Tuesday, December 17, 2019

Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan


Defenisi pendapatan sebagai produk perusahaan kelihatannya cukup jelas,
tetapi beberapa usaha untuk menerangkan pendapatan atas sifat dan makna laba
tidak sepakat mengenai apa yang seharusnya termasuk dalam konsep pendapatan
itu
Menurut Ahmed Belkaoui (1986, hal 146) pendapatan ditafsirkan sebagai:
1. Aliran masuk aktina netto yang disebabkan oleh penjualan barang atau jasa
2. Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada para pelanggannya
3. Produk suatu perusahaan yang semata-mata disebabkan oleh penciptaan barang
atau jasa oleh perusahaan selama satu periode waktu tertentu.
Konsep dasar akuntansi adalah penetapan pendapatan berdasarkan akrual
(Accrual basis). Dengan demikian pendapatan telah direaliasir bukan berarti jumlah
uang yang diterima dengan tunai. Konsep ini melaporkan pendapatan waklu
peneyelesaian kegiatan utama ekonomik.
Pendekatan transaksi memunculkan definisi yang jelas mengenai bilamana
elemen laba harus diakui, atau dicatat didalam leporan keuangan. Sesuai prinsip
akuntansi akrual yang sudah diterima umum, pengakuan tidak harus terjadi pada
saat uang kas diterima.
Menurut Smith dan Skousen (1992, hal. 122) pendapatan dan keuntungan
diakui apabila:
1."pendapatan keuntungan telah direalisasikan dan
2. pendapatan keuntungan tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar dari
proses untuk menghasilkan laba telah diselesaikan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1996, hal 23.11) pendapatan dari
penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
a. "Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan
manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
b. Perusahaan tidak lagi mcngelola atau melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual.
c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal
d. Dasar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan
mengalir kepada perusahaan tersebut.
e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan dapat diukur dengan handal".
Sedangkan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (1983, hal.33-35)
pengakuan pendapatan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. "Pada saat penjualan
Dari segi yuridis penjualan dapat dianggap diselesaikan dengan penyerahan hak
milik atas barang yang bersangkutan kepada pembeli. Tetapi berpindahnya hak
diatas merupakan persoalan teknis yang rumit, hingga untuk membukukan
pendapatan sehari-hari tidak diberikan perhatian yang mendalam pada segi-segi
yuridis. Pembuatan faktur dengan penyerahann fisik barangnya kepada pembeli
atau kepada perusahaan pengangkutan umum barangnya yang masih harus
diproduksi dan penjualan konsinyasi sebaiknya belum dianggap sebagai
pendapatan. Dalam hal perusahaan pemberi jasa, penyerahan jasanya dengan
pembuatan faktur biasanya menetapkan jasa untuk mengakui adanya penjualan
Jika pembebanan kepada pemakai dilakukan sekali dua bulan maka pendapatan
penjualan dari suatu masa dapat dilaporkan dengan menggunakan perkiraan
"tagihan yang belum difakturkan”. Pendapatan lazimnya dicatat dengan jumlah
setelah potongan untuk penjualan return, potongan-potongan, biaya
pengangkutan dan sebagainya, tetapi penghapusan piutangnya biasanya
dinyatakan sebagai beban dan bukan sebagai pengurangan langsung dari
pendapatan penjualan.

b. Pada saat pembayaran diterima
Ada usaha-usaha yang menggunakan dasar tunai (cash basis) meskipun
penyerahan barang atau jasa telah dilakukan dalam masa sebelumnya. Alasan
umum untuk pemakaian cara ini adalah kemungkinan pembatalan penjualan,
seperti halnya dalam penjualan bersyarat, penjualan ekspor dan penjualan atas
persetujuan pembeli misalnya. Penjualan cicilan dan hasilnya jarang sekali
dicatat pada saat pendapatan penjualannya diterima. Meskipun resiko dan biaya
penagihan umumnya lebih besar daripada hal penjualan lain, pencantuman
taksiran-taksiran yang layak mengenai kerugian-kerugian penagihannya
merupakan cara yang lebih baik daripada pencatatan pendapatan penjualan
dalam masa setelah transaksi penjualannya.
c. Pada saat barangnya selesai diproduksi
Hanya dalam beberapa hal saja sehagai pengecualian persediaan barang dapat
dinyatakan dengan nilai yang lebih tinggi dari pada harga pokoknya, misalnya
dalam hal persediaan logam-logam mulia yang mempunyai nilai uang tetap tanpa
biaya-biaya penjualan yang berarti, pengecualian lain hanya dapat diterima
apabila harga pokoknya tidak dapat ditaksir secara layak sedang dipihak lain
dapal dijual setiap saat dengan harga pasaran bursa dan satuan-satuan
persediaan dapat saling ditujar. Jika persediaan dinyatakan dengan nilai diatas
harga pokok maka harga jualnya harus dikurangi dengan biaya-biaya yang masih
akan diperlukan untuk penjualannya, penilaian persediaan dengan nilai diatas
harga pokok harus dinyatakan secara dalam laporan keuangan yang
bersangkutan ".
Dalam praktek sehari-hari pengukuran berarti pemberian angka pada suatu
objek apakah untuk menyatakan panjang, tinggi, lebar ataupun isi. Disamping itu
pengukuran juga bertujuan untuk menyatakan jurnlah, tergantung kepada individu
yang memakainya, apakah untuk menyatakan jumlah dalam mata uang atau satuan
tertentu. Salah satu tujuan pengukuran adalah untuk menjadikan inforrnasi itu
menjadi labih informatif.
Dalam hal ini bila pengukuran dilakukan, satu hal yang harus diiringi adalah
harus terdapat objek atau peristiwa yang dapat diperbadingkan, dalam laporan
keuangan, pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima,
dengan demikian informasi yang diberikan dalam laporan keuangan menjadi lebih
jelas.
Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktina tersebut.
Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalam yang diterima atau yang dapat
diterima perusahaan dikurangu jumlah diskon dagang dan rabat volume yang
diperbolehkan oleh perusahaan.
Dari kutipan-kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai tukar dari
hasil transaksi pendapatan adalah mata uang. Seperti yang telah disebutkan oleh
Hendriksen (1995, hal. 164), bahwa: "pendapatan adalah ekspresi moneter dari
keseluruhan produk atau jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada
pelanggan selamanya satu periode".
Pendapatan diatas sudah jelas menyatakan bahwa pendapatan adalah
merupakan harga jual barang dan jasa. Berarti terdapat kesepakatan terhadap
produk yang dijual dengan imbalan yang diterima.

No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate