pendidikan dalam keluarga saja, pendidikan di sekolah saja, (misalnya kita hanya terfokus mengkaji pendidikan di SD saja, atau SMP), hal tersebut merupakan suatu kajian pendidikan dalam skala mikro (kecil).
Pengelompokan kajian pendidikan secara mikro dan makro tersebut dapat di lihat dari dua segi, yaitu:
a. Manusia sebagai individu, dan sebagai anggota masyarakat.
Antara individu dan masyarakat bagi seorang manusia tidak dapat di pisahkan satu sama lain, artinya individu tak mungkin berkembang dengan sebaik-baiknya, bahkan individu tak mungkin hidup, tanpa di bantu oleh dan hidup bersama dengan orang lain. Suatu masyarakat tak mungkin ada tanpa adanya anggota-anggota masyarakat atau individu-individu yang hidup di dalamnya. Sering juga suatu masyarakat dapat maju karena jasa-jasa orang-orang tersebut yang pernah memimpin masyarakat itu atau yang pernah memberikan sumbangannya di mana individu itu hidup dan bekerja.
b. Tanggung jawab pendidikan
1.      Tanggung jawab keluarga
Pendidikan mikro sebagai upaya pendididkan untuk mendewasakan anak, sepenuhnya merupakan tanggung jawab keluarga. Sekolah (sampai dengan SMA), pendidikan usia dini (play group: kelompok bermain), atau bentuk-bentuk lainnya, merupakan pendidikan mikro sebagai wakil keluarga dalam melaksanakan upaya pendidikannya. Keluargalah yang paling bertanggung jawab secara moral, spiritual, dan fisik material untuk mendewasakan anak.
2.      Tanggung jawab bersama
Tanggung jawab pendidikan dalam arti luas merupakan tanggung jawab bersama dari semua pihak, yaitu keluarga masyarakat, dan pemerintah sesuai dengan Undang-Undang  Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (pasal 7 – pasal 11).

No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate