Saturday, May 11, 2019

TINJAUAN PRESTASI DAN POTENSI MANAJER


 

A. Pendahuluan

          Manajer sebagai salah satu komponen dalam suatu organisasi memiliki kedudukan dan peranan yang cukup signifikan demi berjalannya roda organisasi. Seorang manajer akan memberikan pengaruh yang vital dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

            Pengembangan potensi yang dimiliki oleh seorang manajer mesti dioptimalkan agar dapat memberikan nilai tambah bagi pengembangan organisasi. Potensi yang dimiliki oleh manajer akan sangat berguna dan berdampak bagi keberlangsungan organisasi.

            Manajer yang berprestasi harus senantiasa dipertahankan dan dapat dimanfaatkan bagi pencapaian tujuan organisasi. Manajer yang berprestasi harus diberikan reward yang sesuai dengan prestasi yang telah dicapainya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk perhatian organisasi bagi setiap komponen yang memberikan manfaat bagi organisasi.

 

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka makalah ini akan membahas :

1.      Usaha-usaha apa saja yang dilakukan untuk meninjau potensi dan prestasi seorang manajer ?

2.     Hal-hal apa saja yang diperhatikan dalam meninjau potensi dan prestasi seorang manajer ?

3.     Apa sasaran yang akan dicapai dari tinjauan potensi dan prestasi manajer ?   

 

C. Kerangka Pemikiran

            Tinjauan secara berkala tentang prestasi para manajer untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya sekarang untuk dikaitkan dengan potensinya untuk berkembang untuk menjadi pimpinan yang lebih tinggi di masa depan.
            Untuk melakukan tinjauan tersebut seorang pejabat pimpinan atasan menganalisa sampai sejauh mana hasil-hasil penting dicapai oleh seorang manajer bawahan dan sampai sejauh mana rencana perbaikan yang harus dilaksanakannya sudah menjadi kenyataan.

 

D. Analisis

1. Potensi dan Prestasi Manajer
Meskipun secara teoritis setiap atasan melakukan tinjauan tersebut secara terus menerus sebagai bagian integral dari kegiatan manejerialnya, tinjauan secara formal perlu pula dilakukan. Tinjauan demikian harus bersifat edukatif dan membina dus bersifat positif, bukan untuk mencari kesalahan dan funitif, dus bukan bersifat negatif.
            Malahan alangkah baiknya tinjauan dilakukan atas permintaan dan prakarsa dari manajer yang prestasinya ditinjau.
            Atas dasar hasil tinjuan atas prestasi yang telah  diadakan tinjauan mengenai potensi seorang manajer. Empat pertanyaan yang harus terjawab adalah :
1.      Apakah manajer yang ditinjau potensinya sudah matang untuk dipromosikan ?
2.      Apakah terdapat petunjuk kuat bahwa kepadanya perlu diberikan kesempatan yang dipercepat ?
3.      Bimbingan dan pelatihan apa yang masih diperlukan olehnya agar siap untuk promosi ?
4.      Apakah ia akan lebih berhasil apabila ia dialihtugaskan ke bidang yang lain ?
Kiranya jelas bahwa agar tinjauan itu benar-benar mencapai sasarannya, di samping prestasi yang telah ditunjukkannya, tinjauan potensi ini perlu mempertimbangkan banyak faktor agar subjektivitas dapat dibatasi seminimum  mungkin bahkan apabila mungkin dihilangkan sama sekali.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1.      Perkiraan keadaan masa depan yang akan berpengaruh terhadap organisasi,
2.      Relevansi dari pada keadaaan demikian dengan rencana strategi organisasi yang apabila perlu ditinjau kembali,
3.      Perencanaan tenaga kerja secara menyeluruh termasuk tenaga kerja manajerialnya
4.      Perkembangan teknologi
5.      Jenis dan komposisi stakeholders yang akan dihadapi di masa depan
6.      Manajerial skill dan knowhow yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas di masa depan,
7.      Potensi berkembang dari berbagai tipe manajer yang terdapat di dalam organisasi
Agar tinjauan potensi ini benar-benar mencapai sasaran sangat penting pula untuk menegaskan promotional and succesion policies dari pimpinan organisasi. Hal ini penting agar setiap orang di dalam organisasi mengetahui tangga-tangga karir apa yang dapat dilaluinya sepanjang ia mampu membuktikan kemampuan kerjanya.
Di dalam pelaksanaannya, tinjauan tersebut dilakukan atas dasar asas-asas sebagai berikut :
1.      Yang ditinjau adalah hasil karya seseorang, bukan orangnya an sich,
2.      Pusat perhatian hendaknya ditujukan untuk cara – cara perbaikan yang dapat ditempuh : dus, berorientasi ke masa depan bukan masa lalu
3.      Mengusahakan partisipasi dari manajer yang bersangkutan bahkan usahakan agar dia yang memprakarsai peninjauan.
4.      Mengusahakan agar peninjauan dilakukan terus menerus oleh setiap manajer terhadap bawahannya langsung.
5.      Perlu adanya pembedaan dalam tinjauan prestasi sekarang dengan potensi berkembang di masa depan
6.      Tinajauan prestasi dikaitkan dengan sistem penggajian dan perangsang yang diberikan
7.      Apabila diperlukan berikan kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajer yang ditinjau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.

2. Usaha Latihan Bagi Manajer

            Yang dimaksud dengan latihan adalah usaha yang sistematis untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang manajer melalui pengajaran, demontrasi, praktek di lapangan dan pengalaman yang berencana untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa depan organisasi.
            Pelaksanaan pelatihan harus dilaksanakan agar efisien, efektif terarah dan merupakan bagian yang integral dari usaha-usaha pengembangan manajemen. Agar usaha latihan memenuhi sasarannya hal-hal dibawah ini perlu mendapat perhatian yaitu :
1.      Perlu adanya suatu analisa tentang kebutuhan akan latihan
2.      Sorotan perhatian ditujukan kepada latihan jabatan, karena pengetahuan keterampilan dan sikap yang meningkat dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas
3.      Perlu mengetahui kebutuhan seorang yang hendak dilatih yang dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti rotasi penugasan, bacaan terpimpin, perbantuan sementara waktu selaku pendamping seorang top manajer, penugasan untuk melakukan suatu proyek khusus, keanggotaan dalam panitia, pengiriman ke konferensi, lokakarya, simposium dan sejenisnya serta dorongan kuat untuk menjadi anggota organisasi-organisasi profesi.
4.      Penggunaan teknik mengajar seperti :
a.       Kuliah
b.      Ceramah
c.       Pengajaran keterampilan
d.      Diskusi
e.       Role Playing
f.       Studi Kasus
g.      Praktek pemecahan masalah
h.      Proyek latihan
i.        Teknik In-basket
j.        Management Games
k.      Stimulasi
l.        Teknik Group dynamics
5.      Pelaksanaan latihan di tempat tugas (on-the-job-training) di samping latihan jabatan yang dilakukan di luar tempat pekerjaan (off-the-job-training)
6.      Pengiriman manajer ke lembaga – lembaga pendidikan dan latihan secara selektif tergantung atas kebutuhan manajer dan jenis latihan yang tersedia pada lembaga-lembaga tersebut.
7.      Pergunakan latihan untuk membina manajer agar semakin mampu dan bukan sebagai alat untuk menunjukkan kelemahannya
8.      Latihan seyogyanya berorientasi ke masa depan tanpa melupakan kemampuan untuk masa kini.
9.      Perlunya memonitor disiplin manajer yang sedang mengikuti latihan seperti kehadiran, penyelesaian pekerjaan rumah, dan sejenisnya.
10.  Evaluasi hasil latihan untuk melihat relevansinya dengan kebutuhan manajer yang dilatih dalam kaitannya dengan pengembangan manajemen.

 

3. Penentuan Sasaran

            Seandainya kesatuan bahasa telah ada, langkah berikutnya adalah menganalisa hasil-hasil yang dicapai, baik oleh satuan-satuan organisasi maupun oleh masing-masing manajer dalam kaitannya dengan sasaran yang telah ditentukan untuk dicapai oleh organisasi secara keseluruhan.
            Wahana yang dapat digunakan untuk penganalisaan tersebut adalah dengan cara diskusi antara top manajemen dengan para menajer eselon yang lebih rendah. Dalam diskusi terbuka demikian keinginan dan interpretasi top manajemen dapat disinkronkan dengan pengalaman – pengalaman manajer lainnya selaku pimpinan kegiatan-kegiatan operasional lainnya.
            Apabila setelah diskusi itu keputusan diambil langkah berikutnya adalah merumuskan langkah-langkah penyempurnaan yang disusun bersama. Pentingnya usaha bersama dalam merumuskan tindakan-tindakan perbaikan adalah bahwa dalam pelaksanaan, para manajer akan merasa bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan tindakan perbaikan itu karena keterlibatan mereka dalam memutuskan bahwa langkah-langkah perbaikan itu harus diambil.
            Pada tingkat top manajemen, beberapa pertanyaan yang harus diusahakan terjawab antara lain adalah :
1.      Untuk apa organisasi diciptakan ?
2.      Apa misi yang harus diembannya ?
3.      Apa tugas pokok dan fungsinya ?
4.      Apa dasar eksistensi organisasi ?
5.      Siapa “Langganan” utama organisasi ?
Cara termudah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini adalah setiap anggota top manajemen membuat definisi tersendiri atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, untuk kemudian didiskusikan untuk memperoleh konsensus.
Tindak lanjut konsensus yang dicapai adalah mengindentifikasikan bidang-bidang penting yang perlu mendapat perhatian khusus seperti :
1.      Usaha terpadu
2.      Kesatuan gerak organisasi,
3.      Inovasi
4.      “Standing Organisasi”
5.      Produktivitas
6.      Sumber untuk digerakkan
7.      Prestasi dan pengembangan manajemen
8.      Prestasi, sikap, perilaku, loyalitas dan disiplin karyawan
9.      Tanggapan publik
10.  Sistem umpan balik
Yang kesemuanya diarahkan secara terkoordinasi kepada pencapaian tujuan organisasi.
Perhatian terus menerus terhadap bidang-bidang tersebut akan memungkinkan terjadinya :
1.      Perumusan rencana strategis bagi organisasi
2.      Penyusunan rencana taktis untuk dilaksanakan
3.      Analisa tentang hasil yang dicapai
4.      Usaha-usaha penyempurnaan dan perbaikan yang perlu dilakukan
5.      Peninjauan secara berkala kebijaksanaan yang telah ditetapkan
6.      Proses pengambilan keputusan yang lebih tepat
7.      Cara pengawasan baik preventif maupun resesif yang lebih efektif.

4. Analisa Yang Dicapai

            Adalah sangat penting bagi suatu organisasi untuk memiliki suatu rencana stategis dan rencana pelaksanaan akan tetapi rencana strategis dan rencana operasional itu hanya mempunyai arti apabila setiap manajer sepakat dengan atasannya, hasil karya apa yang diharapkan, dan bagaimana hasil karya itu mendukung tercapainya tujuan organisasi sebagai keseluruhan.
            Penganalisaan hasil yang dicapai dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal sebgai berikut ini ;
1.      Kesepakatan dikalangan manajer tentang pentingnya hasil-hasil yang dicapai dikaitkan dengan misi dan tugas pokok organisasi
2.      Kesepakatan tentang rencana perbaikan dan peningkatan hasil-hasil yang telah dicapai
3.      Memperjelas apa yang diharapkan dari setiap manajer, baik selaku individu maupun selaku pimpinan satuan organisasi,
4.      Identifikasi tugas-tugas yang peranannya penting dalam pencapaian tujuan
5.      Kesepakatan tentang standar dan ukuran hasil pekerjaan yang dilakukan oleh setiap manajer dan setiap bawahannya,
6.      Kesepakatan tentang uraian tugas :
  1. Satuan organisasi,
  2. Setiap manajer,
  3. Setiap orang di dalam organisasi
7.      Tingkat dan sifat keterlibatan manajer dalam proses :
  1. Analisa kebijaksanaan,
  2. Perumusan kebijaksanaan
  3. Pengambilan keputusan
  4. Pendelegasian wewenang
  5. Sistem umpan balik
8.      Sifat dari tindakan-tindakan disiplin, agar apabila diperlukan dapat diambil secara obkjektif
9.      Kriteria – kriteria dan jenis sifat sistem perangsang bagi mereka yang berhasil.
10.  Ketegasan tentang “Peraturan Permainan” yang harus ditaati oleh setiap orang dalam organisasi.

 

E. Kesimpulan

            Dengan mengetahui potensi yang dimiliki oleh seorang manajer maka organisasi dapat mengoptimalkan potensi tersebut demi kemajuan organisasi. Usaha-usaha yang tepat untuk mengoptimalkan potensi tersebut akan sangat berarti bagi manajer itu sendiri maupun bagi organisasi. Dengan usaha yang tepat seorang manajer akan dapat menghasilkan suatu prestasi yang berguna bagi kemajuan organisasi dan demi tercapainya tujuan organisasi.
            Prestasi yang diraih oleh seorang manajer harus diperhatikan oleh organisasi sehingga manajer tersebut akan merasa mendapat perhatian dan akan selalu meningkatkan prestasi yang telah dicapainya. Hal ini akan berdampak positif  bagi organisasi sehingga akan semakin baik kinerja dan prestasi dari manajer tersebut.  

No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate