Tatkala suatu periode tertentu telah
berakhir (biasanya meliputi jangka waktu
satu tahun yang dimulai 1 Januari
sampai 31 Desember) maka pihak manajemen
perusahaan akan mempertanggung
jawabkan hasil "amanah" pihak pemilik sumber
daya yang dikelolanya. Saran utama
yang digunakan dalam pertanggung jawaban
tersebut adalah laporan tahunan yang
salah satu bagiannya berisi laporan keuangan.
laporan keuangan ini, seperti yang
dikatakan oleh Kieso dan Weygandt (l995. hal 7)
adalah :
"Memberikan suatu sejarah yang
berkesinambungan yang di kuantitikasikan
dalam satuan uang yang berkenaan
dengan sumber daya ekonomi dan
kewajiban dari suatu perusahaan
bisnis dan aktifitas ekonomi yang mengubah
sumber daya dan kewajiban”
Karena merupakan suatu sejarah, ia
akan dijadikan sebagai bahan kajian
untuk perbaikan masa depan dan sumber
informasi yang penting dalam justifikasi
keputusan ekonomis berikutnya sejalan
dengan kebijaksanaan manajemen. Oleh
karena itu, selayaknya setiap bagian
dari laporan keuangan dicermati dan ditafsirkan
dengan bijaksana oleh pengambilan
kebijaksanaan sehingga kesinambungan hidup
perusahaan dapat terjamin.
Menurut Theodorus M.Tuanakotta (1985,
hal 220) pelaporan keuangan
adalah. "Pengendalian informasi
bagi pengambilan keputusan, laporan keuangan
ditujukan terutama kepada pemegang
saham, kreditor dan calon pemegang saham".
Laporan keuangan yang paling sering
disajikan adalah:
a. Neraca (balance sheet)
Neraca menggambarkan dari posisi
keuangan perusahaan pada saat tertentu.
b. Laporan laba rugi (income
statement)
Laporan laba rugi memberikan gambaran
hasil usaha perusahaan pada periode
tertentu
Elemen-elemen neraca menurut Kieso
dan Weygandt (1995, hal 225) adalah
"Harta adalah kemungkinan
manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh
atau dikendalikan oleh suatu
perusahaan sebagai hasil dari transaksitransaksi
atau kejadian-kejadian yang lalu.
Kewajiban adalah kemungkinan
pengorbanan manfaat ekonomi dimasa
depan yang berasal dari kewajiban
sekarang dari suatu kesatuan tertentu
untuk penyerahan barang dan jasa
kepada kesatuan lain dimasa yang akan
datang sebagai hasil dari transaksitransaksi
atau kejadian yang lalu. Ekuitas
adalah nilai sisa dari harta suatu
kesatuan dikurangi kewajiban”
Untuk mengukur sejauh mana
keberhasilan kegiatan bisnis suatu perusahaan
dapat dilihat dari laporan laba rugi.
Laporan ini menggambarkan kinerja suatu usaha
terhadap pengelolaan sumber daya yang
dimiliki sebagai gambaran akan kemajuan
atau kemunduran perusahaan yang tercermin
dari tingkat profitabilitas yang dicapai.
Menurut Kieso dan Weygandt (1995, hal
182) suatu laporan laba rugi
dibentuk. oleh unsur-unsur:
"Pendapatan (revenue) adalah
arus masuk atau peningkatan lain atas harta
dari satu kesatuan atau penyelesaiaan
kewajibannya selama satu periode dari
penyerahan atau produksi barang,
pemberian jasa, atau aktifitas lain yang
merupakan operasi pokok atau utama
yang berkelanjutan dari kesatuan
tersebut. Beban (expenses) adalah
arus keluar atau penggunaan lain atas
harta atau terjadinya kewajiban
selama satu periode dari penyerahan atau
produksi barang, pemberian jasa, atau
pelaksanaan aktifitas lain yang
merupakan operasi pokok atau yang
berkelanjutan dari kesatuan
tersebut.Keuntungan (gains) adalah
dalam ekuitas (harta bersih) dari
transaksi sampingan atau sekali-kali
dari suatu kesatuan kecuali yang
dihasilkan dari pendapatan atau
investasi oleh pemilik. Kerugian (losses)
4
adalah penurunan dalam ekuitas (harta
bersih) dari transaksi-transaksi
sampingan atau sekali-kali dari
satuan kesatuan kecuali yang diakibatkan dari
beban atau pernbagian kepada
pemilik".
Lebih jauh lagi, H.S. Hadibroto dan
Sudarjat Sukadam (1982, hal 24-25)
menielaskan tentang isi perhitungan
laba rugi umumnya terdiri dari:
"Penjualan (sales) ialah jumlah
penjualan barang atau jasa pada langganan
untuk satu periode. Harga pokok
penjualan (cost of goods sold) pada
perusahaan dagang adalah persediaan
awal ditambah pembelian bersih sama
dengan barang tersedia untuk dijual
dikurangi dengan persediaan akhir.
Harga pokok penjualan pada penjualan
manufakturing ialah persediaan awal
barang jadi ditambah biaya pabrikasi
dikurangi dengan persediaan akhir
barang jadi.
Biaya usaha (operating expenses)
umumnya dibagi dua yaitu: biaya
penjualan ialah biaya yang dibebankan
sehubungan dengan penjualan
barang, dan biaya administrasi umum
ialah biaya yang dibebankan dalam
operasi umum perusahaan.
Hasil dan biaya-biaya lain (other
revenue and expenses), yang termasuk
dalam pos ini adalah pos yang dapat
diidentifikasikan dengan manajemen
keuangan dan pos lainnya yang tidak
mempunyai hubungan dengan operasi
utama perusahaan, misalnya bunga,
deviden, sewa, royalti, dan laba rugi
atas penjualan aktiva tetap".
Suatu laporan laba rugi dapat
disajikan dengan format (bentuk) langsung
(single step income statement). Dalam
bentuk ini, hanya ada satu perameter
pengukuran pendapatan (laba), yang
dihitung dengan mengurangi jumlah hasil
dengan jumlah biaya, dimana unsur
laba rugi hanya terdiri dan pendapatan dan
beban. Unsur-unsur lain, seperti
harga pokok penjualan, biaya-biaya operasi,
pendapatan dan biaya-biaya lain,
keuntungan dan kerugian, serta pajak penghasilan
tidak terdapat didalamnya. Seluruh
pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan
normal, keuntungan, biaya dan
kerugian, didaftar dan diikhtisarkan, tanpa
mengungkapkan laba kotor, laba
operasi atau laba sebelum pajak.
Bentuk penyajian laporan laba rugi
yang lain adalah bentuk bertahap
(multiple step income statement).
Bentuk laporan ini mengikhtisarkan adanya
pemisanan transaksi operasi normal
dan transaksi operasi non normal dan
mencocokkan biaya dan beban dengan
pendapatan yang berkaitan dengannya. Dari
pemisahaan yang dilakukan, laba yang
diperoleh berupa laba kotor dan laba bersih.
Laba kotor adalah laba yang diperoleh
dari hasil penjualan bersih diperoleh setelah
laba kotor dikurangi dengan beban
operasi serta pendapatan dan beban lain.
No comments:
Post a Comment