Pentingnya pengetahuan gizi dan kualitas kesehatan anak usia
dini secara langsung berpengaruh pada perkembangan dan kebutuhan anak. Salah
satu kebutuhan anak adalah kebutuhan gizi atau asupan makanan bergizi, karena
faktor gizi sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak. Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan dinyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan
berprotein akan mempengaruhi perkembangan kognitif anak selanjutnya. Menurut Broom
(2005) apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan ukuran
badan dan ketahanan terhadap penyakit. Dengan pentingnya kesehatan dan gizi
bagi anak maka PAUD mengadakan program makan bersama di PAUD dengan menggunakan
metode deskriptif naturalistik. Program ini dilaksanakan seminggu sekali dengan
sajian menu yang berbeda. Makanan yang diberikan merupakan makanan yang ditelah
dinilai nilai gizinya.
- Tujuan
penyelenggaraan makan bersama di PAUD
Dengan diselenggarakan makan bersama di PAUD dapat
memberikan dampak positif. Kelebihannya adalah dapat memberikan motivasi bagi
anak dan guru dalam melaksanakan pola hidup sehat, dapat membimbing anak dalam
mengenalkan berbagai jenis makanan yang bergizi, dapat menciptakan kebersamaan,
mengajarkan tata cara makan, dapat mengenalkan dan membudayakan jenis-jenis
dari makanan.
- Fungsi
penyelenggaraan makanan di TK
a. Menambah konsumsi zat gizi
anak dalam menu makanan sehari-hari.
b. Mendidik sopan santun dalam
acara makan bersama,
c. Memupuk kebersamaan
d. Melatih anak makan berbagai
jenis makanan serta hidangan bergizi
e. Melatih anak mandiri, dalam
hal ini makan sendiri.
f. Melatih anak menggunakan
peralatan makan yang benar
Perlu
di ingat bahwa anak usia TK ini amat memerlukan makanan yang bergizi untuk
pertumbuhan tubuhnya. Juga bahwa melalui pemberian makan disekolah, anak yang
sulit makan atau tidak suka makan, seringkali menjadi mau makan karena suasana
lingkungan dan ada teman di sekolah.
- Syarat makanan di TK
Secara
umum hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan makanan di sekolah
adalah :
a. Mengandung zat-zat gizi yang
dbutuhkan anak.
b. Higienis dan tidak
membahayakan anak
c. Mudah dan praktis dalam
pelaksanaan kegiatan makan yaitu mudah dibawa (tidak tumpah), dapat dimakan
dengan cepat (tidak perlu mengupas yang sulit bertulang/duri halus).
d. Dibuat sama jenis hidangan
(bisa beberapa jenis ) dan porsi yang standar sehingga cukup menyenangkan anak.
e. Efesien dan mudah dalam
pengolah program makan, persiapan, pengolahan dan penyajian.
f. Memenuhi syarat-syarat makan
anak usia tertentu.
-
Tahap-tahap penyelenggaraan makan di sekolah
a.
Persiapan
Tahap
persiapan adalah tahap awal yang cukup memerlukan pemikiran dan usaha dari
berbagai pihak yaitu:
1. Kepala
sekolah atau pimpinan sekolah mengatur jadwal kegiatan sekolah dalam hal
penentuan waktu dan lama makan
2. Kepala
sekolah dan staf guru menentukan frekwensi penyelenggaraan makan oleh sekolah.
3. Kepala
sekolah dan guru menentukan menu makanan dengan memperhitungkan anggaran yang
tersedia dan bahan makanan yang ada, tenaga, dan peralatan yang ada
serta kesukaan anak dan kemudahan untuk disantap anak TK.
4. Libatkan
orang tua pada waktu penyelenggaraan makan di sekolah. Sebaiknya orang tua
diberitahu mengenai menu makan anak sehingga dapat bekerjasama yaitu :
- Ikut
menjelaskan mengenai makanan itu untuk kesehatan anak.
- Memperhatikan
pemberian makanan kepada anak sebelum dan sesudah makan.
Berikut
ini contoh beberapa hidangan:
Makanan
Utama : Nasi, Sop, dan Sayur, bubur ayam,
Nasi,
Sayur Asam dan teri goreng
Makanan
selingan : Bubur kacang hijau, ketan hitam, singkong, jagung muda, pudding, jagung kue,
bolu pelangi
5. Persiapan
guru untuk program makan
Sebaiknya sebelum makan anak diberi penjelasan mengenai
makan maupun cara makan yang benar. Guru menjelaskan dengan menggunakan alat
dan bahan sebenarnya dan media lainnya. Guru merencanakan ketika menyusun
rencana pengajaran sehari atau beberapa hari sebelumnya, membuat alat peraga, hiasi
kelas, lembaran kerja siswa untuk mewarnai atau menggunting dan sebagainya.
6. Kepala
sekolah menentukan pelaksanaan yaitu tempat pengolahan personel yang
mengerjakan dan pembelian bahan dan persiapan alat-alat.
Berikut
ini disajikan contoh perencanaan makanan anak TK yang sederhana:
- Langkah
pertama : Penyusunan menu
Berdasarkan
informasi, diketahui bahwa daerah setempat bayak menghasilkan sayuran, kacang-kacangan
di samping hasil pertanian lainya seperti jagung dan singkong.
Contoh
perencanaan hidangan untuk anak TK
1) Berdasarkan
informasi, diketahui bahwa daerah tersebut terdapat banyak menghasilkan sayuran
dan kacang-kacangan serta telur (daerah pegunungan) disampin hasil pertanian
sepeti singkong dan jagung. Menu disusun mengandung protein, karbohidrat, vitamin
dan mineral. Berdasarkan kebutuhan anak dan bahan makanan yang menu untuk makan
2 kali seminggu adalah :
Minggu
ke Hari
ke Jenis
hidangan Nama
hidangan
|
I I Makanan
utama Nasi
putih,Sop Jagung-telur
4 Makanan
Selingan Bubur
kacang hijau
|
II 1 Makanan
Utama Singkong
kukus,orak arik
Telor
dengan sayur asam
4 Makanan
selingan Lepek
jagung
|
III I Makanan
Utama Nasi
jagung,sop sayur dan
Kacang
merah
4 Makanan
selingan Ketimus (kue singkong kukus)
|
IV 1 Makanan
Utama Nasi putih,sayuran, dadar telur
4 Makanan
selingan Kue mata roda
|
2) Penghitungan
kebutuhan belanja
Data
jumlah anak TK : 40 anak, usia : 3-6
Berdasarkam
menu, dapat dilakukan belanja atau disiapkan bahan makanan secara bersamaan
atau bertahap. Beras, telor dan bahan yang tahan lama dapat dibeli dalam jumlah
yang besar sekaligus. Hanya sayuran yang perlu dibeli segar untuk dimasak. Hanya
sayuran yang perlu dibeli segar untuk dimasak hari itu.
3) Persiapan
alat pengolahan dan alat makan serta alat penghidang berdasarkan jumlah anak
dan jenis hidangan dapat diketahui kebutuhan alat saat ini.
b.
Pelaksanaan
1)
Pelaksanaan pengolahan makanan
Pada
waktu pengolahan yang amat perlu diperhatikan adalah hal kebersihan bahan, alat
dan cara memasak. Bahan harus bersih dari kotoran dan bagian-bagian yang
berbahaya atau sulit dimakan bagi anak. Misalnya duri, tulang kecil, biji dan
lainnya.
2)
Pelaksanaan acara makan di kelas
Makanan
yang telah dimasak dapat dibagi kepada anak dengan cara :
a.
Diporsikan,
disiapkan baru dari dapur dalam piring-piring dan dibawa ke ruang kelas atau
makanan bersama wadahnya dibawa ke kelas dan diporsikan disana.
b.
Anak
mengambil sendiri dari wadah makanan di ruang kelas.
c.
Pengawasan
Setiap
kegiatan memerlukan pengawasan pada tahap-tahap kegiatan tersebut. Pengawasan pada
waktu pelaksanaannya makan amat diperlukan, oleh kepala sekolah maupun guru, saat
pengolahan makanan dan saat acara makan di kelas.
d.Penilaian
Penilaian
dilakukan untuk semua tahap penyelenggaraan makan, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasannya. Misalnya dapat dipertanyakan :
- Apakah
menu baik ?
- Apakah
makanan disukai anak ?
- Apakah
pembiayaannya tepat ?
Penilaian ditulis dan dibahas bersama oleh kepala sekolah
dan guru serta pengolahan makanan. Kepada orang tua dapat juga dibahas mengenai
penyelenggaraan makan ini.
No comments:
Post a Comment