Menurut istilah secara umum, Sains adalah proses pengamatan,
berpikir, dan merefleksikan aksi dan kejadian/peristiwa. Sains merupakan cara
kita berpikir dan melihat dunia sekitar kita. Ini adalah salah satu cabang ilmu
atau subjek bahasan yang mengkaji fakta-fakta/kenyataan yang terkait dengan
fenomena alam. Pengkajian ini pun perlu dilakukan secara berkelanjutan (Isaac
Asimov, 1995). Sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Kilmer dan Hofman
(1995:60) bahwa Sains merupakan pengetahuan tentang fenomena-fenomena
tertentu,…proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi
informasi,…dan sebagai bentuk adaptasi manusia pada lingkungan. Menurut istilah
secara umum, Sains adalah proses pengamatan, berpikir, dan merefleksikan aksi
dan kejadian/peristiwa. Sains merupakan cara kita berpikir dan melihat dunia
sekitar kita. Ini adalah salah satu cabang ilmu atau subjek bahasan yang
mengkaji fakta-fakta/kenyataan yang terkait dengan fenomena alam. Pengkajian
ini pun perlu dilakukan secara berkelanjutan (Isaac Asimov, 1995). Sejalan
dengan pendapat yang disampaikan oleh Kilmer dan Hofman (1995:60) bahwa Sains
merupakan pengetahuan tentang fenomena-fenomena tertentu,…proses yang digunakan
untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi,…dan sebagai bentuk adaptasi
manusia pada lingkungan.
Sains adalah proses sepanjang hayat sebagaimana belajar
berhitung. Anak-anak dari segala jenis usia akan memperoleh manfaat dengan
menganalisis keadaan-keadaan di sekitarnya yang mengadung unsur sains.
Anak-anak perlu didorong agar memperoleh lebih banyak pengalaman sains di alam,
kemudian menjelaskan peristiwa-peristiwa yang mereka lihat, menanyakannya, dan
menganalisis cara peristiwa-peristiwa itu terjadi.
Jika kita tidak menginteraksikan sains kepada anak-anak
sejak dini, maka sama artinya kita mencetak anak-anak yang sukar menganalisis
peristiwa sains. Dengan demikian, ketika kita menginginkan anak-anak kita
memiliki kinerja yang baik saat duduk di jenjang sekolah yang lebih tinggi,
maka sains mesti kita ajarkan sejak taman kanak-kanak.
Pengenalan sains untuk anak pra sekolah lebih ditekankan
pada proses daripada produk. Untuk anak prasekolah keterampilan proses sains
hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain. Kegiatan sains
memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda
hidup maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya. Anak belajar menemukan
gejala benda dan gejala peristiwa dari benda-benda tersebut.
Leeper (1994) mengemukakan tujuan pembelajaran sains bagi
anak usia dini adalah sebagai berikut :
1. Agar anak-anak memiliki kemampuan
memecahkan masalah yang dihadapinya melalui penggunaan metode sains, sehingga
anak-anak terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal yang
dihadapinya.
2. Agar anak memiliki sikap ilmiah.
Hal-hal yang mendasar, misalnya : tidak cepat-cepat dalam mengambil keputusan,
dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berhati-hati terhadap
informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka.
3. Agar anak-anak mendapatkan
penngetahuan dan informasi ilmiah yang lebih baik dan dapat dipercaya,
artinya informasi yang diperoleh anak berdasarkan pada standar keilmuan yang
semestinya, karena informasi yang disajikan merupakan hasil temuan dan rumusan
yang obyektif serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang menaunginya.
4. Agar anak lebih berminat dan tertarik
untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan di lingkungan dan alam
sekitarnya.
Scientific inquiry adalah model pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam masalah penelitian yang benar-benar orisinil dengan cara
menghadapkan mereka pada bidang investigasi, membantu mereka mengidentifikasi
masalah konseptual atau metodologis dalam bidang itu, dan mengajak mereka
merancang memecahkan masalah
Proses saintifik adalah sebuah siklus dari pembentukan
hipotesis, mengumpulkan data, mengkonfirmasikan atau menolak berbagai
hipotesis, membuat generalisasi, kemudian mengulangi siklus. Ketrampilan dasar
yang digunakan dalam proses saintifik mencakup pengamatan, mengelompokkan dan
membandingkan, mengukur, mengkomunikasikan, melakukan eksperimen,
menghubungkan, menyimpulkan dan mengaplikasikan. Karena menyimpulkan dan
mengaplikasikan mensyaratkan berpikir yang lebih abstrak. Setiap ketrampilan
ini, pada saat diaplikasikan ke dalam program sains untuk anak usia dini akan
didiskusikan pada bagian berikut. Bagaimanapun harus benar belajar diingat
bahwa semua ketrampilan tersebut penting dalam pembelajaran secara umum. Semua
ketrampilan tersebut bahkan tidak hanya diaplikasikan dalam belajar sains.
Kata ketrampilan berasal dari kata terampil yang berarti
kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar, seorang yang dapat
melakukan sesuatu dengan cepat tetapi tidak benar tidak dapat dikatakan trampil
demikian pula apabila seseorang melakukannya dengan benar tetapi lambat belum
dapat dikatakan trampil. Lebih lanjut dijelaskan bahwa seseorang yang trampil
dalam suatu bidang tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan tersebut seakan-akan
tidak pernah lagi dipikirkan bagaimana melaksanakannya, tidak ada lagi
kesulitan yang menghambat. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, ketrampilan
meliputi kegiatan berupa perbuatan, berpikir, berbicara, melihat, mendengarkan
dan sebagainya sedangkan dalam pengertian yang sempit biasanya ketrampilan
lebih ditujukan berupa perbuatan. Beberapa ahli lain menjelaskan pengertian
ketrampilan merupakan perilaku yang tampak sebagai akibat perbuatan otot yang
digerakkan oleh sistem saraf dan disertai koordinasi yang memadai antara kerja
otot dan proses psikologi yang mengatur gerak itu. Kata
ketrampilan berasal dari kata terampil yang berarti kepandaian melakukan
sesuatu dengan cepat dan benar, seorang yang dapat melakukan sesuatu dengan
cepat tetapi tidak benar tidak dapat dikatakan trampil demikian pula apabila
seseorang melakukannya dengan benar tetapi lambat belum dapat dikatakan
trampil. Lebih lanjut dijelaskan bahwa seseorang yang trampil dalam suatu
bidang tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan tersebut seakan-akan tidak pernah
lagi dipikirkan bagaimana melaksanakannya, tidak ada lagi kesulitan yang
menghambat. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, ketrampilan meliputi kegiatan
berupa perbuatan, berpikir, berbicara, melihat, mendengarkan dan sebagainya
sedangkan dalam pengertian yang sempit biasanya ketrampilan lebih ditujukan
berupa perbuatan. Beberapa ahli lain menjelaskan pengertian ketrampilan
merupakan perilaku yang tampak sebagai akibat perbuatan otot yang digerakkan
oleh sistem saraf dan disertai koordinasi yang memadai antara kerja otot dan
proses psikologi yang mengatur gerak itu.
Ketrampilan proses ini tidak tumbuh dan bekerja secara
otomatis, tetapi perlu dilatih agar tumbuh dan berkembang baik. Melalui
kegiatan-kegiatan sains yang dilakukan, anak akan menghayati proses ilmiah.
Sehingga dapat dikatakan, ketrampilan proses anak akan lebih berkembang dan
terlatih.Guru dapat merencanakan berbagai kegiatan aktif, yang dapat
mengembangkan ketrampilan proses. Hasilnya anak akan lebih mampu menerapkan
ketrampilan proses itu dalam kehidupan serhari-hari. Para ilmuwan dalam
menemukan suatu fakta atau teori tersebut melalui tahapan-tahapan kegiatan
tertentu yang disebut proses ilmiah yang menumbuh kemabangkan sikap ilmih,
sehingga terbentuk produk ilmiah yaitu ilmu pengetahuan alam (sains) yang
menjadi dasar dan melahirkan kemajuan-kemajuan teknologi yang bermanfaat bagi
kelangsungan hidup manusia .
Ketrampilan proses bukalah sesuatu yang khusus dalam sains,
karena ketrampilan tersebut merupakan ketrampilan biasa yang lazim dilakuakan
para ilmuwan atau orang-orang yang bergelut dalam sains, demikian juga dalam
pembelajaran sains hampir 75% dari pokok bahasan memerlukan ketrampilan proses,
walaupun ada juga pendekatan lain yang menunjang dan saling terkait dengan
pendekatan ini, tetapi semua itu selalu berorientasi pada cara belajar siswa
aktif yang mengembangkan ketrampilan proses suatu perolehan dengan isi, pesan,
rancangan dan arah yag jelas. Ketrampilan proses ini tidak tumbuh dan bekerja
secara otomatis, tetapi perlu dilatih agar tumbuh dan berkembang baik. Melalui
kegiatan-kegiatan sains yang dilakukan, anak akan menghayati proses ilmiah.
Sehingga dapat dikatakan, ketrampilan proses anak akan lebih berkembang dan
terlatih.Guru dapat merencanakan berbagai kegiatan aktif, yang dapat
mengembangkan ketrampilan proses. Hasilnya anak akan lebih mampu menerapkan
ketrampilan proses itu dalam kehidupan serhari-hari. Para ilmuwan dalam
menemukan suatu fakta atau teori tersebut melalui tahapan-tahapan kegiatan
tertentu yang disebut proses ilmiah yang menumbuh kemabangkan sikap ilmih,
sehingga terbentuk produk ilmiah yaitu ilmu pengetahuan alam (sains) yang
menjadi dasar dan melahirkan kemajuan-kemajuan teknologi yang bermanfaat bagi
kelangsungan hidup manusia .
Ketrampilan proses bukalah sesuatu yang khusus dalam sains,
karena ketrampilan tersebut merupakan ketrampilan biasa yang lazim dilakuakan
para ilmuwan atau orang-orang yang bergelut dalam sains, demikian juga dalam
pembelajaran sains hampir 75% dari pokok bahasan memerlukan ketrampilan proses,
walaupun ada juga pendekatan lain yang menunjang dan saling terkait dengan
pendekatan ini, tetapi semua itu selalu berorientasi pada cara belajar siswa
aktif yang mengembangkan ketrampilan proses suatu perolehan dengan isi, pesan,
rancangan dan arah yag jelas.
Ketrampilan-ketrampilan ini dapat digunakan untuk menemukan
dan mengembangkan konsep serta menanamkan sikap ilmiah.
Aspek-aspek ketrampilan proses meliputi :
1. Observasi, mencakup
ketrampilan melibatkan semua alat indra untuk meyatakan sifat yang dimiliki
oleh suatu benda atau objek
2. Menafsirkan hasil
pengamatan, melibatkan ketrampilan mencari hubungan antara pengamatan dengan
pernyataan ciri-ciri atau sifat suatu benda atau peristiwa yang mudah diberi
arti oleh orang lain.
3. Mengelompokkan, memerlukan
ketrampilan observasi
4. Berkomunikasi, mencatat
hasil pengamatan yang relevan dengan penyelidikan.
5. Mengajukan pertanyaan,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan apa yang ingin
diketahuinya.
6. Menyimpulkan (inferensi),
merupakan ketrampilan memberikan penjelasan atau interprestasi terhadap suatu
data yang didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman awal.
Pembelajaran sains berbasis ketrampilan proses adalah bentuk
pembelajaran yang mengintegrasikan ketrampilan proses ke dalam rangkaian
aktivitas belajar guna mengarahkan siswa pada proses pengetahuan secara
mandiri.
No comments:
Post a Comment