1.
H.B.
Yasin
H.B.
Yasin, melihat puisi sebagai suatu karangan yang mengandung irama. Irama
merupakan ciri puisi yang membedakannya dengan prosa. Perbandingan antara puisi
dengan prosa diibaratkan orang yang menari dengan orang yang berjalan biasa.
Orang yang menari memperlihatkan irama gerak dan lagu, sedangkan orang yang
berjalan biasa tidak memperlihatkan irama sebagai irama seseorang yang menari.
2.
Coleridge
Coleridge
melihat puisi sebagai karangan yang terindah dari yang terindah. Penyair
memilih kata-kata yang setepat-tepatnya, disusun dengan sebaik-baiknya,
seimbang, senada, seirama, antar unsur saling menyatu, mengikat hingga menjadi
suatu karangan yang utuh.
3.
Carlyle
Carlyle
mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam
menciptakan puisinya memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam puisi.
4.
Wordsworth
Wordsworth
mengatakan puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif yaitu perasaan yang
direkakan atau diangankan.
5.
Dunton
Dunton,
berpendapat bahwa puisi merupakan pemikiran manusia secara konkrit dan artistik
dalam bahasa emosional dan berirama.
6.
Shelley
Shelley
mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam
hidup seseorang. Setiap orang mempunyai detik-detik yang paling indah dalam
hidupnya, misalnya peristiwa yang sangat mengesankan, seperti : kegembiraan
yang memuncak, percintaan, kesedihan, dan sebagainya. Semua itu merupakan
detik-detik peristiwa yang sangat mengesankan dalam kehidupan seseorang.
7.
Menurut
Penulis Sendiri
Puisi
adalah ungkapan dari suatu kejadian atau peristiwa baik perasaan sedih maupun
senang/ekspresi perasaan yang merangsang imajinasi seseorang menuangkan dalam
bentuk syair dituangkan ke dalam kata-kata yang saling mengikat, hingga menjadi
suatu karangan yang utuh, senada, seirama, antar unsur saling menyatu.
No comments:
Post a Comment