Saturday, June 30, 2018

MASA PEKA BERHITUNG PADA ANAK


“Menurut teori piaget, setiap individu ankan mengalami empat periode perkembangan berfikir yang berlangsung mulai dari lahir sampai remaja. Masing- masing periode selalu dialami anak secara berurutan. Pertama individu akan mengalami periode sensorimotor ± sampai umur 2.0 tahun, kemudian periode praoperasional ± sampai umur 7.0 tahun, dilanjutkan pada perioe operasional formal ± sampai umur 15 tahun. Namun perlu dipahami tidaklah setiap individu mencapai suatu periode tertentu dalam waktu yang persis sama, terutama bagi individu yang perkembangan mentalnya terbelakang”(psikologi perkembangan II).

Anak usia TK termasuk periode ke 2, yaitu periode praoprasional. Pada periode ini usia anak ± 2.0 sampai umur 7.0 tahun. Masa ini anak sudah memasuki usia TK. Pada masa ini kemampuan mengingat dan mengenal mengalami kemajuan yang pesat. Pada masa ini pula anak dikenalkan dengan lembaga pendidikan formal, yaitu  Taman Kanak-Kanak.
“Anak usia TK adalah  masa yang strategis untuk mengenalkan berhitung di jalur matematika, karena anak usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan. Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila  mendapat stimulasi/rangsangan/motivasi yang sesuai dengan tugas perkembangannya. Ababila kegiatan berhitung diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. Diyakini bahwa anak akan lebih berhasil memepelajari sesuatu apabila yang ia pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuannya” (pedoman pembelajaran permainan berhitung permulaan di taman kanak-kanak) .


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh oborn(1981) perkembangan   intelektual pada anak   berkembang sangat pesat pada kurun usia nol sampai dengan pra-sekolah (4-5 tahun). Oleh sebab itu, usia pra-sekolahsering kali disebut sebagai “masa peka belajar”. Pernyataan didukung oleh Benyamin S. Bloom yang menyatakan bahwa 50% dari potensi intelektual anak sudah terbentuk usia 4 tahun kemudian mencapai sekitar 80% pada usia 8 tahun.
Jean piaget, menyatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dalam diri anak.  Artinya belajar sebagai suatu proses membutuhkan aktifitas baik fisik maupun psikis. Selain itu kegiatan belajar pada anak harus disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan mental anak, karena belajar bagi anak harus keluar dari  anak itu sendiri.
Berdasarkan tingkat perkembangan kognitif, anak usia dini berada pada tahapan pra-operasional kongkrit yaitu tahapan persiapan kearah pengorganisasian pekerjaan yang kongkrit dan berfikit intuitif dimana anak mampu mempertimbangkan tentang besar, bentu, dan benda-benda didasarkan pada interpretasi dan pengalamannya (persepsinya sendiri).  “Cara brfikir intuitif yaitu mengetahui atau mengerti tentang sesuatu tanpa menggunakan pikiran yang rasional”(psikologi perkembangan 2).

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa  berhitung permulaan pada anak TK  dapat dilakukan sesuai kebutuhan, keinginan anak  yaitu dengan permainan yang dapat merangsang perkembangan berfikir anak dengan peralatan bermain sebagai media untuk belajar. Kemampuan berhitung permulaan anak dapat terangsang tanpa disadari oleh anak bahwa kegiatan tersebut adalah proses belajar.

No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate