Wednesday, February 12, 2020

Strategi Membangun Karakter pada Anak



Sebenarnya setiap orang tua Kristen, bahkan setiap orang Kristen harus dapat menjelaskan Injil kepada orang lain, yang ada di sekelilingnya. Dalam menjelaskan Injil kepada anak-anak satu hal yang perlu diperhatikan ialah berita Injil itu harus disampaikan dengan cara yang sangat sederhana. Bahasa yang dipergunakan harus yang dapat dimengerti oleh anak yang sedang kita injili. Jangan menggunakan istilah klise yang artinya samar.
Langkah pertama, terangkan kepadanya bahwa Allah sudah menyediakan tempat yang indah dan menyenangkan yang disebut surga (Yohanes 14:1-3, Wahyu 21:1-7;10-12). Tanyakan apakah ia ingin ke surga?
Langkah kedua, buatlah supaya anak melihat kebutuhannya akan keselamatan. Jelaskan bahwa tidak semua orang akan ke surga, dan bahwa tidak ada seorang pun yang cukup baik sehingga dapat ke surga -- mereka tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Anak itu harus mengerti bahwa ia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri; bahwa hanya Tuhan Yesus saja yang dapat menyelamatkannya; bahwa Tuhan Yesus bukan hanya mau tetapi juga mampu menyelamatkannya. Kebenaran ini harus dijelaskan dengan di dukung ayat-ayat Alkitab (Roma 3:23; Wahyu 21:27; Yohanes 8:21).
Langkah ketiga, terangkan jalan keselamatan dengan cermat lengkap, dan sederhana (Roma 6:23; Efesus 2:8-9; Titus 3:5; Wahyu 1:5b). Jelaskan bahwa Tuhan Yesus, Anak Allah sudah mati di kayu salib untuk menanggung hukuman dosanya dan bahwa ia sudah bangkit dan tidak pernah mati lagi sampai sekarang ini. Pada umumnya anak sudah kemasukan ajaran yang salah yaitu ajaran yang mengatakan caranya untuk diselamatkan ialah dengan jalan berbuat baik atau beramal, berdoa atau rajin ke gereja.
Langkah keempat, kita harus mendorong anak untuk menerima keselamatan yang ditawarkan Tuhan Yesus itu. Banyak orang yang mengabaikan hal ini. Kita harus ingat bahwa jika Tuhan Yesus tidak diterima oleh anak itu maka anak itu tidak akan diselamatkan (Yohanes 1:12-13). Tidak cukup jika kita hanya memberitahu bahwa anak itu perlu menerima Kristus, kita harus memberinya kesempatan untuk mengambil keputusan untuk menerimanya. Namun kita juga harus ingat agar kita tidak memaksa anak itu untuk menerima Tuhan Yesus. Cara yang dipergunakan di sini sangat berbeda-beda. Ada orang yang menyatakan bahwa anak harus berdoa dan meminta Tuhan Yesus menyelamatkannya atau meminta Tuhan Yesus masuk ke dalam hatinya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan dalam Roma 10:13. Cara ini merupakan cara yang baik, tetapi bukan merupakan satu-satunya cara dan juga tidak selalu dapat diterapkan dalam segala macam cara penginjilan anak-anak.
Langkah kelima, anak harus dilayani agar mendapatkan kepastian bahwa ia sudah diselamatkan. Setelah ia menerima Kristus, kita harus mendorong dia agar melihat dari Alkitab, firman Allah bahwa sekarang ia sudah diselamatkan. Ada banyak ayat Alkitab yang meyakinkan orang percaya bahwa mereka sudah selamat, seperti Yohanes 3:36; Kisah Para Rasul 13:38, 39. Ayat-ayat itu harus ditunjukkan kepada anak supaya anak benar-benar yakin berdasarkan firman Allah bahwa ia sudah diselamatkan. Penting sekali bagi si anak untuk percaya dan menyadari bahwa sekarang ia sudah diselamatkan. Pada waktu kita menerangkan berdasarkan firman Allah maka Roh Allah akan memberi keyakinan di dalam hatinya.
Di dalam setiap langkah pada waktu  membimbing seorang anak kepada Kristus berdoalah dan berharaplah agar Roh Kudus meyakinkan anak akan dosanya, menyatakan kebenaran Injil, dan menerangi pikiran dan hati anak itu supaya ia dapat memahami dengan benar kebenaran yang menyelamatkan itu.

No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate