Kepala
Sekolah dan Sistem Kerja
Tanggung jawab seorang kepala
sekolah adalah tercapai hasil sebaik mungkin dengan mengkoordinasikan sitem
kerja pada unit kejanya secara efektif. Suatu sistem, kerja secara sederhana
dapat digambarkan dalam hubungan kondisi proses hasil sebagai berikut :
Penjelasan Sistem Kerja Kepala
Sekolah
Kondisi: Semua masukan yang
diperlukan sebagai kondisi dalam proses seperti faktor lingkungan kerja (baik
fisik maupun non fisik), diantaranya SDM, ruangan belajar dan bekerja,
peralatan belajar mengajar, struktur organisasi, prosedur, intruksi, kebijakan
pemerintah (kurikulum), hubungan antar pribadi dana suasana kerja.
Proses : Semua kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai hasil (keluaran) misalnya bila sekolah ditinjau
sebagai suatu sistem, maka proses disini adalah interaksi sernua komponen
sekolah dalam pembelajaran.
Hasil : hasil adalah keluaran,
yaitu segala sesuatu yang dihasilkan dari proses kerja. Misalnya : barang dan
jasa tertentu atau laporan mengenal pelaksanaan pekerjaan. Hasil sekolah
sebagai sistem adalah lulusan sekolah.
Balikan formatif : balikan
(feedback) formatif adalah informasi yang digunakan untuk mempengaruhi kualitas
hasil balikan ini mengharuskan adanya perubahan dalam cara menghasilkan
perubahan tertentu, sebagai contoh kepala sekolah meminta agar guru menggunakan
tehnik mengajar tertentu dalam mengajar.
Balikan motivatif : informasi
yang digunakaan untuk mempengaruhi kualititas hasil / keluaran. Informasi ini
untuk meningkatkan kecapatan bekerja misalnya, kepala sekola memuji seorang
guru yang bekerja dengan baik dalam menangani keluhan orang tua peserta didik.
Fungsi
Kepala Sekolah
1.
Sebagai
administrator, mengelola adiministrasi sekolah, dalam hal menyusun program
tahunan (RAPBS), serta hal hal yang berkaitan dengan sekolah.
2.
Sebagai
komunikator. Kepala sekolah memberikan pengarahan pembinaan para guru.
3.
Sebagai
motivator. Kepala sekolah hendaknya dapat membangkitkan dan memelihara
kegairahan kerja pada guru, dengan memberikan gagasan gagasan yang baik bagi
penyampaian KBM.
4.
Sebagai
inovator. Kepala sekolah hendaknya memiliki prakarsa atau gagasan perbaikan
dalam pembaharuan pendidikan dan mendorong guru untuk melakukan hal yang
berkaitan dengan pelajaran.
5.
Sebagai
fasilitator. Kepala sekolah harus mampu mengusahakan pengadaan alat/sarana
sekolah, seperti meubelair dan sebagainya.
6.
Sebagai
dinamisator. Kepala sekolah harus mampu sebagai pengerak dalam pencapaian
tujuan sekolah.
7.
Sebagai
transformator. Kepala sekolah sebagai alat penyampai nilai nilai pada gurunya.
8.
Sebagai
stimulator. Kepala sekolah harus mampu sebagai perangsang pemicu semangat kerja
kepada guru.
9.
Kepala
sekolah sebagai pelaksana dan pengemban kurikulum.
Kepala sekolah sebagai pembimbing. Kepala
sekolah harus mampu mengembangkan profesi guru.
No comments:
Post a Comment