Friday, May 3, 2019

Kesenjangan Ekonomi



Kesenjangan Ekonomi biasa dikenal dengan istilah kesenjangan pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara kaya dan miskin, mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok, kelompok dalam populasi, atau antarnegara. Para ekonom umumnya mengakui tiga ukuran kesenjangan ekonomi: kekayaan, pendapatan, dan konsumsi.[1] Persoalan kesenjangan ekonomi mencakup kesetaraan ekonomi, kesetaraan pengeluaran, dan kesetaraan kesempatan.[2]
Sejumlah penelitian menyebut bahwa kesenjangan adalah masalah sosial yang semakin berkembang.[3] Kesenjangan yang terlalu besar cenderung merugikan[4][5] karena kesenjangan pendapatan dan pemusatan kekayaan mampu menghambat pertumbuhan jangka panjang.[6][7][8] Penelitian statistik awal yang membandingkan kesenjangan dengan pertumbuhan ekonomi tidak menghasilkan kesimpulan apa-apa.[9] Pada tahun 2011, peneliti Dana Moneter Internasional menunjukkan bahwa kesetaraan pendapatan yang lebih besar—berkurangnya kesenjangan—meningkatkan durasi pertumbuhan ekonomi sebuah negara dengan lebih cepat dibandingkan perdagangan bebas, korupsi pemerintah rendah, investasi asing, atau utang luar negeri rendah.[10]
Kesenjangan ekonomi bervariasi tergantung masyarakat, waktu, struktur ekonomi, dan sistem. Istilah tersebut dapat mengacu pada persebaran pendapatan atau kekayaan lintas lapisan masyarakat pada waktu tertentu, atau pendapatan dan kekayaan seumur hidup dalam jangka panjang.[11] Ada beberapa indeks numerik untuk mengukur kesenjangan ekonomi. Di antara metode pengukuran kesenjagan yang ada, koefisien Gini merupakan indeks yang paling terkenal.











No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate