A. PERKEMBANGAN FISIK
Fisik atau tubuh manusia merupakan
sistem organ yang komplek dan sangat mengagumkan. Berkaitan dengan perkembangan
fisik ini, KUHLEN dan THOMPSON (HURLOCK, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan
fisik individu meliputi 4 aspek :
1.
Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan
kecerdasan dan emosi
2.
Otot–otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan
kemampuan motorik.
3.
Kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola-pola
tingkah laku baru.
4.
Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan
proporsi.
Aspek fisiologis lainnya yang sangat
penting bagi kehidupan manusia adalah otak (Brain).
Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi
kemanusiaan. Setelah struktur, otak ini terdiri dari tiga bagian yaitu :
a.
Brain Stein
(termasuk di dalamnya Celebleum)
yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi.
b.
Mid Brain yang
berfungsi sebagai stasiun pengulang atau penyambung dan pengontrrol pernapasan
dan fungsi menelan.
c.
Cerebreum sebagai pusat otak yang paling tinggi yang
meliputi belahan otak kiri dan otak kanan (Left
And Right Hemispheres) dan sebagai pengikat syaraf-syaraf yang berhubungan
dengannya (Vasta Heith dan Miller, 1992: 179-181)
d.
Proses pertumbuhan otak, menurut para ahli (Vasta
Heith dan Miller, 1992: 179-181) meliputi tiga tahap yaitu :
a.
Produksi sel (Cell
Production ) yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara massa 8 - 16
Minggu setelah masa konsepsi.
b.
Perpindahan sel (Cell Migration) yaitu bahwa Neuron
itu berimigrasi daya tarik kimia ke lokasi sasaran yang semestinya.
c.
Elaborasi Sel (Cell Elaboration) yaitu terjadinya proses di
mana Axon (jaringan syaraf panjang bodi sel dalam neuron) dan Dendrite (
jaringan syaraf pendek bodi sel dalam neuron) membentuk syaraf sinepsis ruang
kecil diantara neuron-neuron dimana kegiatan syaraf dikomunikasikan antara sel
yang satu dengan sel yang lainnya.
Otak mempunyai pengaruh
yang menentukan bagi perkembangan
individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosional,
sosial, moral maupun kepribadian. Keterampilan motorik ini dibagi dua jenis
yaitu :
a. Keterampilan
atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, melompat naik dan turun tangga.
b. Keterampilan
motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar,
memotong, melempar dan menangkap bola serta memainkan benda atau alat-alat
mainan (Audrey Curtis, 1998: Elizabeth Hurlock, 1956)
Elizabeth Hurlock, 1956
mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan
individu yaitu :
a. Melalui
keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan
senang.
b. Melalui
keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi helplesness (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama dalam
kehidupannya, ke kondisi yang “independence” bebas tidak bergantung.
c. Melalui
keterampilan motorik anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah
(School Adjustment)
d. Melalui
perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul
dengan teman sebayanya.
e. Perkembangan
ketermapilan motorik sangat penting bagi perkembangan “ Cell Concept” atau
kepribadian anak.
B. PERKEMBANGAN INTELEGENSI
1.
Pengertian Kecerdasan
Intelegensi
bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk
mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.
Di antara pengertian intelegensi itu adalah sebagai berikut :
a.
C.P. Chaplin (1975), mengartikan intelegensi sebagai
kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat
dan efektif.
b.
Anita E. Woolfolk (1995), mengemukakan bahwa menurut
teori-teori lama, intelegensi itu meliputi 3 pengertian yaitu :
1.
Kemampuan untuk belajar
2.
Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh
3.
Kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan
situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
c.
Binet (Sumadi S., 1984), menyatakan bahwa sifat hakikat
intelegensi itu ada tiga macam yaitu :
a.
Kecerdesan untuk menetapkan dan mempertahankan
perjuangan tujuan tertentu.
b.
Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka
mencapai tujuan tersebut.
c.
Kemampuan untuk melakukan otokritik, kemampuan untuk
belajar dari kesalahan yang dibuatnya.
d.
Raymond Cattel, dkk (Kimble, dkk, 1980), mengklasifikasikan intelegensi ke dalam dua kategori yaitu :
a.
Fluid
Intellegence, yaitu tipe kemampuan analisis kognitif yang relatif tidak
dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya.
b.
Crystallized
Intellegence, yaitu keterampilan-keterampilan atau kemmapuan nalar
(berpikir) yang dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya.
2. TEORI-TEORI INTELEGENSI
a. Teori “Two Factors”
Teori ini dikemukakan oleh Charles
Spearman (1904) dia berpendapat bahwa intelegensi itu meliputi kemampuan umum
yang diberi kode “g” (General Factor)
dan kemampuan khusus yang diberi kode “s” (Spesific Factor).
b. Teori
“Primary Mental Abilities”
Teori ini dikemukakan oleh Thurstone
(1938) Dia berpendapat bahwa intelegensi
merupakan penjelmaan dari kemampuan primer yaitu :
a.
Kemampuan berbahasa
b.
Kemampuan mengingat
c.
Kemampuan nalar atau berpikir yang logis
d.
Kemampuan tilikan ruang
e.
Kemampuan bilangan
f.
Kemampuan menggunakan kata-kata
g.
Kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat
c. Teori
“Multiple Intellgence”
Teori ini dikemukakan oleh J.P
Guilford dan Howard Gardner. Dari ketiga kategori dasar atau “Faces of
Intellect” yaitu sebagai berikut :
1) Operasi
Mental (Proses berpikir)
a.
Kognisi (Menyimpan informasi yang lama dan menemukan
informasi yang baru).
b.
Memory
Retention (Ingatan yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.)
c.
Memory
Recording (Ingatan yang segera)
d.
Divergent
production ( berpikir melebar = banyak kemungkinan jawaban)
e.
Convergent
production (berpikir memusat)
f.
Evaluasi (mengambil keputusan)
2)
Content (Isi yang
dipikirkan)
a.
Visual (bentuk konkret
atau gambaran)
b.
Auditory
c.
Word Meaning (semantic)
d.
Symbolic (Informasi dalam bentuk lambang, kata-kata,
angka dan not musik)
e.
Behavioral (Interaksi non verbal yang diperoleh
melalui penginderaan ekspresi muka atau suara).
3)
Product (Hasil
Berpikir)
a.
Unit (Item tunggal informasi)
b.
Kelas (kelompok item yang memiliki sifat-sifat yang
sama)
c.
Relasi (keterkaitan antarinformasi)
d.
Sistem (kompleksitas bagian yang sering berhubungan)
e.
Transformasi (perubahan, modifikasi atau redefinisi
informasi)
f.
Implikasi (informasi yang merupakan saran dari
informasi item lain)
3. Teori
“Triachic if Intellegence”
Teori ini dikemukakan oleh Robert
Stenberg (1985, 1990). Stenberg mengartikannya sebagai suatu “Deskripsi Tiga
Bagian Kemampuan Mental” (Proses berpikir mengatasi pengalaman atau masalah
baru dan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapi yang menunjukkan tingkah
laku intelegensi.
3. PENYEBARAN INTELEGENSI
4. BEBERAPA CIRI YANG BERHUBUNGAN TINGKATAN INTELEGENSI
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PROSES BELAJAR (NANA SY.S. DAN M. SURYA, 1975)
a.
Idiot I.Q: 0-29. Idiot merupakan kelompok individu
terbelakang yang paling rendah.
b.
Imbecile I.Q: 30-40. Kelompok imbecile setingkat lebih
tinggi dari anak idiot.
c.
Moron atau debil (mentally
handicapped/mentally retarted), I.Q: 50-69
d.
Kelompok bodoh (dull/bordeline)
I.Q: 70-79. Kelompok ini diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok
normal (sebagai batas)
e.
Normal rendah (Below
Avarage) I.Q: 80-89.
f.
Normal sedang
I.Q: 90-109. Kelompok ini termasuk kelompok yang normal atau rata-rata.
g.
Normal tinggi (Above
Avarage) I.Q: 110-119. Kelompok ini termasuk kelompok individu yang normal
tetapi berada pada tingkat yang tinggi.
h.
Cerdas (Superior) I.Q: 120-129. Kelompok ini sangat
berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik.
i.
Sangat Cerdas (Very
Superior/gifted) I.Q: 130-139.
j.
Jenius I.Q: 140 ke atas. Kelompok ini memiliki
kemampuan sangat luar biasa.
C. PERKEMBANGAN EMOSI
1.
Pengertian emosi
Menurut ENGLISH and ENGLISH, emosi
adalah “A complex feeling state
accompained by characteristic motor and glandular activies” (suatu keadaan
perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan
motoris .
2 .
Pengaruh emosi terhadap perilaku dan perubahan fisik individu
Dibawah ini ada beberapa contoh
tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya sbb :
a. memperkuat semangat
b. melemahkan semangat
c. menghambat atau mengganggu
konsentrasi belajar
d. terganggu penyesuaian sosial
e. suasana emosional yang diterima
dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari.
3. Ciri –
ciri emosi
Ciri – ciri sebagai berikut :
a.
lebih bersifat subjektif
b.
bersifat fluktuatif (tidak tetap)
c.
banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan
panca indera
4.
Pengelompokan emosi
yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan
(psikis)
a.
emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh
rangsangan, seperti: rasa dingin, manis,
sakit, lelah, kenyang, dan lapar
b.
emosi psikis,yang termasuk emosi ini,adalah:
1.
Perasaan intelektual,
yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup kebenaran.
2.
Perasaan sosial, yaitu perasaan yang menyangkut
hubungan dengan orang lain,baik bersifat perorangan maupun kelompok.
3.
Perasaan susila,yaitu perasaan yang berhubungan dengan
nilai-nilai baik dan buruk atau etika
(moral).
4.
Perasaan keindahan (estetis), yaitu perasaan yang
berkaitan erat dengan keindahan dari
sesuatu,baik bersifat kebendaan maupun kerohanian.
5.
Perasaan ketuhanan.salah satu kelebihan manusia
sebagai mahluk Tuhan, dianugrahi fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk
mengenal Tuhannya.
5.
Teori-teori Emosi
Canon Bard merumuskan teori tentang
pengaruh fisiologis terhadap emosi. Menyatakan bahwa situasi menimbulkan
rangkaian pada proses syaraf. Menurut teori James dan Lange, bahwa emosi itu timbul
karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu.
Lindsley mengemukakan teorinya yang
disebut “Activition Theory” (teori
penggerakan). Menurut teori ini emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau
keras dari susunan syaraf terutama otak.
John B. waston mengemukakan bahwa
ada tiga pola dasar emosi yaitu takut, marah, dan cinta (Fear, Anger and Love).
D. PERKEMBANGAN BAHASA
1.
Makna Bahasa
Bahasa
merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
2.
Tugas-tugas perkembangan Bahasa
Keempat
tugas itu adalah sebagai berikut :
1.
Pemahaman yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang
lain.
2.
Pengembangan perbendaharaan kata
3.
Penyusunan kata-kata menjadi kalimat pada umumnya
berkembang sebelum usia dua tahun.
4.
Ucapan kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil
belajar imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang didengar anak dari orang
lain (terutama orang tua).
3.
Tipe perkembangan Bahasa
Yaitu
sebagai berikut :
1.
Egocentrric
Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (Monolog)
2.
Socialized
Speech, yaitu yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak
dengan temannya atau dengan lingkungannya.
Berbicara
monolog (Egocentric Speech) berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan berfikir anak yang pada umumnya dilakukan oleh
anak berusia 2-3 tahun, sementara Socialized
Speech mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial (Social Adjustment).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa :
1.
Faktor kesehatan merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi perkembangan bahasa anak terutama pda usia awal kehidupannya.
2.
Intelegensi. Perkembangan bahasa anak dapat dilihat
dari tingkat intelegensinya.
3.
Status Sosial Ekonomi Keluarga. Kondisi ini terjadi
mungkin disebabkan perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga
miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan bahasa anaknya), atau
kedua-duanya. (Hetzer & Reindorf dalam E. Hurlock, 1956).
4.
Jenis Kelamin (Sex). Pada tahun pertama usia anak tidak
ada perbedaan dalam vokalisasi antara pria dengan wanita.
5.
Hubungan Keluarga. Hubungan ini dimaknai sebagai proses
pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan keluarga.
E. PERKEMBANGAN
SOSIAL
1.
MAKNA
PERKEMBANGAN SOSIAL
Merupakan
pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Sueann Robinson Ambron (1981)
mengartikan sosialisasi sebagai proses belajar yang membimbing anak ke arah
perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang
bertanggung jawab dan efektif.
Bentuk-bentuk tingkah laku sosial itu adalah sebagai berikut :
a.
Pembangkangan (Negativisme), yaitu suatu bentuk tingkah
laku melawan.
b.
Agresi (Agression), yaitu menyerang balik secara fisik
(non verbal) maupun kata-kata (verbal).
c.
Berselisih/bertengkar (Quarreling), terjadi apabila
seorang anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap dan perilaku anak lain.
d.
Menggoda (Teasing), yaitu sebagai bentuk lain dari
tingkah laku agresif.
e.
Persaingan (Rivarly), yaitu keinginan untuk melebihi
orang lain dan selalu didorong (stimulasi) oleh orang lain.
f.
Kerja sama (Cooperation), yaitu sikap mau bekerja sama
dengan kelompok.
g.
Tingkah laku berkuasa (Ascendant Behavior) yaitu
sejenis tingkah laku untuk menguasai situasi sosial mendominasi, atau bersikap Bossiness.
h.
Mementingkan
diri sendiri (selfishness), yaitu sikap egosentris dalam memenuhi
interes atau keinginan.
i.
Simpati (Sympaty), yaitu sikap emosional yang mendorong
individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain.
No comments:
Post a Comment