Perilaku
belajar dengan interaksi sosial akan berlangsung dalam kehidpan secara terus
menerus, baik pembelajaran di rumah, di masyarakat ataupun di lingkungan
sekolah. Lewat interaksi sosial dimungkinkan akan terjadi tindakan belajar atau
saling menindak. Faktor yang menentukan dalam mempelajari budaya belajar adalah
lewat komunikasi dengan simbol bahasa. Semakin maju suatu budaya belajar, maka
struktur komunikasi berbahasa memperlihatkan kompleksitasnya.
Pewarisan
budaya belajar dapat disamakan dengan istilah “tranmisi kebudayaan” yakni suatu
usaha untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan
sebagai pegangan dalam meneruskan estafet kebudayaan. Dalam hal ini tidak ada
suatu masyarakat yang tidak melakukan usaha mewariskan budaya.
Sekolah
diciptakan masyarakat berfungsi melaksanakan pembelajaran. Tidak hanya
menyampaikan pengetahuan, latihan kecerdasan, melainkan untuk menghaluskan
moral dan menjadikan akhlak yang baik. Pendidikan di sekolah dalam kerangka
pewarisan budaya jelas sekali arahnya. Para pendidik sebagai guru melakukan
penyampaian pengetahuan dan interaksi moral berdasarkan program yang
disesuaikan dengan sistem pengetahuan dan nilai yang dianut masyarakat.
Perubahan
budaya merupakan sebuah keharusan, dalam masyarakat sederhana sekalipun terjadi
perubahan budaya. Perbedaan budaya antara masyarakat dengan masyarakat lainnya
menunjukkan adanya perbedaan percepatan dalam budaya belajarnya. Karena itu
penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya perubahan dalam budaya belajar yakni: 1) faktor
waktu, 2) faktor kontak budaya dan 3) faktor kecepatan. Faktor pendorong
terjadinya perubahan budaya belajar dapat dicermati dalam beberapa penjelasan
yakni 1) akulturasi budaya, 2) asimilasi budaya belajar, 3) inovasi budaya
belajar, 4) difusi budaya belajar.
Akulturasi
budaya belajar dapat terwujud melalui kontak budaya yang bentuknya
bermacam-macam, antara lain: Pertama, kontak budaya belajar bisa terjadi antara
seluruh anggota masyarakat atau sebagian saja, bahkan hanya individu-idividu
dari dua masyarakat. Kedua, kontak budaya belajar berjalan melalui perdamaian
di antara dua kelompok masyarakat yang bersahabat, maupun melalui cara
permusuhan antar kelompok. Ketiga, kontak budaya belajar dapat timbul di antara
masyarakat yang mempunyai kekuasaan, baik dalam politik maupun ekonomi.
Suatu
pembaharuan budaya belajar akan diterima oleh suatu masyarakat apabila memenuhi
syarat-syarat: Pertama, masyarakat bersangkutan harus merasa butuh dengan
perubahan budaya belajar yang diawali adanya kesadaran bersama bahwa budaya
belajar yang saat ini berlangsung sudah tidak cocok lagi digunakan dalam
kehidupan. Kedua, perubahan budaya belajar yang ditemukan harus dapat dipahami
dan dikuasai oleh anggota masyarakat lainnya. Ketiga penemuan budaya belajar
harus bisa diajarkan pada masyarakat. Keempat penemuan budaya belajar harus
menggambarkan keuntungan masyarakat pada masa yang akan datang. Kelima,
perubahan tersebut tidak merusak prestise pribadi atau golongan
No comments:
Post a Comment