Monday, June 25, 2018

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA


       
A. PERKEMBANGAN FISIK
            Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang komplek dan sangat mengagumkan. Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, KUHLEN dan THOMPSON (HURLOCK, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu  meliputi 4 aspek :
1.      Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi
2.      Otot–otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan   motorik.
3.      Kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru.
4.      Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.

            Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (Brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Setelah struktur, otak ini terdiri dari tiga bagian yaitu :
a.       Brain Stein (termasuk di dalamnya Celebleum) yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi.
b.      Mid Brain yang berfungsi sebagai stasiun pengulang atau penyambung dan pengontrrol pernapasan dan fungsi menelan.
c.       Cerebreum  sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi belahan otak kiri dan otak kanan (Left And Right Hemispheres) dan sebagai pengikat syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya (Vasta Heith dan Miller, 1992: 179-181)
d.      Proses pertumbuhan otak, menurut para ahli (Vasta Heith dan Miller, 1992: 179-181) meliputi tiga tahap yaitu :
a.    Produksi sel (Cell Production ) yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara massa 8 - 16 Minggu setelah masa konsepsi.
b.    Perpindahan sel (Cell Migration) yaitu bahwa Neuron itu berimigrasi daya tarik kimia ke lokasi sasaran yang semestinya.
c.     Elaborasi Sel (Cell Elaboration) yaitu terjadinya proses di mana Axon (jaringan syaraf  panjang bodi sel dalam neuron) dan Dendrite ( jaringan syaraf pendek bodi sel dalam neuron) membentuk syaraf sinepsis ruang kecil diantara neuron-neuron dimana kegiatan syaraf dikomunikasikan antara sel yang satu dengan sel yang lainnya.

            Otak mempunyai pengaruh yang menentukan bagi perkembangan  individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosional, sosial, moral maupun kepribadian. Keterampilan motorik ini dibagi dua jenis yaitu :

a.       Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, melompat naik dan turun tangga.

b.      Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan menangkap bola serta memainkan benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis, 1998: Elizabeth Hurlock, 1956)

            Elizabeth Hurlock, 1956 mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan individu yaitu :

a.       Melalui keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang.

b.      Melalui keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi helplesness (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang “independence” bebas tidak bergantung.

c.       Melalui keterampilan motorik anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah (School Adjustment)

d.      Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya.

e.       Perkembangan ketermapilan motorik sangat penting bagi perkembangan “ Cell Concept” atau kepribadian anak.

                

B. PERKEMBANGAN INTELEGENSI

1.      Pengertian Kecerdasan
            Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual. Di antara pengertian intelegensi itu adalah sebagai berikut :
a.       C.P. Chaplin (1975), mengartikan intelegensi sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
b.      Anita E. Woolfolk (1995), mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama, intelegensi itu meliputi 3 pengertian yaitu :
1.      Kemampuan untuk belajar
2.      Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh
3.      Kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
c.       Binet (Sumadi S., 1984), menyatakan bahwa sifat hakikat intelegensi itu ada tiga macam yaitu :
a.       Kecerdesan untuk menetapkan dan mempertahankan perjuangan tujuan tertentu.
b.      Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
c.       Kemampuan untuk melakukan otokritik, kemampuan untuk belajar dari kesalahan yang dibuatnya.
            d. Raymond Cattel, dkk (Kimble, dkk, 1980), mengklasifikasikan intelegensi             ke dalam dua kategori yaitu :
a.       Fluid Intellegence, yaitu tipe kemampuan analisis kognitif yang relatif tidak dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya.
b.      Crystallized Intellegence, yaitu keterampilan-keterampilan atau kemmapuan nalar (berpikir) yang dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya.

