Wednesday, February 12, 2020

Membangun Karakter Takut Tuhan Di Usia Dini



Berbicara tentang karakter pada pertumbuhan iman anak dari usia sejak dini berarti kita tidak bias lepas dari konsepsi Alkitab yang mencatat tentang penugasan kepada orang tua untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya. Itu sangat jelas dalam kitab Ulangan 6:6-7 berbunyi :
“Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah enkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

Dengan membaca ayat ini kita dapat mengerti bahwa betapa Allah sangat menekankan kepada kita yang lebih tua untuk membangun karakter Tuhan kepada anak usia dini.  Allah juga menegaskan bahwa perintah Allah wajib disampaikan kepada setiap generasi, khusus sejak usia dini.  Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan membangun karakter takut Tuhan sejak usia dini, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran.
Dari mana asalmu tidak penting, ukuran tubuhmu juga tidak penting. Ukuran otakmu cukup penting, ukuran hatimu itulah yang sangat penting. Karena otak (pikiran) dan kalbu hati yang paling kuat menggerak seseorang itu “bertutur kata dan bertindak”. Simak, telaah, dan renungkan dalam hati apakah telah memadai wahana pembelajaran memberikan peluang bagi peserta didik untuk multi kecerdasan yang mampu mengembangkan sikap-sikap, integritas dan itu harus diajarkan sejak usia dini.
Untuk mencapai maksud tersebut maka pendidikan dalam keluarga Kristen dan Sekolah Kristen harus dilandaskan pada amanat Tuhan Yesus” “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah : Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. Sebab pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi” (Matius 22:37-40). Dan kemudian tidak kalah penting tanggung jawab guru sebagai pendidik dan Pembina anak di luar rumah, sebab setiap anak pasti mengalami pendidikan formal di sekolah.
Sebab pada masa anak-anak merupakan masa yang paling peka dalam kehidupan seseorang. Di mana anak pada masa ini masih berada pada periode ketergantungan dan pertumbuhan sebagai persiapan untuk menerima rangsangan dari lingkungannya. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa : “ Masa anak-anak adalah masa kehidupan antara dua tahun sampai pubertas.” Pada masa ini anak mulai mengembangkan kepribadiannya dan membentuk dirinya dan sifat-sifat yang akan ia miliki seumur hidupnya.
Singgih Gunarsa mengutip apa yang dikatakan oleh Sigmund Freud dan Erik H. Erikson bagaimana pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai berikut :
Pentingnya sejak dini  anak memperoleh dasar-dasar yang baik pada masa-masa permulaan dari kehidupan anak, supaya kelak setelah mereka dewasa tidak mengalami gangguan-gangguan emosi atau gangguan kepribadian yang berarti. Dan menurut Erikson tahun-tahun pertama dari kehidupan anak penting sekali untuk menanamkan dasar kepercayaan orang lain. Sebab seorang anak yang tidak mengalami dan mendapatkan kasih sayang dan kepuasan dari kebutuhan-kebutuhannya, akan mengalami kegagalan dalam memperkembangkan kepercayaan kepada orang lain dan oleh karena akan mengganggu hubungan-hubungan sosialnya di kemudian hari. Yang penting sebagai seorang guru kita harus mengetahui bahwa sebagian besar kehidupan anak berada di sekolah seperti yang dikatakan oleh Singgih D. Gunarsa sebagai berikut: “Empat sampai lima tahun pertama permulaan hidupnya lebih banyak ia habiskan di rumah bersama-sama dengan keluarganya. Tetapi sejak ia mulai menginjak bangku sekolah Taman Kanak-kanak, maka dunianya bertambah luas. Ia bertemu dengan teman-teman dan gurunya. Di sekolah guru menjadi tokoh utama dalam mengembangkan keseluruhan eksistensi seorang murid. Myer Pearlman mengatakan bahwa : “ Dalam masa ini seorang mudah berubah, sanggup memahami hal-hal yang serius dari kehidupan, dan mudah menerima Injil. Sebab itu, masa ini adalah masa yang tepat untuk mempersiapkan anak itu untuk menerima Kristus.”
Jadi pembinaan kerohanian yang diberikan kepada anak sejak usia dini, dapat mempengaruhi pertumbuhan iman mereka, dan ini juga merupakan suatu tindakan yang preventif untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja. Karena anak-anak sudah dibekali dengan pendidikan Kristen mempunyai dasar kerohanian yang kuat, sehingga tidak mudah lagi diombang-ambingkan oleh pengaruh yang negatif yang akan ia hadapi pada masa remajanya nanti.

No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate