a. Penelitian
Historis
Penelitian historis
atau penelitian sejarah adalah kegiatan penelitian yang difokuskan untuk
menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah lalu. Tujuan
penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab,
dampak, atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu yang dapat dipergunakan
untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan
datang. Contohnya penelitian untuk mengetahui bagaimana perkembangan peradaban
masyarakat tertentu, penelitian tentang mengapa suatu produk dimasa lalu
menjadi andalan.
b. Penelitian
Pengembangan (research development)
Penelitian
pengembangan adalah merupakan penelitian untuk mengembangkan produk sehingga
produk tersebut menjadi lebih baik. Tujuan penelitian pengembangan bukan
untuk memformulasi atau menguji hipotesis, melainkan untuk mendapatkan
produk baru atau proses baru. Contoh penelitian tentang kemungkinan
mengembangkan produk A menjadi produk A plus.
c. Penelitian
Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang mengumpulkan data untuk menguji hipotesis
atau menjawab pertanyaan penelitian mengenai status terakhir dari subyek
penelitian. Penelitian deskriptif berusaha untuk memperoleh deskriptif lengkap
dan akurat dari suatu situasi. Kelemahan utama penelitian deskriptif adalah
kurangnya tanggapan subyek penelitian. Contoh: Penelitian disiplin kerja
pegawai negeri setelah otonomi daerah, penelitian profit guru yang profesional,
penelitian, kesiapan sekolah melaksanakan manajemen berbasis sekolah, kesiapan
sekolah melaksanakan KBK, dan lain-lain.
d. Penelitian Korelasional
(Hubungan)
Penelitian korelasional (hubungan) adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan apakah
terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, serta seberapa besar
korelasi dan yang ada diantara variabel yang diteliti. Penelitian korelasional
tidak menjawab sebab akibat, tetapi hanya menjelaskan ada atau tidaknya
hubungan antara variabel yang diteliti. Contoh: penelitian tentang pengaruh
kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai, penelitian tentang hubungan
antara tingkat pendidikan dan kerukunan masyarakat didaerah tertentu,
penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi merebaknya KKN di instansi
tertentu, dan lain-lain.
e. Penelitian Kasus
atau Penelitian Lapangan
Penelitian
kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci
mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan. Kekhususan
penelitian ini adalah:
1)
Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan (unit) secara mendalam,
sehingga hasilnya merupakan suatu gambaran lengkap atas kasus pada unit
itu.
2)
Selain penelitian hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga
terbatas, dari ubahan-ubahan yang lebih besar jumlahnya, yang berpusat
pada aspek yang menjadi kasus. Contoh Studi kasus pembukaan lahan hutan, studi
kasus Marsinah.
a. Penelitian
Kualitatif
Penelitian
Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif sehingga
analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). senada dengan pendapat
tersebut sukmadinata (2009;18) berpendapat bahwa data kualitatif adalah data
dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif dapat diubah menjadi
data kuantitatif dengan jalan diskoring. Contoh data kualitatif adalah manis,
pahit, rusak, gagal, baik sekali, baik, kurang baik, tidak baik, atau
sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju,
selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.
b.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang datanya merupakan data kuantitatif sehingga
analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Data kuantitatif
adalah dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan seperti: 1, 2,
3, 4, … dst, atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-kadang,
skor 2 = jarang, dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan menjadi
data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data dalam
bentuk kategori atau diskrit.
No comments:
Post a Comment