2.      TEORI-TEORI INTELEGENSI

a.    Teori “Two Factors”

            Teori ini dikemukakan oleh Charles Spearman (1904) dia berpendapat bahwa intelegensi itu meliputi kemampuan umum yang diberi kode  “g” (General Factor) dan kemampuan khusus yang diberi kode “s” (Spesific Factor).
b. Teori “Primary Mental Abilities”
            Teori ini dikemukakan oleh Thurstone (1938) Dia berpendapat bahwa intelegensi  merupakan penjelmaan dari kemampuan primer yaitu :
a.       Kemampuan berbahasa
b.      Kemampuan mengingat
c.       Kemampuan nalar atau berpikir yang logis
d.      Kemampuan tilikan ruang
e.       Kemampuan bilangan
f.       Kemampuan menggunakan kata-kata
g.      Kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat
c. Teori “Multiple Intellgence”
            Teori ini dikemukakan oleh J.P Guilford dan Howard Gardner. Dari ketiga kategori dasar atau “Faces of Intellect” yaitu sebagai berikut :
1) Operasi Mental (Proses berpikir)
a.       Kognisi (Menyimpan informasi yang lama dan menemukan informasi yang baru).
b.      Memory Retention (Ingatan yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.)
c.       Memory Recording (Ingatan yang segera)
d.      Divergent production ( berpikir melebar = banyak kemungkinan  jawaban)
e.       Convergent production (berpikir memusat)
f.       Evaluasi (mengambil keputusan)
2)      Content (Isi yang dipikirkan)
a.       Visual (bentuk konkret  atau gambaran)
b.      Auditory
c.       Word Meaning (semantic)
d.      Symbolic (Informasi dalam bentuk lambang, kata-kata, angka dan not musik)
e.       Behavioral (Interaksi non verbal yang diperoleh melalui penginderaan ekspresi muka atau suara).
3)      Product (Hasil Berpikir)
a.       Unit (Item tunggal informasi)
b.      Kelas (kelompok item yang memiliki sifat-sifat yang sama)
c.       Relasi (keterkaitan antarinformasi)
d.      Sistem (kompleksitas bagian yang sering berhubungan)
e.       Transformasi (perubahan, modifikasi atau redefinisi informasi)
f.       Implikasi (informasi yang merupakan saran dari informasi item lain)          
3. Teori “Triachic if Intellegence”
            Teori ini dikemukakan oleh Robert Stenberg (1985, 1990). Stenberg mengartikannya sebagai suatu “Deskripsi Tiga Bagian Kemampuan Mental” (Proses berpikir mengatasi pengalaman atau masalah baru dan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapi yang menunjukkan tingkah laku intelegensi.

3.      PENYEBARAN INTELEGENSI
4.      BEBERAPA CIRI YANG BERHUBUNGAN TINGKATAN INTELEGENSI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PROSES BELAJAR (NANA SY.S. DAN M. SURYA, 1975)
a.       Idiot I.Q: 0-29. Idiot merupakan kelompok individu terbelakang yang paling rendah.
b.      Imbecile I.Q: 30-40. Kelompok imbecile setingkat lebih tinggi dari anak idiot.
c.       Moron atau debil (mentally handicapped/mentally retarted), I.Q: 50-69
d.      Kelompok bodoh (dull/bordeline) I.Q: 70-79. Kelompok ini diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai batas)
e.       Normal rendah (Below Avarage) I.Q: 80-89.
f.       Normal sedang  I.Q: 90-109. Kelompok ini termasuk kelompok yang normal atau rata-rata.
g.      Normal tinggi (Above Avarage) I.Q: 110-119. Kelompok ini termasuk kelompok individu yang normal tetapi berada pada tingkat yang tinggi.
h.      Cerdas (Superior) I.Q: 120-129. Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik.
i.        Sangat Cerdas (Very Superior/gifted) I.Q: 130-139.
j.        Jenius I.Q: 140 ke atas. Kelompok ini memiliki kemampuan sangat luar biasa.
C. PERKEMBANGAN  EMOSI
1. Pengertian emosi
            Menurut ENGLISH and ENGLISH, emosi adalah “A complex feeling state accompained by characteristic motor and glandular activies” (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris .
2 . Pengaruh emosi terhadap perilaku dan perubahan fisik individu
           Dibawah ini ada beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya sbb :
          a. memperkuat semangat
          b. melemahkan semangat
          c. menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar
          d. terganggu penyesuaian sosial
          e. suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya     akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari.
3. Ciri – ciri emosi
            Ciri – ciri sebagai berikut :
a.       lebih bersifat subjektif
b.      bersifat fluktuatif (tidak tetap)
c.       banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca  indera
4. Pengelompokan emosi
             yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis)
a.       emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan, seperti:  rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang, dan lapar
b.      emosi psikis,yang termasuk emosi ini,adalah:
1.      Perasaan intelektual,  yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang     lingkup kebenaran.
2.      Perasaan sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan orang lain,baik bersifat perorangan maupun kelompok.
3.      Perasaan susila,yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai baik    dan buruk atau etika (moral).
4.      Perasaan keindahan (estetis), yaitu perasaan yang berkaitan erat dengan    keindahan dari sesuatu,baik bersifat kebendaan maupun kerohanian.
5.      Perasaan ketuhanan.salah satu kelebihan manusia sebagai mahluk Tuhan, dianugrahi fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk mengenal    Tuhannya.
5. Teori-teori Emosi
            Canon Bard merumuskan teori tentang pengaruh fisiologis terhadap emosi. Menyatakan bahwa situasi menimbulkan rangkaian pada proses syaraf. Menurut teori James dan Lange, bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu.
            Lindsley mengemukakan teorinya yang disebut “Activition Theory” (teori penggerakan). Menurut teori ini emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf terutama otak.
            John B. waston mengemukakan bahwa ada tiga pola dasar emosi yaitu takut, marah, dan cinta (Fear, Anger and Love).

D. PERKEMBANGAN BAHASA

1.      Makna Bahasa
            Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
2.      Tugas-tugas perkembangan Bahasa
            Keempat tugas itu adalah sebagai berikut :
1.      Pemahaman yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain.
2.      Pengembangan perbendaharaan kata
3.      Penyusunan kata-kata menjadi kalimat pada umumnya berkembang sebelum usia dua tahun.
4.      Ucapan kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang didengar anak dari orang lain (terutama orang tua).
3.      Tipe perkembangan Bahasa
            Yaitu sebagai berikut :
1.      Egocentrric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (Monolog)
2.      Socialized Speech, yaitu yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya.
            Berbicara monolog (Egocentric Speech) berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berfikir anak yang pada umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun, sementara Socialized Speech mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial (Social Adjustment).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa :
1.        Faktor kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak terutama pda usia awal kehidupannya.
2.        Intelegensi. Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat intelegensinya.
3.        Status Sosial Ekonomi Keluarga. Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan bahasa anaknya), atau kedua-duanya. (Hetzer & Reindorf dalam E. Hurlock, 1956).
4.        Jenis Kelamin (Sex). Pada tahun pertama usia anak tidak ada perbedaan dalam vokalisasi antara pria dengan wanita.
5.        Hubungan Keluarga. Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan keluarga.

E. PERKEMBANGAN SOSIAL
1.      MAKNA PERKEMBANGAN SOSIAL
            Merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Sueann Robinson Ambron (1981) mengartikan sosialisasi sebagai proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif.  Bentuk-bentuk tingkah laku sosial itu adalah sebagai berikut :
a.       Pembangkangan (Negativisme), yaitu suatu bentuk tingkah laku melawan.
b.      Agresi (Agression), yaitu menyerang balik secara fisik (non verbal) maupun kata-kata (verbal).
c.       Berselisih/bertengkar (Quarreling), terjadi apabila seorang anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap dan perilaku anak lain.
d.      Menggoda (Teasing), yaitu sebagai bentuk lain dari tingkah laku agresif.
e.       Persaingan (Rivarly), yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong (stimulasi) oleh orang lain.
f.       Kerja sama (Cooperation), yaitu sikap mau bekerja sama dengan kelompok.
g.      Tingkah laku berkuasa (Ascendant Behavior) yaitu sejenis tingkah laku untuk menguasai situasi sosial mendominasi, atau bersikap Bossiness.
h.      Mementingkan  diri sendiri (selfishness), yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interes atau keinginan.
i.        Simpati (Sympaty), yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain.    


No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate