Monday, July 1, 2019

Konsep Matematika Pada Anak TK


Taman Kanak-kanak merupakan bentuk pendidikan usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pasal 28 ayat 3, “Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal, atau bentuk lain yang sederajat”.
Matematika untuk anak usia dini merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, mendorong anak untuk mengembangkan berbagai potensi intelektual yang dimilikinya serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkan berbagai sikap dan perilaku positif dalam rangka meletakkan dasar-dasar kepribadian sedini mungkin seperti sikap kritis, ulet, mandiri, ilmiah, rasional dan lain sebagainya. Matematika bagi anak usia dini merupakan salah satu cara bagi anak untuk memahami dunia dan pengalaman-pengalaman yang dilakukannya serta upaya untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ditemuinya setiap hari (Sriningsih, 2009:23).
Sujiono (2011: 113), mengemukakan definisi matematika dalam pusat pembinaan dan pengembangan bahasa matematika bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan. Sedangkan menurut Suriasumantri (Sujiono, dkk. 2011: 113), matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan.
Paimin (Sujiono dkk. 2011: 114), berpendapat bahwa matematika sebagai ilmu tentang struktur dan hubungan-hubungannya memerlukan simbol-simbol untuk membantu memanipulasi aturan-aturan melalui operasi yang ditetapkan. Sedangkan menurut Patton dan Kokoski (dalam Seefeldt & Wasik, 2008: 385), matematika adalah kegiatan paling penting namun kurang ditekankan dalam runag kelas prasekolah dan TK
Seefeldt dan Wasik (2008: 385), mengemukakan bahwa perubahan dalam pengetahuan matematika memungkinkan anak-anak usia 3-5 tahun mengerti konsep-konsep matematika lewat cara memahami. Dalam periode ini, anak-anak mulai berpikir tentang simbol. Seseorang mulai mengerti bahwa kata-kata seperti “mary” dan “sam” mewakili seseorang. Sama halnya, mereka mengerti bahwa hal-hal abstrak misalnya angka bisa mewakili banyak benda.
Kompetensi matematika yang dipadukan dalam pembelajaran matematika untuk anak usia dini adalah kompetensi matematika yang dipublikasikan dalam dokumen The National Council of Teacher of Mathematics pada tahun 2003 tentang Prinsip dan Standar untuk Matematika Sekolah. Kompetensi matematika yang direkomendasikan untuk anak usia dini terdiri dari kompetensi isi dan proses pembelajaran matematika. Kompetensi isi antara lain: bilangan dan operasi bilangan, aljabar, geometri, pengukuran, analisis data dan probabilitas. Sedangkan kompetensi proses meliputi: problem solving, penalaran dan pembuktian, komunikasi, koneksi dan representasi. Standar pembelajaran matematika mengacu pada sepuluh standar yang ditetapkan oleh NTCM (2003) yaitu (1) bilangan dan operasi bilangan, (2) aljabar, (3) geometri, (4) pengukuran, (5) analisis data dan probabilitas, (6) pemecahan masalah, (7) penalaran dan pembuktian, (8) komunikasi, (9) koneksi, (10) representasi.
Adapun ciri-ciri lain yang menandai bahwa anak sudah mulai menyenangi permainan matematika adalah sebagai berikut: (1) anak secara spontan menunjukkan ketertarikan pada aktivitas permainan (2) menyebut urutan bilangan tanpa pemahaman, (3) anak mulai menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya secara spontan, (4) anak mulai membandingkan benda-benda dan peristiwa yang ada di sekitarnya, (5) anak mulai menjumlahkan atau mengurangi angka dan benda-benda yang ada di sekitarnya (Sriningsih, 2009: 81).
Dalam situs matematika menyenangkan.com, menurut Ismayani (2010) bahwa tujuan dari pembelajaran Matematika, di taman anak–anak bertujuan sebagai berikut :
1)      Belajar mengenal angka dan bilangan dari 1 sampai 10.
2)      Mengetahui bahwa bilangan-bilangan itu membentuk sebuah barisan dan dapat menghitungnya dengan mudah.
3)      Menghubungkan berbagai bilangan tersebut dengan ukuran kuantitas dalam kehidupan nyata.
4)      Mengembangkan kosa kata untuk nama berbagai bentuk geometri bangun datar.
5)      Mengetahui pengertian menjumlah dan mengurangi sebuah bilangan.
Jadi tujuan pembelajaran metematika untuk anak TK, adalah untuk mempersiapkan agar anak mengenal konsep matematika, yang meliputi konsep bilangan, lambang bilangan atau angka, konsep menjumlah dan mengurangi dan bentuk bangun datar.
Menurut Sriningsih (2009:80) bermain dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan kecintaan anak terhadap matematika. Penanaman konsep matematika dapat dilakukan sedini mungkin melalui kegiatan permainan matematika yang menyenangkan bagi anak. Kegiatan permainan matematika selain dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi yang menyenangkan, dapat juga dijadikan sebagai sarana untuk membangun kesiapan dalam belajar matematika pada tahapan selanjutnya.
Menurut Fromboluti dan Rinck (dalam Sriningsih, 2009:29) anak membangun konsep-konsep matematika melalui berbagai kegiatan sehari-hari yang ia lakukan. Konsep matematika dibentuk melalui pengalaman langsung yang dapat dilakukan anak pada berbagai percobaan atau penemuan. Konsep matematika dapat pula dikembangkan melalui berbagai kegiatan bermain misalnya bermain pasir, bermain air, bermain puzzle, bermain balok, bermain masak-masakan. Melalui berbagai kegiatan ini secara tidak langsung anak belajar tentang konsep ukuran, bilangan, warna, bentuk dan lain sebagainya. Anak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun konsep matematika dalam dirinya, karena belajar matematika memerlukan kemampuan untuk berpikir abstrak.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep matematika yang diberikan untuk anak usia dini adalah agar anak mulai untuk mengembangkan kemampuan berpikir tentang simbol untuk mewakili sesuatu benda dan mengembangkan kemampuan anak akan konsep matematika.

No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate