Monday, June 25, 2018

Dampak Globalisasi terhadap Perilaku Masyarakat


1.      Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Gaya hidup menyangkut pekerjaan, kesibukan, makanan, mode pakaian, kesenangan, dan lain-lain. Gaya hidup di era global telah banyak menggeser bentuk-bentuk tradisional kepada gaya hidup global yang berorientasi barat.
Gaya hidup ala Barat yang positif adalah gaya hidup masyarakat yang sangat menghargai waktu. Mereka memanfaatkan waktu untuk bekerja dan mencari uang. Gaya hidup pada era global pun mengutamakan pendidikan. Tantangan pada era global salah satunya adalah kemampuan di bidang iptek. Masyarakat pada era global berusaha mengejar pendidikan setinggi-tingginya. Dengan berbekal wawasan dan ilmu pengetahuan, diharapkan mampu menghadapi persaingan pada era global.
2.      Makanan
Pada era global, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang lebih praktis, seperti makanan cepat saji (fast food). Negara-negara maju memasarkan produknya ke seluruh dunia. Produk makanan dan minuman dari negara maju diantaranya adalah minuman dalam kemasan kaleng, ayam goreng, kentang goreng, burger, dan berbagai macam roti.
Di dalam negeri, makanan cepat saji dipelopori oleh restoran asing yang menawarkan menu khusus dari mancanegara dan telah menggeser selera masyarakat yang semula bertumpu pada resep-resep tradisional.
Pada era global, masyarakat semakin mudah mendapatkan makanan dari luar negeri, asalkan mereka memiliki banyak uang. Dengan mengonsumsi makanan dari luar negeri, maka masyarakat merasa lebih modern.
3.      Pakaian
Saat ini beragam model pakaian dari dalam dan luar negeri dikenakan masyarakat. Ada sebagian masyarakat mengikuti mode yang diciptakan oleh perancang dunia. Pakaian yang dilengkapi aksesori dan pernik-pernik yang digunakna kalangan tertentu, terutama kalangan menengah ke atas.
Di era global, mode pakaian tradisional sudah banyak ditinggalkan, terutama oleh kalangan muda. Hanya pada saat-saat tertentu saja pakaian tradisional dikenakan. Pada saat ini, masyarakat justru cenderung memilih berpakaian praktis. Pakaian praktis adalah pakaian yang tidak rumit, sederhana, namun berkualitas. Ada juga pakian untuk santai dan untuk pergi ke tempat hiburan. Pakaian untuk bekerja, misalnya kemeja yang dipadupadankan dengan dasi dan jas. Pakaian untuk santai atau pergi ke tempat hiburan, misalnya kaus, celana jeans, atau celana pendek. Bahkan, pakaian minim (kurang sopan menurut adat setempat) sudah biasa dikenakan.
4.      Komunikasi dan Informasi
Komunikasi dan informasi berperan penting dalam globalisasi di masyarakat. Sarana komunikasi saat ini, misalnya radio, televisi, internet, handphone, telepon kabel, faksimile, dan berbagai surat kabar. Masyarakat dapat mendengar, melihat, dan meniru kebudayaan asing dengan cepat dan mudah.
Perkembangan teknologi komputer mempermudah para pengguna internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan dari berbagai negara. Teknologi handphone yang semakin canggih. Komunikasi dengan mneggunakan handphone dapat dilakukan hampir di mana saja dan kapan saja.
Penggunaan perangkat teknologi tersebut ternyata membawa dampak bagi perubahan perilaku masyarakat. Sejak menggunakan atau sering menikmati perangkat komunikasi dan informasi seperti handphone dan internet, antar orang menjadi jarang berkomunikasi langsung. Mereka justru sering duduk-duduk berlama-lama di depan komputer atau bercakap-cakap menggunakan handphone, ada di antara mereka yang berubah menjadi individualistis, sombong, kurang peduli sosial, dan perilaku-perilaku lainnya.


5.      Perjalanan
Pada era global sekarang ini, masyarakat mengutamakan perjalanan yang mudah, murah, cepat, praktis, dan aman. Jarak yang jauh menjadi mudah dijangkau. Perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang banyak dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan ongkos naik pesawat terbang relatif murah. Waktu tempuh dalam melakukan perjalanan pun menjadi lebih cepat.
6.      Bahasa
Bahasa asing ikut merambah masyarakat di era global ini. Ketika seseorang memasuki dunia maya dalam internet, ia dituntut menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris. Para pelajar dan mahasiswa Indonesia menekuni pelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, kendati hasilnya belum cukup memuaskan, akan tetapi, di era global ini penggunaan bahasa Inggris semakin intensif dalam beberapa hal. Terdapat sebagian kelompok orang yang menganggap pemakaian bahasa Inggris lebih bergensi, maka bahasa Indonesia sering dicampuradukkan dengan bahasa Inggris.
7.      Kesenian
Di era global ini, pengaruh kesenian bangsa Barat (terutama seni musik) sangat besar. Banyak stasiun televisi menayangkan lagu-lagu Barat yang ternyata amat digemari masyarakat. Akibat pengaruh itu, muncullah beberapa koreografer muda Indonesia. Mereka mencipta atau menggubah tari yang mengiringi lagu-lagu berjenis rap, disco, funck, r & b, dan lain-lain.
Seni peran dan seni drama juga banyak memengaruhi budaya Indonesia. Film-film barat, Amerika Latin dan India yang demikian banyak diputar di berbagai stasiun televisi, merupakan hal yang sulit untuk dikendalikan. Film-film itu tidak hanya berpengaruh pada unsur seni, tetapi juga pada perilaku masyarakat Indonesia.
8.      Sistem Mata Pencaharian
Jenis mata pencaharian lain juga mulai berkembang di Indonesia, terutama di bidang jasa. Mata pencaharian bidang jasa yang dibutuhkan di era global, antara lain pramuniaga, pramuwisma, dokter, sopir, psikolog, pengacara, notaris, penata rambu, pengawal pribadi (bodyguard) dan guru privat.
Lewat jasa penyalur tenaga kerja ke luar negeri, banyak tenaga kerja Indonesia (TKI dan TKW) yang kemudian bekerja di luar negeri, seperti ke Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Korea Selatan dan Hongkong.
B.       Sikap Masyarakat Terhadap Dampak Globalisasi
1.      Sikap Menolak atau Curiga
a.       Globalisasi dapat menggoyahkan integrasi (kesatuan) budaya dan nilai-nilai yang dianut.
b.      Unsur baru yang dibawa oleh proses globalisasi bertentangan dengan pedoman hidup. Bangsa Indonesia menghayati dan mengamalkan Pancasila. Globalisasi, pola hidup liberal, dan kapitalis yang berada di negara lain dapat masuk ke Indonesia.
c.       Unsur baru dianggap mengganggu pola tingkah laku masyarakat, bahkan juga pola pikir.
2.      Sikap menerima
a.       Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada, sehingga timbul keinginan untuk mencapai perbaikan.
b.      Sadar akan adanya kekurangan-kekurangan dalam budaya sendiri, sehingga timbul usaha berbuat sesuatu guna mengisi atau memperbaiki kekurangan yang mereka sadari itu.
c.       Adanya usaha-usaha masyarakat menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
d.      Tingkat kebutuhan yang semakin bertambah dan beraneka ragam, serta keinginan meningkatkan taraf hidup.
e.       Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru, baik yang datang dari dalam maupun luar, serta sikap toleran (menghargai) terhadap hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan.


No comments:

Post a Comment

About

About

loading...

Pengaruh Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

Gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman. Gaya hidup bisa dilihat dari pakaian, bahasa, k...

Search This Blog

Translate