1.
Motivasi
Motivasi yang
diharapkan dalam penelitian ini adalah bagaimana siswa bereaksi untuk mengikuti
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran.
a.
Pengertian
Motvasi
Motivasi
tidak terlepas dari kata motif. Kamus
Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian motif dan motivasi. Motif adalah kata benda yang artinya pendorong,
sedangkan motivasi adalah kata kerja yang artinya mendorong. Jadi motif adalah
sebagai upaya pendorong manusia untuk melakukan sesuatu sedangkan motivasi
adalah dorongan yang ada didalam diri manusia untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Seperti yang dinyatakan oleh Hidayat (2010:55) :
“Motif
menunjukan kepada sumber pendorong atau penggerak perilaku manusia. Motif
adalah energi psikologis yang bersifat abstrak, wujudnya hanya dapat diamati
dalam bentuk manifestasi tingkah laku yang ditampilkan. Sedangkan motivasi
adalah proses aktualisasi dari sumber penggerak atau pendorong perilaku
tersebut. Motivasi sebagai proses psikologi adalah refleksi kekuatan interaksi
antara kognisi, pengalaman dan kebutuhan.”
Motivasi
menurut Mc. Donald (Hamalik, 2001:158) “Motivasi adalah perubahan energi dalam
diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi
untuk mencapai tujuan.” Dari pengertian
yang dikembangkan oleh Mc. Donald (Sardiman, 2011:74) ini mengandung tiga
elemen penting
1)
Bahwa
motivasi itu mengawali terjadinya perubahan pada diri setiap individu manusia.
Perkembangan
motivasi akan membawa perubahan energi didalam sistem “neurophysiological”
yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut
perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri
manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2)
Motivasi
ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi sseseorang. Dalam hal ini
motivasi relevan dengan persoalan- persoalan kejwaan, afeksi dan emosi yang
dapat menentukan tingkah-laku manusia.
3)
Motivasi
akan dirangsang kerena adanya tujuan. Jadi
motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni
tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/
terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan
menyangkut soal kebutuhan.
Bila
dilihat dari ketiga elemen tersebut maka motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi menyebabkan terjadinya perubahan energi pada manusia, yang
mempengaruhi kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk melakukan suatu hal yang
didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan seperti yang di
terangkan oleh Sadirman (2011: 75).
“Motivasi
dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka
itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang
oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang.”
b.
Macam-
Macam Motivasi
Banyak
macam motivasi yang mendasari setiap siswa dalam proses pembelajaran, motivasi
datangnya berasal dari dalam diri dan dari luar, tetapi dapat dilihat juga dari
kebutuhan motivasi apa yang mendasarinya. Berikut macam-macam motivasi dan kebutuhan
motivasi apa yang mendasarinya. Berdasarkan pengertian di atas maka motivasi
Hamalik (2001:162) “… pada pokoknya
motivasi dibagi menjadi dua jenis: 1) motivasi intrinsik dan 2) motivasi
ekstrinsik.”
1)
Motivasi
intrinsik adalah motivasi yang tercakup didalam situasi belajar dan menemui
kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi
ini disebut juga motivasi murni.
2)
Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam
situasi belajar yang fungsional.
Namun
bila ditelaah lebih jauh motivasi sebenarnya dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Sadirman (2011:86-91)
menyatakan motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
1)
Motivasi
dilihat dari dasar pembentukannya.
a)
Motif-
motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Contohnya: dorongan untuk makan, minum, bekerja,
beristirahat, dan seksual.
b)
Motif-
motif yang dipelajari adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari. Contohnya:
dorongan belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu
didalam masyarakat.
Disamping itu Frandsen, masih
menambahkan jenis-jenis motif berikut ini;
a)
Cognitive motives adalah motif yang menunjukan pada gejala intrinsic, yakni
menyangkut kepuasan individual. Contohnya: sangat primer dalam kegiatan belajar
disekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
b)
Self- expression adalah sebagian dari perilaku manusia. Contohnya:
individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi.
Untuk itu perlu kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang
memiliki keinginan untuk aktualisasi diri.
c)
Self- enchancement adalah melalui
aktualisasi dan pemgembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri
seseorang. Contohnya: ketinggian dan kemajuan diri yang menjadi salah satu
keinginan bagi setiap individu.
2)
Jenis
motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis.
a)
Motif
atau kebutuhan organis, meliputi misalnya; kebuthan untuk minum, makan, bernapas,
seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai dengan jenis physiological drives dari Frandsen
seperti yang disinggung didepan.
b)
Motif-
motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk
menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, berusaha, memburu.
Jelasnya motivasi
ini timbul karena rangsangan dari luar.
c)
Motif-
motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan
eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat, motif- motif ini muncul karena
dorongan untuk dapat menghadapi dunia secara luar secara efektif.
3)
Motivasi
jasmaniah dan rohaniah
Ada
beberapa ahli yang mengolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni
motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti
misalnya: refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan motivasi rohaniah adalah
kemauan.
Soal kemauan itu pada setiap diri
manusia terbentuk menjadi empat momen.
a)
Momen
timbulnya alasan.
b)
Momen
pilih.
c)
Momen
putusan.
d)
Momen
terbentuknya kemauan.
4)
Motivasi
intrinsik dan ekstrinsik
a)
Motivasi
intrnsik adalah motif-motif yang menjadi atau berfungsinya tidak perlu
rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b)
Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar.
Berdasarkan
pemaparan di atas jelas bahwa motivasi datangnya berasal dari dalam diri dan
dari luar, tetapi dapat dilihat juga dari kebutuhan motivasi apa yang
mendasarinya.
c.
Motivasi Dalam Belajar
Berdasarakan
pengertian dari motivasi-motivasi di atas, seharusnya siswa merasa adanya
kebutuhan untuk belajar. Siswa yang
termotivasi untuk belajar dapat dilihat dari minat, ketajaman, perhatian,
konsentrasi, dan ketekunan. Sedangkan
siswa yang kurang termotivasi menunjukan ketidakmauan dalam belajar, merasa
cepat bosan dalam belajar, dan mungkin menghindar dari kegiatan belajar
mengajar.
Good
dan Brophy (Hidayat, 2010:56) ada tiga alasan pentingnya motivasi dalam proses
belajar
1)
Motivasi merupakan
generator penggerak internal di dalam diri individu untuk menimbulkan aktivitas;
2)
Motivasi dapat
menjamin kelangsungan aktivitas;
3) Motivasi berperan dalam menentukan arah aktivitas yang
dilakukan terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih
luas, Ormond dan Slavin (Hidayat, 2010:57) menyebutkan bahwa motivasi merupakan
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan belajar dan perilaku. Hal ini dapat mempengaruhi berbagai hal yang
terkait dengan proses belajar dan perilaku, yaitu:
1)
Mengarahkan
perilaku terhadap pencapaian tujuan tertentu;
2)
Menggerakan
siswa untuk meningkatkan intensitas usaha dan tenaga selama proses belajar
berlangsung kearah pemenuhan kebutuhan
dan pencapaian tujuan;
3)
Meningkatkan insiansi dan presistensi aktivitas;
4)
Meningkatkan
kemampuan proses kognitif. Maksudnya mempengaruhi apa dan bagaimana informasi
di proses;
5)
Menigkatkan
pemberian penguatan (reinforcement);
6)
Karena motivasi mempengaruhi perilaku yang terarah pada
tujuan, mempengaruhi usaha dan tenaga, inisiasi dan persistensi, proses
kognitif, dan mempengaruhi pemberian penguatan, maka motivasi dapat
meningkatkan penampilan.
Berdasarkan
pemaparan diatas jelas bahwa motivasi sangat penting didalam proses
pembelajaran karena motivasi dapat mengarahkan tujuan pembelajaran, dapat meningkatkan
aktivitas siswa. Oleh karena itu, motivasi dapat dipandang sangat berperan
dalam proses pembelajaran karena motivasi mengandung nilai-nilai sebagai
berikut Hamalik (Riduwan, 2011:201-202):
1)
Motivasi
menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan siswa. Belajar tanpa
motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal.
2)
Pembelajaran
yang bermotivasi pada hakekatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
3)
Pembelajarn
yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara
sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan
dan memelihari motivasi belajar siswa.
4)
Berhasil
atau gagalnya dalam membangkitkan atau memperdayagunakan motivasi dalam proses
pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas. Masalah
disiplin kelas dapat timbul karena kegagalan dalam pergerakan motivasi belajar.
5)
Penggunaan
azas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan pembelajaran.
Motivasi menjadi
salah satu faktor yang turut menentukan pembelajaran yang efektif.
d.
Fungsi Motivasi Belajar
Dalam
proses pembelajaran motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting. Karena motivasi menetukan usaha siswa dalam
proses belajarnya Yusuf (Riduwan, 2011:200) menyatakan “bahwa para siswa yang
memiliki motivasi tinggi, belajarnya lebih baik dibanding dengan para siswa
yang memiliki motivasinya rendah.”
Sadirman (2011:85) ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1)
Mendorong manusia
untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal
ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2)
Menentukan arah
perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi
dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuan.
3)
Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Riduwan
(Hamalik, 2001:175)
menyatakan fungsi motivasi adalah:
1)
Mendorng timbulnya
kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan
seperti belajar.
2)
Sebagai pengarah,
artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3)
Sebagai penggerak,
artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Kuat lemahnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Kurniasih
(Riduwan, 2011:201) menyatakan:
“fungsi
motivasi adalah: 1) mendorong anak dalam melaksanakan sesuatu aktivitas atau
tindakan; 2) dapat menentukan arah dan tindakan seseorang; dan 3) memotivasi
berfungsi dalam menyelesaikan jenis-jenis perbuatan dan aktivitas seseorang.”
Sadirman
(Riduwan, 2011:201) menyatakan:
“bahwa
fungsi motivasi dalam PBM adalah 1) menyediakan kondisi yang optimal bagi
terjadinya belajar; 2) menguatkan belajar siswa; 3) menimbulkan atau menggugah
minat siswa agar mau belajar; 4) mengikat perhatian siswa agar mau dan menemukan
serta memilih jalan/ tingkah laku yang sesuai untuk mendukung pencapaian tujuan
belajar maupun tujuan hidup jangka panjang.”
Berdasarkan
pemaparan diatas motivasi sangatlah berfungsi dalam proses pembelajaran karena
akan mendorong siswa untuk melakukan aktivitas belajar dalam proses
pembelajarannya. Motivasi akan memberi
dorongan kepada siswa agar semangat dalam kegiatan belajarnya dan membantu
siswa mendapatkan petunjuk atau arah yang akan dicapainya. Oleh karena itu, siswa
harus diberikan dorongan atau upaya agar mereka memiliki motivasi yang tinggi
dalam pembelajarnnya sehingga siswa dapat mencapai hasil yang baik dalam
pencapaian hasil belajarnya.
e.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Motivasi Belajar
Paul Suparno (Sadirman,
2011:38) menyatakan:
“ada beberpa ciri atau prinsip dalam belajar salah satunya
hasil belajar seseorang tergantung pada
apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi
proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.”
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dipastikan bahwa
belajar selalu dipengaruhi oleh motivasi hal ini juga diperkuat oleh pernyataan
Sadirman
(2011:32)“… tidak
mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi
memberi dorongan yang menggerakan seluruh organisme.” Sadirman (2011:37)”…
dalam kegiatan
belajar, motivasi merupakan faktor yang paling penting.”
Belajar adalah suatu hal
yang diwajibkan untuk semua orang, belajar sebenarnya menyenangkan. Namun,
selalu ada saja hambatan-hambatan yang membuat kita tidak mau untuk belajar. Wlodkowski dan Jaynes (Sahabat, 2012) motivasi belajar dipengaruhi
beberapa faktor,
antara lain :
1)
Budaya
Setiap
kelompok etnik mempunyai nilai-nilai tersendiri tentang belajar. Ibu-ibu
kebangsaan Jepang lebih menekankan usaha (effort) daripada kemampuan (ability),
dibandingkan dengan ibu-ibu kebangsaan Amerika yang mengutamakan penampilan sekolah
yang baik. Sistem nilai yang dianut
orang tua akan mempengaruhi keterlibatan orang tua secara mendalam dalam
upaya-upaya untuk menanamkan energi si anak.
2)
Keluarga
Faktor
keluarga memberikan pengaruh penting terhadap motivasi belajar seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Benjamin Bloom
terhadap sejumlah professional muda (28 tahun sampai 35 tahun) yang berhasil
dalam karirnya dalam berbagai lapangan seperti pakar matematika, neurology, pianis, maupun olah ragawan,
menunjukan ciri-ciri yang sama yaitu adanya keterlibatan orang tua mereka. Mereka menunjukan adanya keterlibatan langsung
orang tua dalam belajar anak, mereka melihat dorongan orang tua merupakan hal
yang utama di dalam mengarahkan tujuan mereka.
3)
Sekolah
Peran guru
dalam memotivasi anak juga tidak diragukan. Dibawah ini beberapa kualitas guru
yang efektif dalam memotivasi anak, yaitu :
a)
Guru
selaku manajer yang baik.
b)
Guru
mengharapkan siswanya untuk menjadi murid yang sukses.
c)
Guru
memberikan bahan pelajaran yang sesuai dengan kapasitas muridnya.
d)
Guru
memberikan umpan balik bagi muridnya.
e)
Guru
memberikan tes yang adil.
f)
Guru
menjelaskan kriteria perilaku penilaiannya. Guru mau merangsang nalar anak.
g)
Guru
membantu anak untuk menyadari pertumbuhan kompetensi dan penguasaan murid.
h)
Guru
mampu bersikap empati. Guru menilai
pengetahuan di atas nilai.
Hamalik
(2001:157) menyatakan
“perbuatan belajar akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi yang ada pada
murid.” Dimyati dan Mudjiono (Sahabat, 2012),
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa, antara lain:
1)
Cita-cita atau aspirasi siswa
Dari segi
manipulasi kemandirian, keinginan yang tidak terpuaskan dapat memperbesar
kemauan dan semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan
dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan
kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama
bahkan sampai sepanjang hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat
belajar dan mengarahkan perilaku belajar.
2)
Kemampuan siswa
Keinginan
siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk
melakukan tugas-tugas perkembangannya.
Kondisi
siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, lelah
atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar.
4)
Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan
siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan
kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat
terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
5)
Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa
memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami
perubahan karena pengalaman hidup. Pengalaman
dengan teman sebaya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan
alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya seperti surat kabar,
majalah, radio, televisi semakin menjangkau siswa. Semua lingkungan tersebut
mendinamiskan motivasi belajarnya.
No comments:
Post a Comment